Hey jangan lupa votenyaaa!!
Jimin sedang berjalan di lorong sekolah. Karena kejadian kapan lalu ia jadi menghindari semua laki-laki di sekolah. Taulah,klo sampai Jungkook tau ia dekat-dekat dengan cowo lain bisa tamat riwayatnya.
"Okey..disini sepi jadi aku bisa baca buku.." Ucapnya polos pada dirinya sendiri. Sambil mengawasi apa ada Jungkook dan orang lain di sekitarnya. Karena ia hanya ingin sendiri saat ini,sambil membawa buku dan beberapa komik untuk di bacanya.
"Sedang apa..?"Ucap pelan seseorang.
"Ini lagi baca buku.."Balas Jimin ikut bersuara pelan.
"Eh?.." Jimin menyerngit seperti ada yang salah.Ia pun menoleh kebelakang dan langsung di kejutkan oleh wajah yang tepat di hadapanya.
"AAaAa!!"
"HAaaaAa!"
"Ah..Aaa!!"
"Aa-Tunggu-tunggu,kenapa kau berteriak.."Ucap orang itu yang tak lain adalah Bambam yang suka mengintili Jungkook kemana saja.
"Kau juga berteriak aku jadi panik.." Sebenernya Jimin yang penakut karna ia pikir dirinya sendiri di tempat itu.
"Aku teriak karena kau berteriak.. "Ucap bambam mengambil tempat duduk di sebelah Jimin."Ngomong-ngomong kau di cari dua laki-laki tampan.. Kurang kerjaan sekali mereka bertanya padaku.."Lanjutnya.
"Siapa yang mencariku..?"
Bambam membuka matanya yang hampir terpejam." Itu..Jungkook....sama Taemin..." Ucapnya kembali tidur.
"Cck..Bisa gawat kalau aku bertemu mereka berdua sekaligus..bisa-bisa ada perang dunia ketujuh nanti.."
Bambam menyerngit lalu mengehela nafas. Enak sekali pikirnya di perebutkan sama dua pengeran sekolah. Apalah dirinya yang Jones.
"Ya udah aku pergi dulu..." Ucap Jimin ke bambam lalu melenggang pergi setelah bambam mengangguk lemas karena ngantuk. Udah Jones kang bolos suka molor lagi gimana mau dapet pacar.
.
.
..
.
."Jimin!.."
Lelaki manis itu menoleh saat namanya di panggil. Taemin tersenyum menatap Jimin sedangkan dirinya waswas karena takut kepergok Jungkook. Padahal ia berharap menemukan Jungkook sebelum ia di temukan mantan kekasihnya itu.
Jimin menoleh kanan kiri membuat Taemin terheran-heran.
"Kau kenapa Jim.."
Jimin memundurkan dirinya saat Taemin mendekat. Takut tiba-tiba Jungkook datang dan salah paham lagi padanya.
Padahal secara logika Jungkook pernah menyakitinya karena pernah jalan dengan wanita lain. Tp ia tetap mencintainya. Polos dan bodoh itu ga ada bedanya,ia cuma mengikuti kata hatinya yang menurutnya benar.
Taemin melihat pergerakan Jimin menyadari bahwa dia di posisi ketiga dalam hubungan mereka. Walaupun ia tak mengerti hubungan apa yang Jimin lakukan ia tetap berpikiran positif dengan lelaki manis itu.
Memilih bungkam dan menyimpan rasa untuk seorang diri. Dia lebih memilih untuk kebahagiaan orang yang paling ia sayang."Aku cuma mau ngingetin jangan lupa makan..sepertinya kau mengurus.." Terdengar tulus dan lembut saat mengucapkanya. Alasan sebenarnya mereka putus hanya karena Jimin lebih memilih berteman. Alasan yang sangat umum tapi begitu memyakitkan.
"Um iya.. Trimakasih aku akan mengingatnya.." Sedikit tersenyum kaku. Keduanya terlihat canggung. Bahkan Jimin tak berani menatap mata Taemin. Ia takut itu akan mempngaruhi hubungan mereka saat ini yang sebatas teman. Apalagi dulu mereka pernah saling suka.
"Kalau begitu aku pergi.. Sepertinya seseorang tengah mencarimu.." Ucapan Taemin pelan,melihat ke belakang Jimin. Jungkook sedang berjalan pelan ke arah mereka. Walaupun Jimin sedikit bingung tapi ia tetap tersenyum kepada Taemin tanpa tau seseorang dengan tatapan tajam mulai mendekat ke arahnya.
"Uhm iya..sampai nanti.."
Taemin mengangguk lalu pergi,dan saat itulah Jungkook tepat di belakang Jimin dan memeluk pinggangnya. Ia sontak terkejut dan menoleh ke belakang.
"K-kau..A em sejak kapan.?"
'cck ada apa dengan mulutku..'gumamnya dalam hati.
Jimin gugup bukan main. Berarti dari tadi Jungkook di belakangnya. Ia sedah memejamkan matanya takut-takut Jungkook marah lagi.Jimin merasakan helusan pelan di rambutnya. Jungkook menghela nafas lalu menatap wajah mungil itu. Jimin menatap Jungkook dengan tampang polosnya.
"Aduhh! duh!duh!" Jungkook menyerang Jimin dengan mencubit kedua pipinya. Raut yang menggemaskan itu membuat Jungkook tak tahan untuk mencubitnya. Jimin mengerang sakit mencoba lepas tapi malah di buat mundur hingga membentur jendela.
"Kenapa kau memasang wajah seperti itu..Jangan sampai orang lain melihatnya..kecuali diriku.."
Kedua tangan itu masih menangkup pipinya yang mulai memerah. Jimin meringis dan berbicara tak jelas. Jungkook semakin tak tahan dan ingin menciumnya. Tapi Jimin menahanya dengan kedua Tanganya.
"Kauw gila ya inwi di sekwllah.." Suaranya yang tak jelas membuatnya semakin lucu. Jungkook tertawa di buatnya. Ia pun melepas cubitanya membuat Jimin segera mengelus pipinya yang kaku.
"Memangnya kenapa..Toh tidak ada yang liat.." Ucap Jungkook mulai mendekat dan mengarahkan bibirnya tepat di bibir Jimin.
Jimin melipat bibirnya saat ingin di gapai,itu membuat Jungkook seketika mendatar.Melihat itu Jimin menghela nafas,mengambil tirai di sebelahnya menarik ke arah mereka lalu mencium Jungkook Dengan cepat.
"Kurang terasa.. Coba lagi.." Kalau sudah begini Jungkook bakal minta tambah. Ucapanya itu membuat pipinya memanas.
Saat mereka ingin melanjutkan ciuman itu getaran handpone di saku celana Jungkook membuat mereka terdiam. Jungkook lagi-lagi menghela nafas kasar.
"Angkat aja.." Ucap Jimin tersenyum membuat Jungkook mau tak mau mengangkat telfon itu.
Melihat nama yang tertera di layar handpone nya membuat Jungkook mengurunkan niatnya untuk mengangkatnya. Bukankah ia selalu senang saat Jieun wanita yang ia cintai dulu menghubunginya. Tapi kali ini ia ragu dan memutuskan untuk mendiamkanya.
Jimin mengangkat alisnya "Kenapa ga di angkat..?" Tanyanya.
Jungkook menggeleng dan memilih memeluk tubuh ramping itu. Jimin lagi-lagi di buat heran. Tapi ia senang karena Jungkook lebih peduli denganya.
Setelah dering telfonya berhenti,terdapat beberapa notifikasi di layarnya.
Jieun : Jungkook.. angkat telfonya. Aku merindukanmu.
Jieun: Ayo kita bertemu. Aku tunggu di jl.xxxjjkbgst
Jieun: sampai jumpa nanti ❤️
Tbc xoxo.
Duh semangat bgt gw hr ini bisa baca komentar2 kalian di lapak ini.
Ketawa sampe sesek napas anj.
Komen yang banyak donk biar makin semangat ni nulisnya,gw kesepian :")
Lg kezel juga,sedikit cerita.
Gw abis masuk gc wa khusus wp,tp ga di terima gara2 umur ketuaan dan isi wp gw rata2 18+ xoxo.
Mereka aja yg bocil.lagian bocil skrg pikiranya lebih dari 21+ ye ngga? Ngaku kalian yang masi di bawah umur tp baca lapak gw kan?Ya udh gw out aja kan dri pada di hina trus.
Btw bkin gc yok? Ada yg mau ga? kali aja mau colab ma gw :v
Dm aja ya anj.
Komen yang banyak.
Jan lupa votenya ya tololl.
Luv yuu ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ( Kookmin18+)
Fanfiction'Saudara tiri yang menggairahkan ' Fujo in here Mengandung unsur 🔞 Homophobic di larang masuk Khusus Kookmin area... bxb bdsm! Ngga suka abaikan! Luv u 🖤