10🍦

1.4K 111 10
                                    

Happy reading💜

Suara tepuk tangan yang meriah dengan pertunjukan yang membuat banyak orang takjub, ini pertama kalinya seorang ketua gang vonix kalah dalam balapan, dia turun dari motornya dan mengulurkan tangan pada lawanya.

"Selamat"ujarnya.

"Thanks"

"Loh ko...lo cewe?"tanyanya dengan agak kaget.

Suara tepuk tangan mengalihkan atensi ara yang akan hendak membalas ucapan dari seorang ketua gang itu, dia berjalan mendekati ara dengan tersenyum cerah membuat ara tersepona ehhhh, yah ara lemah jika berhadapan dengan cogan.

"Bunda, manis banget!"gumamnya namun terdengar oleh orang yang disampingnya.

"Wow congratulation baby"sontak ara kaget, kenapa memanggilnya baby siapa dia.

"Omy hati gue bergetar, cobaan apa lagi ini mana suaranya behh seksi, dipanggil baby ahhh jadi laperr"gumamnya dalam hati.

Dari kejauhan ara dapat melihat cika yang berlari kearahnya.

"Emm grey, ara mengalami anemia dan yahh mungkin dia tidak mengingat banyak hal" ujar cika.

"Sorry gue lupa kasih tau lo"sambungnya.

"Anemia?"

"No no no, amnesia you understand!"ujar ara sambil menggelengkan kepalanya.

"You okay baby?"

"Yeahh I'm okay"jawab ara, membuat orang disamping ara terdiam mendengarnya.

"Lo ara? arabella zequin maudyka?"pertanyaan itu membuat ara menoleh kearah pemuda itu, ara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Cih gak mungkin!"

Ara hanya menatapnya jengah, "ni anak maunya apa sih, untung ganteng kalo engga gue tumbalin tau rasa lo" gumam ara dalam hati, ara pun membuka helmnya nampak rambutnya terurai panjang ia menyisir rambutnya kebelakang dengan tanganya, seketika dia terdiam melihat ara.

"Puas lo!"ucap ara.

Setelah itu temannya dari sang ketua gang datang.

"Wihh hebat lo ra"ucapan leo membuat orang disampingnya semakin kesal.

"Loh lo ngapain disini?"ujar cika pada leo.

"Serah guelah"

Dia melepas helmnya, terlihat dia agak kesal menatap kearah ara, cika yang melihat itupun kaget, berbeda dengan ara yang tersenyum kearahnya.

"Deran!"teriak cika

"Gak nyangka gue ternyata lo juga wanita malam"ujar deran pada ara.

"Sembarangan lo, malu lo hah gara gara kalah sama ara!"dijawab oleh cika dengan menatap tajam pada deran.

"Yahh karna sekarang malam gue jadi wanita malam end besok siang gue jadi wanita siang bukankah begitu bro?"ujar ara.

"Gue cabut!"katanya sambil pergi dari sana dan melajukan motornya dengan kencang.

"Rekor baru, lo ngalahin dia ra"sepontan ara menoleh kearah suara itu.

"Dia sering balapan?"tanya ara.

"Hemm sering tapi baru kali ini dia kalah, kemampuan lo meningkat tumben"jawabnya dengan heran dan ara hanya menatapnya datar.

"Pulang yu, laperrr!"ajak ara pada cika.

"Yaudah, lo urusin sisanya ya grey gue duluan bareng ara"

"Okee cantik"

"Pay pay gantengnya aku"jawab ara dengan memberi kedipan mata jahatnya.

_____________________

Disekolah saat ini nampak agak berisik dengan para guru yang sedang rapat membuat para siswa leluasa untuk keluar dari kelas, terlihat seorang gadis yang berlari melewati salah satu gang yang cukup ditakuti disekolah ini, saat gadis itu melewati sekumpulan coganya sma karya utama, mereka yang sedang sibuk dengan obrolanya disana mengalihkan atensinya pada gadis itu, dia menatap tajam kearah gadis itu dan mengikutinya.

Dia mengikuti gadis itu, saat sadar kemana arah gadis itu pergi ia pun menghentikan langkahnya dan menunggu gadis itu.

"Gila gue hampir kencing dicelana tadi gara gara sicika, huh emang gak waras dia"ujarnya keluar dari toilet.

Namun saat hendak pergi untuk kembali kekelas tangannya dicekal seseorang membuat dia menoleh kebelakang.

"Gue mau ngomong"katanya, dan hanya mendapat anggukan dari dia sebagai jawaban.

"Gue tau lo lagi pura pura?"ujarnya kembali.

"Maksud lo?"tidak mengerti dengan apa yang dia maksud.

"Rencana apa lagi kali ini ara?"

"Lo mau ngomong apa sih?"tanya balik ara.

"Jangan belibet gue kagak ngarti, to the point aja!"

"Cih, setelah lo keluar dari kolam renang lo makin jadi ya"

"Apasi gaguna banget, minggir"tapi bukanya minggir dia malah mengurung ara disana, siapapun yang melihat ini pasti akan salah paham.

"Gue tau ara, lo begini buat narik gue ke elo kan!"ujarnya dengan tekanan.

"Ga akan, gue sama sekali gak tertarik sama lo dan gak akan pernah!"sambungnya.

"Hey, lo salah paham, gue gak pernah ada niatan narik lo kekehidupan gue!"jawab ara sambil menatap datar.

"Cih, bulshit gue tau lo masih suka sama gue!"

"Idih pd banget lo jadi orang!"

"Heh dekil gue gak suka orang kaya lo najis banget iuuhh"jawab ara memandang jijik pada dia.

"Minggir!"lagi lagi ara tidak dilepaskan olehnya, sekarang keduanya saling tatap menatap bukanya manis tapi ini kelihatan seperti permusuhan diantara keduanya.

"Gue tau lo masih sayang sama gue!"kekehnya.

"Astaga, heh kuping lo banyak tai nya ya?"

"Atau jangan jangan lo suka sama gue!"ujar ara santai, seketika dia melepaskan kurungannya dan menatap tajam kearah ara.

"Itu gak akan pernah terjadi!"bantahnya.

"Yaudah bagus deh"jawab ara dan hendak pergi dari sana, lagi lagi ditahan.

"Apa lagi deran set..."ucapanya terhenti setelah melihat orang itu.

"Ahh rey ada apa?"tanya ara, namun tak mendapatkan balasan apapun hanya ditatap tajam olehnya.

Dia menarik tangan ara dengan lembut dan membawanya pergi dari sana, sekarang mereka berdua ada diruang osis, tidak ada siapapun selain mereka berdua kemudian reyhan berbalik menatap ara.

"Ngapain?"tanyanya.

"Hah"

"Tadi"

"Hah apasi"

"Ngapain bareng deran tadi!"

"Bukan urusan lo!"jawabnya hendak pergi dari sana tapi lagi lagi ditahan, heran kenapa semuannya selalu menahan dirinya.

"Hahh, Apa?"tanya ara dengan malas.

"Kenapa?"tanyanya balik dengan dingin.

"kenapa apanya?"

"Gue gak suka!"



--------------------------------

Anyeong yeorobun🖤

Segitu dulu yaaa, semoga terhibur, mon maaf kalo banyak typo dan jangan lupa vote yaa🤗

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang