Warn⚠️
[Kookmin moment]Beberapa saat lalu Jungkook menarik lengan Jimin dengan tergesa,mendorong lelaki mungil itu untuk ia cumbu di balik pintu kamarnya. Entah setan apa yang merasuki Jungkook,Jimin hanya mengikutinya. Setelah percakapan orang tua mereka Jungkook tak bisa menahanya,rasa untuk memiliki Jimin semakin kuat dan rasa untuk tidak cemburu adalah kesalahan. Karena ia harus membawa lelaki mungil itu untuk selalu bersamanya. Perasaan memuncah dalam hatinya di sebabkan karena ia merasa Jimin akan meninggalkanya. Kenapa begitu? Ia akan sangat tak rela bila sang kekasih dekat dengan pria lain selain dirinya. Mungkin kalau bisa ia akan membawa Jimin pergi. Menyewa apartemen untuk mereka,lalu mengurung Jimin di sana hanya untuk dirinya sendiri.
Anggap saja ia egois karena itu memang kenyataan. Rasa cintanya yang begitu besar membuatnya semakin posesif dengan hal yang menyangkut Jiminya. Jimin semakin takut karena Jungkook terlalu brutal hingga ia sulit untuk mengimbanginya, sulit untuk melepaskan ciuman itu ia pun terpaksa menggigit bibir jungkook hingga lelaki itu memekik lalu melepas ciumanya. Nafas yang terengah saling bersautan di ruangan itu. Jungkook mengusap kasar sudut bibirnya yang berdarah lalu menjilatnya. Melihat adegan itu entah kenapa membuat Jimin meremang. Entah kapan terakhir kali mereka berhubungan,yang jelas itu sudah agak lama mengingat mereka yang sibuk dengan urusan sekolah.
"Agh! aku tidak tahan.. Biarkan aku memasukimu Jimin.." Pintanya dengan putus asa.
"Astaga kook,tak bisakah kau menyortir kata-katamu itu,itu sedikit ambigu" Goda si mungil. Bahkan jungkook kini menatap mata Jimin penuh nafsu. Sungguh,Jungkook hampir gila saat melihat bibir Jimin yang bengkak karena ulahnya. Tentu saja akan semakin sexy dan semakin ingin menerjangnya lagi.
"Kau lihat... Bahkan ini sudah sangat sesak Jimin.." Jungkook menunjuk bagian bawahnya yang sudah menonjol. Jimin bergidik melihatnya,ia dapat merasakan bagaimana kerasnya benda itu.
"Aku mengerti... Tapi kook,aku sangat lelah dan mengantuk..."Ucap Jimin dengan gestur seperti menguap dan meregangkan tubuhnya. Tapi Jungkook tau kalau Jimin hanya membual.
"Kau tega sekali... Padahal aku ingin mencoba kondom yang ku beli tadi..." Ujar Jungkook memelas.
"Kau sungguh ingin memakainya? Itu menggelikan tau.."Ucap si manis menatapnya geli. Jungkook pun mengangkat satu alisnya dan berfikir. Ini pertama kalinya ia memakai kondom. Sensasi apa yang akan ia rasakan kalau memakainya?pikiranya bertanya.
"Ngomong-ngomong bagaimana cara memakainya...."Ujarnya polos lalu Jungkook menodongkan kondom itu di depan wajah Jimin hingga lelaki manis itu sedikit tersentak kemudian menepuk jidatnya.
"Astaga bagaimana kau bisa berfikiran untuk membelinya kalau kau tak bisa memakainya.." Ucap Jimin menggelengkan kepalanya. Bahkan Jungkook menaikkan kedua bahunya dengan bodohnya.
Jimin menghela nafas sejenak menatap Jungkook yang sudah berkeringat banyak. Jimin berfikir mungkin kekasihnya itu sedang menahan hasratnya.
"Baiklah.. aku akan membantumu.." Ucap Jimin mantap.
Jungkook mendengarnya pun tersenyum sumringah seperti mendapat lotre 1M.
Tak ingin melewati kesempatan itu ia oun segera membuka celananya dengan tergesa. "Pelan-pelan nanti dia cedera kalau kau membukanya seperti itu.." Timpal si manis menatap di bawah sana ngeri.
Jimin sedikit tersipu melihat kejantanan Jungkook yang seakan mendobrak resleting itu lalu menjuntai keluar dengan keadaan tegang. Membuatnya sedikit melotot horor karena perasaanya baru kemarin ukuranya tak sebesar itu.
"Apa kau meminum obat atau sesuatu kook... Ku rasa punyamu semakin hari ukuranya semakin tidak wajar.." Kata Jimin melirik kejantanan itu dengan ngeri. Ada kebanggaan tersendiri bagi Jungkook saat mendengar ucapan Jimin. Mungkin dengan begini Jimin tak akan menemukan ukuran yang lebih besar darinya, yang dapat memuaskanya lebih darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ( Kookmin18+)
Fanfiction'Saudara tiri yang menggairahkan ' Fujo in here Mengandung unsur 🔞 Homophobic di larang masuk Khusus Kookmin area... bxb bdsm! Ngga suka abaikan! Luv u 🖤