⠀⠀33. Cara Meredam Tangisan

349 48 17
                                    

"Apa gue mesti panggilin Mami, biar lihat kelakuan busuk kalian?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa gue mesti panggilin Mami, biar lihat kelakuan busuk kalian?"

"Biar lo semua keluar dari perusahaan itu?" Lanjut Rea dingin.

Kata orang dulu, wajah itu urusan belakang.

Menjaga nama baiklah yang harus diprioritaskan. Bahkan hingga sekarang, banyak yang mewanti-wanti perempuan cantik dan lelaki ganteng, karena biasa rupa berlawanan dengan sikap.

Rea Rasi Bintang pikir, persahabatannya bersama lima orang itu akan membawa mereka pada masa depan yang cerah. Sudah cukup perihal sikap labil semasa kuliah, yang sempat membuat mereka ada dalam pertengkaran hebat.

Usia sudah tak lagi muda.

Visi hidup bukan lagi berpatok pada diri sendiri, karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan, keluarga yang harus diperhatikan, cinta yang harus dijaga sebaik mungkin, dan perjalanan panjang didepan yang tidak dapat diprediksi semudah melarutkan gula dalam teh hangat.

Ruang tamu bercorak cokelat yang didekor dengan begitu minimalis--hingga kisaran barangnya bisa mencapai puluhan juta itu--seakan menambah kesan mencekam, sebab tak satupun dari mereka mau bersuara.

"Yera, dimulai dari lo."

"Jelaskan kebodohan dan kegoblokan lo selama ini, sehingga ada perpecahan diantara kita semua."

Rasa-rasanya puan itu ingin lari ke kamar Tamara dan Natya, jelas sudah ia takut. Suruhan Rea laksana perintah raja kepada prajurit untuk maju ke garis terdepan dan melawan penjajah, meski nyawa jadi taruhan.

"Gini--"

"Sorry gue terlambat. Baru abis nyerahin foto ke klien." Seorang dengan terburu-buru masuk ke ruang tamu itu.

Terala Suryanitas, mengenakan kemeja hitam berlengan pendek dan celana kain panjang. Tera mengambil posisi duduk di samping Uga, yang kebetulan kosong. Wanita itu mengekor sepersekon, pun kembali memicingkan kedua maniknya pada Sekar Yeratna.

"--gue dan Terala selingkuh. Sejak SMA, lanjut ke kuliah. Berhenti pas awal gue nikah dan lanjut lagi waktu dapat rumor Ayudia dengan Juna. Rumor itu gue dapat dari Uga, karena dia ngirim foto mereka berdua lagi bersentuhan tangan trus tatap-tatapan. Siapa yang gak kesal? Jadinya gue selingkuh lagi sama Tera, tapi berhenti waktu ketahuan sama Juna."

Rea mengedipkan matanya berulang. "Gatau gue harus respon kek gimana." Ia menggaruk leher yang tak gatal, sebagai respon kebingungan sekaligus kaget.

"Lo, Uga, lanjutin." Ia tunjuk sahabat perempuan lainnya itu.

Uga mengitari pandangan pada semua orang yang duduk melingkar--mengikuti bentuk sofa cokelat yang berlokasi di ruang tamu besar itu.

Uga mengitari pandangan pada semua orang yang duduk melingkar--mengikuti bentuk sofa cokelat yang berlokasi di ruang tamu besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Person ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang