Sepanjang kami melahap makanan masing-masing, tak ada yang berani membuka suara sama sekali. Sesekali ku lihat Minah dan Jaehyun yang sibuk melihat-lihat hasil jepretan lelaki itu tadi.
Kenapa sore ini terasa panas sekali sih?! Padahal matahari juga tidak terlalu terik dan ruangan ini ber-AC, tapi kenapa aku bawaannya emosi?
Fix ini sepertinya aku jatuh cinta pada Jaehyun sejak pandangan pertama dan sekarang tengah merasakan cemburu. Benar kan?
"Makan Chaey, jangan cuma diaduk-aduk aja." Ucapan Mingyu membuatku menoleh kepadanya. Bukan hanya aku, Jaehyun dan Minah pun melakukan hal serupa.
"Chaey?"
"Ya Minah?"
"Kamu kenapa?"
"Gak apa-apa kok."
"Serius?"
"Kayaknya aku harus ke asrama sekarang deh."
"Mau apa? Bukannya disana lagi gak ada orang?"
"Ada tugas yang belum aku kerjain."
"Tunggu, bukannya tadi siang kamu harusnya ada kelas sama Yuju? Kok malah disini?"
"Aku bolos."
"Kebiasaan deh nanti kalau kena omel dosen lagi gimana?"
"Udah biasa." Aku pun bangkit dari kursi sambil memegang ice mojito.
Demi apapun meski aku tak nafsu makan, tapi minuman ini sangat tidak bisa ditolak alias ya dibawa lah. Masa udah bayar mahal-mahal dianggurin.
"Mau aku antar Chaey?" Tawar Mingyu, namun aku langsung menolak. "Aku naik busway aja. Lagian rumah kamu juga jauh kan dari sini?"
"Sama Jaehyun aja Chaey. Kebetulan apartemen dia deket sama kampus kita, iya kan Jae?" Tawar Minah.
Ku lihat Jaehyun tak menunjukkan reaksi apapun, bahkan melihat kearah ku pun tidak.
Menyebalkan!
"Gak usah. Kayaknya aku gak jadi ke asrama, mau pulang kerumah aja."
"Jeolla jauh tau. Emangnya besok keburu kalau ada kelas?"
"Nanti aku berangkat subuh."
"Mendesak banget ya? Biasanya kalau mau pulang, kamu selalu ke asrama dulu untuk izin ke anak-anak dan ibu penjaga asrama."
"Tadi sebelum kesini, mama chat katanya nanti malam aku harus pulang karena ada acara makan malam sama keluarga besar. Aku juga nanti bakal chat madam Sunmi kalau hari ini balik ke Jeolla."
"Serius? Kamu gak bohong kan?"
Kepalaku sama sekali tak mengangguk karena aku memang berbohong. Sejujurnya aku paling benci pulang kerumah yang menurutku itu adalah sebuah neraka. Ketika aku memasuki bangunan itu, hidupku tidak akan pernah tenang.
"Apa aku pernah bohong sama kamu sebelumnya?"
"Kamu selalu bohong sih."
"Ya pokoknya hari ini aku pasti gak tidur di asrama."
"Oke-oke. Kalau gitu aku antar kamu ke halte ya? Sampai kamu bener-bener masuk ke busway tujuan stasiun MRT."
"Eh gak usah, ngerepotin tau. Nanti Jaehyun malah nungguin kamu disini kelamaan. Kalian masih ada tugas yang harus dikerjain kan?"
"Iya juga sih."
"Biar aku yang antar dia sampai halte." Mingyu langsung bangkit tanpa meminta persetujuan dariku. "Ayo Chaey,"
"Kalau gitu kami duluan ya?"
"Hm."
Mingyu menarik pelan tanganku dan kami akhirnya pergi dari sana. Lelaki itu benar-benar mengantarku sampai halte dan bahkan ingin menungguku sampai busnya datang.