33🥨

238 9 1
                                    

Happy reading💙

Setelah kepergian dari kantin Ara nampak sangat sebal sampe sedari tadi ia hanya mengucapkan kalimat sumpah serapah kepada Bima, wajah nya nampak merah padam membuat orang orang yang dilewati Ara menatap heran, ya sebenarnya bukan hal aneh melihat Ara yang memang kesehariannya marah seperti ini sekarang namun siapa sangka Ara yang sekarang ini nampak imut ketika marah.

"Hah anjir mana bakso gue belum abis lagi, dasar Bima setan!" Gerutunya sambil menuju ke toilet.

Drrrr drrrr.....

Suara handphone Ara berdering, membuat Ara yg sedang mencuci tangannya menoleh kearah handphone nya dan melihat siapa sipenelpon itu.

"Hallo" kata Ara sambil keluar dari toilet.

"..................."

"Okey, ditempat biasa kan?" Jawab Ara sambil menyenderkan badanya.

Disisi lain Rey yang baru keluar dari toilet laki laki pun langsung terdiam saat melihat Ara, niatnya untuk menyapa pun ia urungkan ketika melihat Ara yang tampak sedang menelpon seseorang sambil tersenyum, dahi nya mengerut sambil menatap datar Ara, tangannya mengepal kemudian dia menghampiri Ara dan berdiri tepat dihadapan ara, membuat Ara bingung melihatnya.

"Okeyy byee...."jawab Ara sambil mematikan handphone nya.

"Siapa?" Tanya Rey sambil menatap lekat Ara.

"Bukan siapa siapa" jawab Ara Santai kemudian hendak pergi namun dihalangi oleh Rey.

"Apa?" Tanya Ara bingung.

"Lo selingkuh?" Tanya Rey mengintimidasi membuat Ara sedikit kaget.

"Hah?" Bingung Ara.

"Selingkuh dari siapa?" Tanya Ara balik.

"Ga usah becanda!" Tekan Rey.

"Ya siapa juga becanda, orang gue ga punya pacar kan?" Jawab Ara sambil menatap ragu Rey.

"Lo pacar gue Ara dan Lo milik gue, ngerti!" Jawab Rey sambil menatap dingin Ara, jelas setelah mendengar jawaban Ara membuat ia sedikit marah dan bad mood, kemudian Rey menarik tangan Ara lembut meninggalkan toilet.

"Milik? Dikira gue istrinya kali!" Gumam Ara pelan, namun siapa sangka ternyata Rey menghentikan langkahnya membuat Ara bingung.

"Apa perlu gue nikahin Lo sekarang juga!" Kata Rey membuat Ara melotot dan hendak melepaskan genggaman tangannya ditangan Rey, namun Rey tidak membiarkan itu dan menarik tangan Ara kembali.

Rey yang mengatakan itu membuat Ara sedikit malu pasalnya Rey mengatakan itu di lorong dimana masih banyak siswa siswi yang sedang berada di luar yang mungkin mendengar perkataan Rey.

Seketika lorong pun mulai gaduh mendengar ucapan Rey kepada Ara itu, sesuai dugaan Ara mereka mendengar nya membuat Ara yang menahan malu itu mencubit pinggang Rey, pipi Ara memerah ia pun menundukan kepalanya, melihat itu Rey hanya tersenyum tipis.

"Sialan dada gue kenapa ini ada yang salah ini pasti" gumam ara dalam hati sambil memegang dadanya.

Sesampainya diparkiran Rey membukakan pintu mobilnya membuat Ara bingung.

"Masuk!" Kata Rey.

"Mau kemana? Kita masih sekolah belum pulang!" Jawab Ara yang enggan memasuki mobil Rey.

"Masuk!" Suruh Rey tak mendengarkan Ara.

"Ga mau gila Lo, mau ngajakin gue bolos?" Kata Ara yang hendak pergi namun dengan terpaksa ia mengendong ara dan  mendudukan nya dikursi depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang