13

2.5K 96 2
                                    

Ketidakpulangan Zhi membawa petaka bagi Jhordan dan Andrew, mereka sekarang seperti anak yang kehilangan induknya, hancur sehancurnya, bagai kepingan logam yang sudah tidak berbentuk. Lihatlah seberapa hancurnya rumah Jhordan, rumah yang sebelumnya tertata rapi kini bak terkena badai hingga membuat seluruh isi di dalamnya hancur lebur.

Mereka merasa lapar, sebab sejak menunggu kepulangan Zhi mereka belum makan, karena hanya Zhi seorang yang mampu memasak.

Rasa penyesalan menghampiri Andrew setelah apa yang ia perbuat beberapa tahun silam, bulir air mata Andrew lolos begitu saja. Sungguh ia ingin Zhi pulang, ia ingin meminta maaf, namun ketika ia sedang beelinang air mata, Ia dan ayahnya di kagetkan dengan suara gebrakan pintu.

Brakkk

Pintu didobrak menampilkan beberapa laki-laki berpakaian serba hitam, terdapat flintlock di saku bagian kiri pakaian yang mereka kenakan.

Mereka masuk ke dalam rumah Jhordan, untuk membawa  mereka berdua.

Bugh

Satu bogem mentah dilayangkan oleh salah satu pria berbadan kekar kepada Jhordan, karena melakukan perlawanan. Kini wajah Jhordan dan Andrew sudah dioenuhi luka lebam, kedua tangan mereka di ikat menjadi satu dengan kaki yang di satukan serta bibir mereka yang telah di lakban.

Saat ini keduanya tidak tahu mereka akan di bawa kemana, jujur saja rasa takut mulai menggrogoti diri mereka.

    

                   ................

Zhi terbangun dari pingsannya, saat hendak membuka mata Ia merasa ada sesuatu yang menutupi indra penglihatannya. Ia juga merasa ada sesuatu yang mengikat tubuhnya, serta bibir mungilnya terdapat sesuatu yang membuat Ia tidak dapat mengeluarkan suara nya untuk meminta tolong.

Rasa takut mendominasi Zhi, Ia takut jika ayahnya yang berbuat seperti ini. Dengan sekuat tenaga Ia mencoba melepaskan diri,  namun usahanya sia-sia belaka, di saat Ia sedang berusaha menggerakkan tubuhnya untuk memutus sesuatu yang mengikatnya, terdengar suara deritt pintu yang di buka.

Suara langkah kaki memasuki indra pendengaran nya mengartikan bahwa ada seseorang yang masuk, Ia berharap orang itu mau menolongnya.

"parece que has despertado tu sueño es hermoso." Sembari membelai pelan pipi mulus wanita cantik didepannya.

Zhi yang mendengar suara bariton itu sedikit terpukau, setelahnya Ia merasa ketakutan saat merasa ada tangan besar membelai wajahnya.

Setelah puas memandangi Zhi Kenneth melepaskan tali yang memilit tubuh Zhi, Ia tidak bodoh melepaskan semua tali di tubuh Zhi, Ia menyisakan tali yang mengikat tangan Zhi lalu mengikatkan di ujung kepala ranjang.

Ia juga mengikat kedua kaki Zhi di masing masing ujung ranjang hingga tubuh Zhi membentuk huruf X, dengan mata  yang tertutup serta bibir yang masih terdapat lakban yang masih merekat, menutup aksesnya berbicara. Lalu Kenneth pergi meninggalkan Zhi sendiri.

Zhi sudah berderai air mata, sungguh ia takut jika ia tidak pulang pasti mereka akan menyiksanya. Ia menangis dalam diam, mencoba mencerna apa yang tidak terjadi namun nihil, Ia tidak mampu memahami semua ini. Rasak sesak menghampiri dirinya kala Ia berusaha sekuat mungkin menahan tangisnya.

Untuk kali ini saja biarkan dirinya menjadi wanita kuat, meskipun semakin sesak rasanya, namun Ia mencoba menahan isak tangisnya.

Biarlah badai kembali menerpa,
Memporak-porandakan perasaan yang gundah...

Menghancurkannya hingga berkeping-keping,
Seakan setiap jengkal bulir air mata yang jatuh, bagaikan kekuatan untuk mereka....

Rintik hujan yang turun seakan tahu,
Betapa hancurnya perasaan ini......


















Follow ig: dwi.andini6868

You're Asshole ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang