30🍦

281 18 0
                                    

Happy reading💜

Pagi hari terlihat seorang pria sedang berdiri menatap kearah pemandangan gedung gedung yang menjulang tinggi, dengan padatnya kendaran yang menjadi pusat perhatianya, dia menatap dingin seolah ingin mencekam seseorang, dibalik pintu apartemenya seseorang hendak masuk dengan perasaan pasrah ia memasuki apartemen itu.

Saat seseorang masuk pria itu langsung membalikan badanya, nampaknya ia menyadari kehadiran sosok yang ditunggu tunggu ini.

"Gimana?" Ujar pria itu sambil menghampiri suruhanya.

"Dia dapet rekaman buktinya!" Jawabnya.

Si pria itu menendang tulang kering suruhanya dengan perasaan marah ia mentapnya dingin, kemudian mencekik leher suruhanya tanpa ampun.

"Bukanya itu udah tugas lo buat halangin dia? hah!" Tanya pria itu tajam sambil mengeratkan cekikanya.

"Gue gak bisa masuk ke kamarnya!" Ujarnya sambil melepaskan cekikan di lehernya.

"Dan si reyhan selalu ada di sekeliling ara lo tau itu kan!" Sambungnya sambil duduk di sofa.

"Reyhan?" Di menatap ke arah orang yang duduk di sofa.

"Hemm reyhan ceo muda saingan lo" jawabnya sambil menyeringai.

"Ohhh shit...lo segitu pedulinya sama si ara, sampai lo ngikutin dia kerumah oma, gila juga lo" potong seseorang yang tiba tiba datang dan langsung duduk disofa, mendengar itu membuat atensinya teralihkan.

"Ahh... lo masih cinta sama dia?" Sambungnya sambil menatap dengan intens.

"Tutup mulut lo bima!" Tekanya sambil menatap tajam bima.

"Kenapa? Bukanya itu alasan lo sampe sekarang buat gak bunuh ara!" Kata bima untuk memancing penjelasan dari pria itu.

Dia hanya memalingkan mukanya dan menatap suruhanya agar meninggalkan mereka berdua.

"Reyhan siapanya ara?" Tanyanya dingin.

"Pacarnya mungkin!" Jawab bima acuh.

"Singkirin dia, kalo engga dia akan jadi penghalang, and lo gak bakal dapet warisan dari oma, emm lo pasti juga tau harus berbuat apa bukan?" Ujar pria itu sambil tersenyum senang saat melihat bima yang terdiam tak berkutit setelah mendengar ucapanya.

"Sialan, apa specialnya si jalang sampe sampe oma sama opa sayang banget sama dia!" Gerutu bima, kemudian ia mengambil handphonenya dan mengangkat telpon tanpa melihat siapa orang yang menelponya.
_____________________________

Disisi lain ara saat ini masih tertidur lelap, tanpa terganggu oleh apapun bahkan saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya, ara sama sekali tidak terusik.

Tokk....tokkk...

"Araa!" Panggil seseorang.

Tokk...tokkk...

Karena tidak ada jawaban dari ara ia memutuskan untuk memasuki kamar ara, tentunya dengan ijin dari bunda.

Ia menghampiri ara dan nampak tersenyum tipis melihat ara yang tidur terlelap, manis pikirnya ini kesekian kali ia melihat ara yang tertidur nampak damai dari biasanya.

"Wake up baby!" Katanya sambil mengusap rambut ara yang menghalangi wajah cantiknya.

Namun ara hanya membalikan badanya dan menggeserkan badanya agak menjauh, melihat itu ia mentap datar dan membalikan kembali badan ara kearah nya, yeah melihat ara yang tertidur pulas seperti anak kecil merupakan mood boster untuknya.

Ia mengusap pipi ara sambil tersenyum manis, entahlah mengapa ia sangat menyukai ara padahal dulu ia menjauhi ara karna ara tidak menyukai dirinya dan berakhir ia diam diam memperhatikan ara, sampai ahirnya ia berani mendekati ara kembali setelah melihat ara dicampakan oleh deran.

"Araa!" Panggilnya kembali.

"Bangun udah mau siang ini" sambungnya sambil mengusap rambut ara.

"Hemm" gumam ara.

"Wake up" kata reyhan.

"Kenapa?" Gumam ara.

"Kenapa filenya gak bisa dibuka!" Sambung ara membuat seseorang tampak bingung dengan apa yang ara bicarakan.

"File?" Tanyanya.

"Hemm file yang..." gumam ara terhenti dan langsung bangun dari tidurnya, nampaknya ara menyadari apa yang barusan ia bicarakan.

"Kenapa hmm?" katanya sambil mengusap rambut ara, sontak mendapat perhatian seperti itu membuat ara terkejut dan menjauhinya.

"Lo..lo ngapain disini?" Tanya ara panik.

"Kenapa?" Jawab reyhan membuat ara melotot.

"Gila lo, gak tidur disinikan?" Kata ara cemas.

"Emangnya kalo aku tidur disini kenapa?" Gemas melihat ara yang nampak panik ia pun berinisiatif untuk menjahili ara.

"Heh"

"Lo gak apa apain gue kan" kata ara sambil memeluk badanya.

"Kenapa emangnya?" Jawab reyhan sambil mendekati ara membuat ara sontak menjauhkan wajahnya.

"Heh"

"Apa?" Gemasnya melihat ara saat ini.

"Gila ya lo" kata ara.

"Siapa yang gil....."

"BUNDA TOLONG REYHAN MAU ANUIN ARA BUND...hmmmtt".

_______________________________

Anyeong yeorobun💜 aku up nih maaf yah lama banget, tapi besok up lagi ko tungguin yah, kalo suka jangan lupa divote juga, sama kalo ada typo kasih tau ya💜 komen juga boleh ko pokonya tungguin up besok ya, thank you 💜

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang