31🥕

349 25 0
                                    

Happy reading💜

"BUNDA REYHAN MAU ANUIN ARA BUND...hmmmtt" teriak ara memotong perkataan reyhan membuat reyhan langsung membekam mulut ara.

"Berisik bunda gak ada, ke pasar sama kak nita!" Kata reyhan sambil melepaskan bekamannya.

"Omygood dia sekarang lagi cari kesempatan" gumam ara sambil mengeserkan badanya.

Ctrakk...

eh gimana sih? Gitu kali ya suaranya wkwkw.

"Awwss lo ngapain sih anjir sakit!" Kata ara mengusap dahinya yang kena sentil reyhan.

"Buruan mandi nanti kita sarapan!" Kata reyhan sambil pergi dari kamar ara.

"Biriin mindi ninti kiti siripin" ejek ara sambil beranjak dari tempat tidurnya

"Aku denger loh!" Jawab reyhan dibalik pintu membuat ara buru buru lari memasuki kamar mandi.

____________________________

Dalam perjalanan tidak ada satupun percakapan diantara mereka entah itu hanya sekedar basa basi atau bercanda, mereka hanya terdiam sibuk dengan pikiranya masing masing.

Sampai ahirnya reyhan memulai percakapan yang membuat ara langsung sadar dari lamunannya.

"Belakangan ini kamu sering kecapean sampe ngigau kaya tadi, emangnya lagi sibuk ngerjain apa?" Tanya reyhan.

"Hah...itu cuman kerja kantor aja lagi banyak" jawab ara sambil tersenyum kaku.

"Kantor? bukanya sementara diurusin ka nita sama lily ya?" Tanya reyhan kembali membuat ara bingung harus membuat alasan apa.

"Emm yah tapi kan kadang aku juga ikut bantu!" Jawab ara sambil minum air mineral yang ada di sana.

Melihat gerak gerik ara reyhan tau bahwa ara sedang berbohong, yah untuk saat ini reyhan hanya akan membiarkan ara, namun bukan berarti ia akan berdiam saja tapi dia akan mencari sendiri apa yang membuat ara berbohong seperti ini.

Suasana didalam mobil tampak hening, mereka yang sibuk dengan pikiranya masing masing membuat suasana semakin sunyi, sampai akhirnya handphone ara berbunyi dan membuyarkan keheningan diantara mereka.

"Hallo?" Panggil ara.

"........................."

"Hah beneran?" Bisik ara tampak semangat.

"............."

"Hemm, kalo lo pulihiin file yang gue kirim bisa gak?" Tanya ara sambil sesekali melirik reyhan.

"..........."

"Oke nanti gue kirim" kata ara.

"..."

"Hemm" kata ara sambil mematikan sambunganya.

"Siapa?" Tanya reyhan, membuat ara langsung menatap reyhan.

"Ouhh ini cika biasa" jawab ara sembari tersenyum.

"Ada yang bagus kayanya!" Kata reyhan membuat ara semangat sambik menganggukan kepalanya.

"Hemm bagus bangett!" Ujar ara sambil tersenyum senang.

"Yeay nyampe" sambung ara sambil menuruni mobil reyhan.

Melihat itu reyhan hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah ara ini.

"Tunggu bentar ra aku ant..."

Plakk....

Suara tamparan itu menghentikan ucapan reyhan, tanpa basa basi reyhan turun dari mobil dan menghampiri ara, dan benar saja aralah yang sedang di tampar, dengan perasaan marah reyhan hendak membalas perbuatan yang dilakukanya kepada ara, namun ara menghentikan itu sambil menahan tangan reyhan.

"Hah, si sialan ini lo..."

Plakk.....

"Araaa" teriak bima membuat seantero sekolah memperhatikan bima dan ara.

"Kenapa? lo juga nampar gue kan? Lo yang mulai bukan gue!" Tekan ara sambil menatap tajam bima.

"Lo yang mulai ara!" Jawab bima sambil mendekati ara namun reyhan menghalangi itu.

"Hah gue?" Tanya ara sambil menunjuk diri nya sendiri.

"Yang bener aja" gumam ara sambil meninggalkan bima, namun bima menahan tangan ara membuat ara menoleh kearah bima.

"Lo udah dapetin semuanya dan sekarang lo juga mau rebut punya gue?, dasar serakah!" Kata bima sambil tersenyum remeh.

"Punya lo?" Kata ara sambil tersenyum miris.

"Denger ya kalo emang akhirnya lo gak dapet apa apa, ya itu emang seharusnya kali ngapain lo nyalahin gue" kata ara sambil menyentakan tangan bima.

"Si jalang ini..." kata bima membuat reyhan menatap dingin bima.

"Dasar mulut sampah!" Gumam reyhan sambil menyusul ara, bima yang mendengar itu langsung marah dan menyusul reyhan.

Setelah melihat reyhan yang berjalan disamping ara, bima langsung menarik reyhan menghadapnya, sontak itu menjadi pusat perhatian semua orang.

"Lo bilang apa tadi?" Tanya bima sambil menarik kerah reyhan.

Reyhan yang mendengar itu menaikan alisnya, namun sedetik kemudian dia mengerti dan mengulang ucapanya.

"Mulut sampah!" Kata reyhan.

Bukk...

"Reyhan!" Teriak ara.

Bima tiba tiba memukul rahang reyhan, matanya menajam, napasnya naik turun, dan matanya agak memerah, nampaknya bima mudah sekali dipancing amarahnya.

Semua orang yang menyaksikan itu nampak berbisik bisik, ini pertama kalinya seorang reyhan di pukul oleh bima, tidak seperti biasanya yang hanya berpapasan tanpa bertegur sapa dan sekarang mereka melihat bima yang sedang berkelahi dengan reyhan yang notabenya seorang ketua osis.

Karena tidak puas dengan tindakanya bima hendak memukul kembali, namun terhentikan oleh teriakan seseorang yang membuat bima kesal.

"BIMA!"

______________________________

Holla holla aku up nih sesuai janji kemarin, sorry kalo banyak typo, jangan lupa di vote ya thank you💜

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang