8🍑

1.7K 131 6
                                    

Happy reading💜

Brakk...

"Mamah!"

"Anjir!"

Teriak mereka berdua sepontan, mereka menoleh kebelakang dengan menatap tajam siapa ulah dibalik keterkejutan mereka.

"Apa?"dengan muka tanpa dosanya.

"Gila, kalo jantung gue copot gimana hah!"jawab cika ngegas.

"Copot ya copot aja gampang kan"jawab zio santai.

"Bngst"

"Heh mulutnya!"

"Ngapain disini?"seseorang bertanya pada ara.

"Kepo lo malik"

"Gue reyhan kalo lo lupa"

"Kagak nanya gue"

"Dah yu cik kita pergi"ajak ara, tapi tangan ara dicekal membuat ara yang hendak pergi pun mengurungkan niatnya.

"Pulang bareng!"ucapnya tiba tiba, baru saja ara ingin menjawab namun dipotong oleh reyhan.

"Kata bunda jangan geer"

"Dih kagak usah, gue bisa sendiri!"setelah mengucapkan itu ara pergi dari sana.

Setelah itu ara pergi menuju kekelasnya karna bel masuk sudah berbunyi, saat memasuki kelas terlihat semua temanya pucat tidak berisik terdiam kaku, heran biasanya kelas ini paling heboh.

"Gila udah kaya mayat idup mereka"ujar ara.

"Anjir ra sekarang pelajaran burik!"

"Hah burik?"tanya ara.

"Iya burik guru matematika ra"jawab cika.

"Mampus gue kagak ngerjain tugas yang minggu kemaren ra"lanjutnya dengan resah.

Sontak merek berdua langsung duduk dibangkunya karna burik memasuki kelas, yang membuat ara heran mengapa temanya terlihat resah padahal biasanya bodo amat.

"Kumpulkan tugasnya dimeja!"perintah burik ketika sudah berada dikelas.

"SEKARANG!!"

Satu kelas tampak rusuh, kecuali ara yang nampak masih bingung dengan mereka yang buru buru maju kedepan mengumpulkan tugasnya, dan temanya yang satunya tidak bisa diam misah misuh sendiri membuatnya semakin bingung.

"Cacingan lo"

"Sembarangan!"

"Aduh ra gimana gue kagak ngerjain tugasnya, gila gue lupa"

"Emangnya kenapa sih?"

"Lo...burik itu gur..."ucapanya terpotong oleh burik didepan.

"Kenapa hanya ada 36 buku?"

"Siapa yang tidak mengerjakan tugas!"mendengar itu cika semakin resah.

"Arabella!"

"Iya burik?"sontak semua orang yang dikelas menatap ara horor.

"Apa kamu bilang?"ucapnya sedikit membentak.

"Burik?"ucap ulang ara dengan polosnya.

"Arabella, tidak sopan kamu!"

"Lo cari mati ra"ujar cika.

"Hah, salah gue apa?"

"Ngapa lo sebut dia burik maemunah!"

"Kan tadi kata lo burik, gue salah dimananya pe'a"

Brakk....

Semuanya terkejut membuat atensi ara dan cika berpindah kearah guru matematika itu, mukanya sudah merah menahan marah dengan tangan dipinggang sambil menatap tajam kearah ara dan cika.

"Bisik bisik, kalian tidak menghargai orang yang berbicara didepan hah!"

"Kalian ini membuat ulah terus!"

"Ara, cika lari dilapangan 20 putaran sekarang juga!"

"Loh ko gitu burik!"

"Arabella!"

"Astagfirulloh gorila ngamuk buru ra"

"Buruan!"perintah guru itu.

Mereka berdua pun dengan terpaksa menuruti perintah burik ini menuju kelapangan dengan lesu.

"Lo berani banget tadi salut gue"ujar cika tiba tiba

"Apaan?"

"Tuh lo tadi manggil bu rikmaya"

"Hah, rikmaya saha?"ara bingung dengan ucapan cika.

"Yehh burik ra burik"

"Lah ngapa disebut burik kalo namanya rikmaya?"

"Kagak tau katanya sih karna dia kiler tambah kalo ngasih tugas gak nangung nangung, tapi emang bener sih"ara hanya mengangguk anggukan kepalanya.

Saat ini mereka sedang dikantin makan dengan tenang, entahlah mereka baru saja dihukum bukanya masuk kelas malah kekantin yang ada ditambah hukumanya, tapi kata cika gapapa dihukum biar liat cogan yang dilapang lebih seger dari pada liat muka garang burik:).

Okee skippp...

Bel pulang berbunyi, nampak siswa berhamburan dari kelas untuk segera pulang, tapi lain dengan ara yang nampak santai dan masih diam kelas padahal kelas sudah kosong.

Berbeda dengan seorang yang sedari tadi menunggu kedatangan seseorang mungkin, karna orang yang ditunggu tunggu tak nampak ahirnya dia pergi menuju kekelasnya.

"Ehemm"dia berdeham tapi tak membuat seorang perempuan itu menoleh padanya.

Ia memutuskan menghampirinya, sesampainya disana dia hanya diam tak berbuat apapun hanya memandangi seorang perempuan yang nampak sedang menelungkupkan kepalanya, tak lama dia bangun dan nampak terkejut dengan kehadiran seorang laki laki dihadapnya.

"Ngapain lo?"tapi bukanya menjawab dia hanya memandangi gadis didepanya.

"Gue tau gue cantik"dengan pedenya mengatakan itu tapi seketika setelah mendengan ucapan cowo didepanya membuat ia melotot.

"Jangan geer, itu iler lo jangan lupa dilap!"ujarnya sambil berjalan keluar.

"Reyhan!"

"Woy gue kagak ileran ya"ujarnya sambil bercermin dihandphonenya.

"Buruan ara bunda udah nelpon"jawab reyhan santai.

"Ish, ngeselin lo"

Sesampainya diparkiran, terlihat deran bersama kawan kawan nampak memperhatikan ara dan reyhan dengan ara yang dituntun oleh reyhan, deran menatap ara dengan lekat entah kenapa ada yang aneh ketika ia melihat hal ini hmmm.

"Wah beneran udah moveone ternyata"ujar teman deran.

"wes...gerah gerah"ucap leo sambil mengibaskan tanganya.

"Cabut!"ucap deran yang langsung memakai helmnya.

Disisi lain ara dan reyhan yang tak henti hentinya berdebat.

"Masuk ara!"perintah reyhan

"Loh ko maksa sih!"

"Masuk!"

"Engga"

"Masuk ara"

"Engga"

"Masuk atau gue cium"

"Dih maksa banget sih engga"

"Gue gak bohong, masuk"

"Engga"

"Engga"

"Eng..."

Cup



---------------------------

Oke sekian guys, thank you jangan lupa vote yaaa, sorry kalo banyak typo.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang