28🍑

394 30 4
                                    

Happy reading💙

Pagi ini ara masih tertidur pulas, dan dengan sangat amat terpaksa ia harus terbangun oleh cika yang datang untuk menjemput ara pagi sekali agar pergi kesekolah bersamanya, ara yang sedari tadi menggerutu membuat cika malas mendengarnya.

"Gila lo ya pagi buta gini mau ngapain njir?" Ujar ara kesal.

"Ya sekolah lah lo kira mau apa, mau nguli!" Jawab cika dengan menatap ara malas.

"Heh dugong lo kira sekarang jam berapa hah, ini masih jam 5 pagi bego!" Sentak ara yang langsung bangun dari tempat tidurnya

"Ya elah kali kali rajin dikit dong biar punya rekor gitu, kita kesekolah kesiangan mulu bosen gue!" Gerutu cika sambil menyisir rambutnya.

"Otak lo ilang cik?" Tanya ara panik sambil memegang kepala cika.

"Mulut lo!" Kata cika sambil memukul bibir cika.

"Awss sakit bego!" Keluh ara.

"Lo juga bego, gila aja otak gue ilang noh kesadaran lo yang ilang masih di alam baka!" Geram cika pada ara.

"Gak bener ini harus cari ustad supaya diruqiah inimah!" Gumam ara sambil masuk ke kamar mandi.

"Ihh manèh hayangna naon si!" Teriak cika sambil mengikat rambutnya.

________________________

Sekarang ara cika sedang berangkat sekolah, namun kesialan nya berlanjut mulai dari ara yang tersedak sarapanya, kemudian sepatunya hilang satu, dan sekarang motor yang mereka gunakan mogok lagi!, ini kedua kalinya ara mendorong motor cika yang mogok.

"Haahh, cik cape, haus juga duduk aja dulu yu!" Kata ara.

"Lebay lo baru 5 menit juga!" Jawab cika membuat ara cemberut.

"Lagian dosa lo makin banyak kayanya cik, ko mogok mulu sih, jangan jangan lo selama gue gak ada lo sering maksiat ya deketin sugar dady kaya gitu gitu!" Ujar ara.

Sepontan cika menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ara, membuat ara cengengesan sambil menampilkan tanganya berbentuk v.

"Mulut lo biadab banget, lo abis dicium sama siapa hah licin banget mulut lo!" Kata cika ngegas.

"Ko...dia tau gue abis dicium, wah gila cenayang ni anak" Gumam ara dalam hati.

"Ehemm, cik gimana lo udah lacak nomor yang gue kasih ke elo?" Tanya ara mengalihkan pembicaraan.

"Emm udah si, tapi baru ketemu lokasinya" jawab cika santai.

"Ehh identitasnya belum ketemu?" Tanya ara penasaran.

"Belum, kayanya dia pinter ra, susah banget gue nyari identitasnya pro juga dia, tapi gue hebat kan bisa dapet lokasinya!" Kata cika membaganggakan dirinya.

"Yah gue akuin lo hebat, tapi lebih hebat lagi kalo lo nemenin gue kesana nanti!" Ujar ara sambil menaik turunkan alisnya.

"Yeh itumah maunya lo!" Jawab cika malas.

"Hahaha ya kan babu harus nurut sama majikan!" Kata ara sambil siaga untuk meninggalkan cika yang sebentar lagi akan mengamuk.

"Kurang ajar lo, KUTU KUPRET!" teriak cika yang melihat ara berlari menjauh darinya.

"Akhirnya sampe juga, dasar motor butut, jajan mulu maunya!" Omel cika pada motornya.

"Dih, katanya lo punya sugar dady, minta dibeliin dong biar gak pake motor butut lo teroos!" Ujar ara yang pergi mendahului cika untuk memasuki kelasnya.

"Dih butut gini juga motor kesayangan, ya kan baby!" Kata cika sambil mengusap motornya.

"Iya dong by" sahut dari belakang membuat cika membalikan badannya.

"Hai morning" sapanya sambil mendekati cika.

"Ko gak di jawab si sayang?" Bingungnya melihat cika yang hanya diam sambil menatap tajam kearahnya.

"Lo gila ya, otak lo kayanya geser, benerin gih ke bengkel biar lurus lagi!" Kata cika sambil meninggalkan dia pergi, membuat dia senyum smirk melihat cika dari belakang.

"Lo lupa sama janji lo?" Sontak mendengar itu cika pun terdiam.

"Lo pacar gue sekarang!" Bisiknya pada telinga cika membuat cika yang reflek memukul muka zio.

Plakk....

"Astaga lo kdrt mulu" ujar zio sambil mengusap mukanya.

"Yaa so..sorry habisnya lo ngagetin gue!" Kata cika sambil membuang muka kearah lain.

Yahh berkat hari dimana cika diantar pulang, akhirnya mereka jadian itupun dengan paksaan zio tentunya dan kecerobohan cika yang mau mengabulkan permintaan zio.

"Gak usah liatin gue!" Ujar cika yang mendapati zio sedari tadi memandanginya.

"Kenapa, lo kan pacar gue!" Sontak mendengar itu cika membekam mulut zio sambil melotot kearah zio.

"Bisa diem gak si, lo tuh yaa" kata cika geram.

Zio pun menggenggam tangan cika dan melepasnya, kemudian ia tersenyum kearah cika sambil mendekatkan wajahnya.

"Kenapa baper ya!" Ujar zio.

Sepontak cika pun menginjak kaki zio membuat zio meringis, injakan cika gak main main ternyata.

"Oke oke sorry by!" Kata zio.

Disisi lain ara yang berjalan dilorong tampak masih mengantuk, entah sudah beberapa kali ia menguap dengan matanya yang sayu membuat perhatian kepada beberapa orang yang dilewati ara.

Ara yang tidak memperhatikan jalan pun hampir terjatuh gara gara sebuah kaleng minuman, namun dengan sigap seseorang menangkap ara.

"Hati hati, udah aku bilang kan aku yang jemput!" Ujarnya membuat ara menoleh dan melotot kearahnya.

Sontak ara melepaskan diri namun ia kalah kuat dengan orang didepanya.

"Kenapa malah berangkat duluan, hmm?" Sambungnya.

"Lo...lepasin gue gila!" Panik ara sambil buru buru melepaskan diri namun nihil ia kalah dengan tenaganya sekarang, namun bukanya dilepas ia hanya memandangi ara.

"Gue bilang lepas!" Kata ara namun tak ada balasan, membuat ara menghela napas pasrah.

"O..okee lepasin aku, malu nanti ada yang liat!" Bisik ara menahan malu, sumpah itu bukan gayanya, namun siapa sangka dia pun melepaskan ara membuat ara menghela napas lega.

Ia pun mengusap rambut ara dan meninggalkan ara yang menekuk mukanya kesal.

"Gila gue harus ke dokter jantung gue rusak!" Ujar ara sambil mengikuti langkahnya memasuki kelas.

Namun tanpa sepengetahuan mereka seseorang memperhatikan keduanya dari ara yang dipeluk sampai tadi, membuat senyum licik disana kemudian ia pun pergi dari sana.

_____________________________

Hai gimana masih asik ga bacanya atau mulai bosen?, Sorry yah kalo ceritanya mulai gj gitu hihi, maaf kalo banyak typo, jangan lupa tinggalin jejak, divote misalnya✌ semangat terus ya semuanya, makasih juga ya masih baca cerita arabella ini, pay pay see u......💙

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang