SEMBILAN

449 66 2
                                    

Kanaya tak henti-hentinya tertawa saat membayangkan Aksara yang memakai sarung Mang Dadang karena celananya yang robek.

Tinggal tambahin peci, jadi mirip deh kayak si Unyil hahaha.

Akhirnya, rasa kesalnya terbalaskan juga. Habis orangnya menyebalkan sekali. Lagian, siapa sih yang tidak geli dengan belakang? Untuk gak masuk ke dalam seragam. Coba kalau masuk. Bisa bahaya.

”Ay! Tolong beliin penyedap rasa dong di depan, Masako mama habis ini. Mama lagi buat soto tapi kurang gurih.” Kanaya segera menghampiri sang Mama di dapur.

”Nanti kalo ayah pulang, masakan belum mateng, kasihan. Tolong beliin gih, sisanya buat kamu jajan.” kebetulan. Kanaya sedang ingin eskrim. Sudah lama tidak makan eskrim. Terakhir kali makan eskrim itu, waktu jalan sama buaya impor kan ya?

”Aya berangkat.” Kanaya melesat pergi menggunakan motornya.

Setibanya di minimarket dekat rumah, Kanaya segera masuk ke dalam. Mencari penyedap rasa ayam dan beralih pergi ke tempat eskrim.

”Oh iya, di tv kan ada eskrim rasa baru. Mana dah? Udah sold out aja.”

Saat Kanaya sedang memilah-milah eskrim, matanya membulat hebat saat mendapati seorang Aksara mengkonsumsi vape yang asapnya ngebul kayak asap sate Madura.

Hah? Aksara ngerokok? Sejak kapan? K-kok bisa? Gila sih.

Dan yang lebih membuat Kanaya terkejut lagi adalah saat ia melihat seorang gadis yang ikut mengkonsumsi vape dan mereka beradu mengeluarkan asap di bangku luar.

”Gue laporin lo ke bunda.” Kanaya mengeluarkan ponselnya, gadis itu lalu memotret beberapa gambar untuk di berikan kepada Tante Rara agar Aksara di hukum.

”Pulang latihan, bukannya pulang malah ngerokok sama cewek gak jelas. Dasar cowok blangsak.” Kanaya mengambil asal eskrim dan segera pergi ke kasir untuk membayar.

”Totalnya jadi 21 ribu." Kanaya memberikan satu lembar 20 dan satu lembar sepuluh ribu.

”Kembaliannya 9 ribu. Terimakasih.” Kanaya lantas menepi sejenak dari meja kasir. Memakai tudung hoodinya agar wajahnya tidak ketahuan oleh Aksara yang tengah sibuk bergibah ria di sana.

Semoga Aksara gak liat gue.

Sepertinya, Aksara tidak menyadari keberadaannya. Bagus deh.

Kanaya segera menghampiri motornya, mengeluarkan kunci dari dalam saku dan segera membuka kuncinya.

”Itu kenapa Aska pake nengok ke gue sih. Bikin tremor gue lagi buka kunci motor aja.” Kanaya yang berusaha membuka kunci motornya pun menjadi terintimidasi oleh tatapan maut Aksara yang sedari tadi tidak beralih kemanapun.

"Aelah, pake jatoh segala nih kunci.” Kanaya buru-buru mengambil kuncinya yang jatuh agar bisa segera pulang tanpa ketahuan Aksara.

”KYA!” plak! Kanaya reflek menampar orang yang berdiri di hadapannya.

”Ih bego! Gue kaget,” omel Kanaya pada Aksara.

”Pasti lo liat semuanya kan?”

”Iyalah, orang gue punya mata.”

”Hapus.”

”Apaan sih, siapa yang foto juga.”

”Yaudah, biar gue yang apus.”

Kanaya kecolongan ponselnya, Aksara merampas dengan cepat ponselnya yang ia simpan di kantung Hoodie.

”Ih, Aksa! Balikin gak. Jangan buka yang macem-macem ya.” Kanaya berusaha mengambil balik ponselnya, dia bahkan melompat beberapa kali karena Aksara sengaja mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.

”Aksa! Balikin!” Kanaya memekik namun pria itu tak menggubris.

”Aksa!” Klek! Kanaya yang hilang keseimbangan karena kakinya terpelekok akibat lompat-lompat langsung hilang keseimbangan namun dengan cekatan Aksara segera menarik pinggangnya agar gadis itu tidak jatuh.

”Aksa nyebelin!” Kanaya yang tak mampu menahan emosi akhirnya menjambak rambut Aksara untuk meluapkan seluruh emosinya.

”Aduh Aya! Woi! Rontok bego rambut gue. Perawatan nya mahal anjir! Lepasin gak!?” Aksara yang berusaha menyingkirkan tangan Kanaya dari rambutnya mendadak hilang keseimbangan sehingga membuat keduanya jatuh bersamaan ke tanah.

Chup!

Kanaya membulatkan mata saat bibirnya tak sengaja menyentuh bibir Aksara saat jatuh.

Astoge bibir kita teh tadi silaturahmi?—— batin Aksara.

Aksara melongo, tangannya masih memegangi pinggang Kanaya sementara gadis itu mematung beberapa detik.

”Dasar cowok nyebelin! Bibir gue terkontaminasi sama bibir lo yang bau jigong. Dasar cowok cabul!” Kanaya lanjut menjambak rambut Aksara hingga membuat orang-orang yang berlalu lalang menjadikan mereka pusat perhatian.






🔸🔸🔸




Ada" aja kelakuan dua bocah itu wkwk

Si Aksa di cium Aya pasti mau terbang itu sementara si Aya udah kebelet pengen mandi kembang wkwk

Jangan lupa vote dan komennya prennn, baybay

FRIENDSH!T✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang