sembilanbelas☕

730 55 1
                                    

Happy reading💜

BRAKK....

"Anjng"kaget cika dengan langsung duduk tegak.

Cika melihat kearah orang itu hendak ingin memarahinya namun ia urungkan niatanya dan hanya tersenyum kaku.

"Ehh bapa, ngapain pa disini?"ujar cika cengengesan.

"Harusnya saya yang bertanya, ngapain kamu ada disini?"

"Saya lagi makan loh pak, bapak mau?"jawab cika.

"Kamu ini, ini sudah masuk jam pelajaran ngapain kalian masih dikantin!"

"Loh kan cika udah  bilang pa lagi makan, masa bapak ga liat"kata ara sambil memakan baksonya.

Guru ini nampak menghela napas sudah enggan menghadapi mereka berdua yang nakalnya minta ampun, waktu itu saja sudah memecahkan kaca kelas ditambah menjahili guru matematika yang kilernya minta ampun, dan sekarang bukanya belajar malah makan dikantin.

"Hah, cape bapak ngadepin kalian mulu"

"Ya udah bapak mending duduk ikutan makan aja pak"kata cika.

"Mimpi apa saya dapet murid kaya kaliann"katanya sambil menggelengkan kepala.

"Sudah sudah, sekarang hormat bendera sampe waktu jam istirahat buruan!"perintahnya.

"Loh ini baksonya belom abis pak, nanti aja yahh"kata ara sambil melahap kembali baksonya.

"Sekarang atau hukumanya bapak tambah!"

"Tambah aja pak gapapa"semangat cika membuat ara langsung menoleh spontan.

Seakan tertantang guru ini pun tak tanggung tanggung memberi hukuman, membuat cika kehilangan semangat sekarang.

Bagaimana tidak guru tadi menyuruh cika dan ara untuk mencabut rumput yang ada dilapang dan sebagai bukti tentu saja guru tersebut akan memeriksanya, bukan masalah sebetulnya dengan hukuman tambahan yang diberikannya ini tapi yang bermasalah adalah bagaimana mereka mencabut rumbut dilapangan yang ditembok ini bahkan tidak ada rumput 1 pucuk pun.

"Gila kayanya, dilapangan sekolah ini mana ada rumput njirr!"

"Ya lo ngapa minta hukuman tambahan ogeb"

"Ya tadinya gue kan seneng dilapang kan sekarang ada ayang gue lagi olahraga"ujarnya sambil tersenyum ga jelas.

"Ayang ayang palalo, sadar woy lo jomlo karatan"

"Lo ma gituu, halah kemusuhan kita, syuhh cari rumput gih"

"Dih ogah lo aja"ujar ara sambil meninggalkan cika yang sedang misah misuh sendiri.

"Mimpi apa gue semalem dapet hukuman gaya gini, inimah udah kaya nyari puisi dibuku matematika, hadeehh"gumam cika.

Sekarang mereka sudah di ruangan guru itu sebut saja dia pak beni salah satu guru baru yang mengajar ipa di kelas 12 namun pak beni ini memiliki dua tugas pertama guru ipa namun rangkap dengan guru bk.

Sebetulnya mereka juga baru menyadari kalo pak beni ini merupakan guru baru mereka.

"Sudah menemukan rumpunya?"

"Yah enggalah pak, bapak liat aja mana ada rumput dilapangan ini loh!"

"Saya ga mau tau pokonya kamu harus bawa rumput sebagai buktinya!"

"Ribet banget sih pak orang ga ada harus gimana coba"kata cika malas.

"Saya ga mau tau!, kalian ga bisa pulang sebelum dapet rumput itu, mengerti!"

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang