10#

12.9K 550 89
                                    






"Hai apa aku boleh duduk disini?"

Jimin hanya menganggukkan kepalanya. Sedikit canggung karena Taehyung memilih duduk di sebelahnya. Padahal ada beberapa kursi kosong di sana.

Melihat itu Jungkook merasa jengkel. Ia terus-terusan menatap Taehyung yang kini tersenyum kepada Jiminya.
Perasaan cemburu menggerogoti hatinya. Ia sudah akan menghampiri mereka,namun guru sudah memasuki ruangan hingga ia mengurunkan niatnya.

Alasan mereka tak duduk bersama hanya karena Jungkook maupun Jimin tak bisa menahan diri ketika sudah bersama. Hubungan mereka ini terbilang rahasia.

Saat pelajaran selesai,Taehyung berbicara dengan Jimin,bermaksut untuk mengajak Jimin pulang bersama. Namun Jungkook datang dan langsung membawa Jimin pergi,si mungil hanya bisa pasrah dan menurut. Raut kebingungan pun terlihat di wajah Taehyung. Ia bahkan belum mengucap apapun.

"Ada apa denganya?.."pikirnya.

"Halo,namaku bambang salam kenal..."

Taehyung menoleh dan melihat lelaki di depanya yang menatapnya kelewat ceria. Ia hanya tersenyum kaku lalu pergi begitu saja. Entah kenapa ia merasa takut.

"Cck,dingin sekali.. Tipe gw banget.." ucap bambam kegirangan.

.
.
.

"Jungkook,berhenti.." Ucap si mungil menarik tanganya dari genggaman Jungkook. "Kau kenapa sih .?" Lanjutnya menatap Jungkook dengan heran.

"Kau yang kenapa... Seharian ini menghindariku..apa aku ada salah Jimin..?" Jawabnya dengan nada sedikit tinggi. Jimin memalingkan wajahnya. Ia tau Jungkook akan menanyakan hal itu.

"Aku ngga papa kok.." Cicitnya.

Jungkook meraih dagu Jimin dan menariknya untuk menatap dirinya. "Raut wajahmu bahkan tak bisa membodohiku.. Katakan Jimin,apa aku punya salah padamu?"

Jimin menggeleng dengan cepat. Tanganya kini mulai bergerak random karena takut dan juga gugup. Jungkook hanya bisa menghela nafas.

"Katakan padaku saat kita di rumah.."
Jungkook menggenggam tangan Jimin dan membawanya pulang.

.
.

Saat di rumah Jungkook mengunci kamar dengan Jimin bersamanya. Jimin sedikit was-was karena ia merasa seperti di introgasi. Padahal harusnya ia yang melakukan itu kepada Jungkook.

Jimin memegang keningnya dan sedikit memejamkan mata. Seharian ini ia merasa lesu dan tak nafsu makan. Ia menatap Jungkook saat lelaki itu keluar dari kamar mandi. Ya Jungkook menyuruhnya menunggu dan ia hanya menurut. Saat wangi sabun mandi Jungkook memasuki indra penciumanya membuatnya semakin pening saja. Bahkan lelaki itu belum juga berpakaian.

"Ayo kita mulai.."

Jimin melotot horor dengan perkataan Jungkook yang ambigu. Apalagi saat ini Jungkook hanya mengenakan handuk untuk menutupi kemaluanya saja. Entah kenapa itu membuat pipinya memanas.

"M-mulai apa.." Kata Jimin polos.

Mendengar itu membuat Jungkook sedikit tertawa." Kau berfikir akan melakukan apa Jimin.."Jungkook menatap Jimin dengan alis yang terangkat sebelah. Bermaksut untuk menggoda si mungil.

Ia cukup berdosa karena menggoda lelaki manisnya yang kelewat polos. Lagi-lagi ia tertawa." Maksutku tadi ayo kita mulai percakapan yang tertunda tadi di sekolah.. Kau tak lupa kan..?"

Jimin bernafas lega. Ia sudah salah sangka dan berfikiran aneh-aneh. Tapi itu akan menjadi peluang untuk Jungkook yang notabenya adalah orang paling mesum. Untung saja hanya kepada dirinya.

Touch Me ( Kookmin18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang