18

2K 75 3
                                    

Hari ini Zhi sudah di perbolehkan keluar dari ruang pesakitan. Namun, ia harus kembali lagi ke ruangan tempatnya di sekap Kenneth.

Meskipun kondisi Zhi belum sepenuhnya membaik, Kenneth tetap mengikat kedua pergelangan tangan Zhi ke ujung kepala ranjang, ia juga merantai kedua kaki Zhi di masing-masing ujung kaki ranjang.

"Lepas brengsek" ujarnya sembari meronta.

Seakan tuli Kenneth melanjutkan aksinya hingga Zhi ketakutan.

"Lepas... lepasss" dengan bibir bergetar ketika Kenneth membuka seluruh bajunya hingga ia telanjang bulat.

Ia yakin laki-laki di depannya ini memandangi setiap inchi dari tubuhnya dengan penuh hasrat.

Zhi mencoba merapat kan kedua paha mulus miliknya, namun gagal karena Kenneth merantai nya dengan sangat kuat.

" Pliss biarkan aku pergi tuan " ujarnya ketakutan, tetapi tidak ada jawaban dari Kenneth melainkan keheningan yang ia dapat.

Jika ia berfikir Kenneth sudah pergi ia salah, karena Kenneth hanya memandangnya dari single sofa ujung ruangan.

Dengan tekad yang kuat ia berusaha melepaskan kedua tangannya, menggerakkan kedua kakinya dengan brutal berharap rantai itu terlepas. Namun, usahanya hanya sia-sia semata.

Tali yang mengikat kedua tangannya bukannya lepas, melainkan semakin kuat mengikatnya seakan ingin mematahkannya.

Sedangkan kedua kakinya telah mengeluarkan cairan kental bewarna merah pekat akibat gesekan brutal yang ia lakukan.

"Hikss.. hikss... hikss" Ia hanya mampu terisak merasakan perihnya luka di kakinya yang terluka.

Buliran bening turun semakin deras membasahi setiap sudut matanya, meskipun ia sudah tidak mampu melihat, tetapi ia yakin jika dirinya tidak mampu melepaskan diri, nyawanya pasti terancam.

Ia begitu yakin, kala mengingat kembali bagaimana pria yang mengaku bernama Kenneth itu menusuk kedua bola matanya dengan sangat keji.

Dirinya terus menangis, hingga alam bawah sadar mengajaknya pergi untuk menemui mimpi dan berharap esok paginya ia terbebas dari kukungan jeratan ribuan benang.

Kenneth yang sedari tadi menatap tubuh Zhi, kini menghampirinya dengan langkah pelan. Sebab ia yakin bahwa Zhi telah terlelap dalam mimpinya.

Selangkah demi selangkah mengantarkan dirinya kini tepat berada di samping ranjang tempat Zhi berada. Dengan pelan ia mendudukkan bokong miliknya diatas kasur empuk itu.

Kenneth mengulurkan tangannya, dengan pelan mengusap buliran bening yang turun dari sudut mata zhi menggunakan ibu jari besar miliknya.

Sesungguhnya dirinya merasa bersalah setiap Zhi mengeluarkan buliran bening, ia benci melihat buliran bening itu turun mengotori pipi mulus nan chubby milik Zhi.

Baginya setiap tetes bulir air mata yang turun dari sudut mata Zhi, bagaikan sebuah pisau yang menikam setiap inchi tubuhnya.

Sakit tentu ia merasakan sakit jika melihat Zhi menangis, namun di satu sisi dirinya merasa puas jika melihat darah yang mengalir akibat tindakannya.




.....


Andreas masuk ke ruangan setelah sebelumnya ia harus mengurus pembangunan proyek tambang minyak di Singapura.

"Permisi sir " sembari mendudukkan bokongnya ke kursi depan meja kerja bosnya.

"Sir, pembangunan proyek kita yang berada di Singapura berjalan dengan baik, kurang lebih dua bulan lagi akan selesai. "

"Hmmm apa lagi yang mau kau laporkan? "

"Penyelundupan yang tuan minta semua sudah di selesaikan dengan baik dan saya juga membawa kokain yang tuan minta"

"Bawa semua kokain beserta alat penghisapnya ke apartemen" Ujarnya santai

Andreas beranjak dari ruangan Kenneth melaksanakan apa yang Kenneth perintahkan.
Ia sudah tidak heran jika Kenneth mengkonsumsi narkotika, bahkan juga melakukan transaksi jual beli secara besar-besaran.

Namun, semua yang di lakukan Kenneth tidak pernah tercium oleh pihak kepolisian, meskipun pihak polisi mengetahuinya. Namun, mereka tidak bisa menjebloskan Kenneth ke dalam jeruji besi.

Sebab jaringan yang dimiliki Kenneth sangat besar, serta ia tak segan segan menghabisi siapa saja yang menghalangi semua yang ia inginkan tanpa terkecuali.













Tinggalin jejak setelah membaca ya....

Kenneth kok suka narkotik sih, kan jadi pen nebas lehernya hahahahahah.

Follow ig: dwi.andini6868


You're Asshole ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang