TIGA PULUH TIGA

265 32 5
                                    

Saat dalam perjalanan menuju halte, tiba-tiba Baskara di serang oleh seseorang.

Bugh!

Pria itu jatuh tersungkur ke tanah saat sebuah tangan meninju wajahnya.

Belum sempat bangkit, tapi Baskara kembali di serang secara brutal oleh orang tersebut.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Baskara terbatuk-batuk usai mendapat pukulan bertubi-tubi di wajahnya. Bahkan pria itu tak di beri kesempatan untuk melawan walau hanya satu kali pukulan.

Saat pria itu ingin menghadiahkan pukulan di wajahnya, dengan cepat Baskara mencekal tangannya dan menendang perut pria itu hingga dia terhempas ke tanah.

Tak tinggal diam, Baskara langsung membalas perbuatan pria itu dengan ikut menghajarnya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Baskara kemudian mengangkat tubuh pria itu dengan mencengkram kerahnya.

"Bangsat lo, Bas! Lo kan tau gue suka sama Kanaya," Baskara terkekeh geli mendengarnya. Jadi ini alasannya dia di serang seperti orang kesetanan? Karena Kanaya?

"Lo salah paham, gue bakal jelasin--" belum usai bicara, namun ucapannya sudah di putus.

"Banyak bacot! Gue gak mau denger." bugh! Pria itu meninju perut Baskara hingga ia terbatuk-batuk.

"Dari awal, emang omongan lo gak bisa di percaya. Harusnya gue gak langsung percaya waktu lo bilang gak suka sama Aya. Diem-diem lo nusuk gue, sialan. Padahal di dunia ini cewek banyak, tapi kenapa harus rebut Aya dari gue?!" pria itu murka. Tangannya mengepal dan dadanya naik turun.

"Siapa yang rebut Kanaya dari lo?! Dari awal gue udah perjelas hubungan gue sama dia. Kenapa lo jadi sensian gini sih?" Baskara membela dirinya. Dia tak terima asal di tuduh seperti itu. Padahal ia sudah perjelas hubungan dengan Kanaya.

Lagipula Baskara itu tidak percaya cinta. Dia tidak ingin melibatkan dirinya ke dalam perasaan rumit tersebut. Dulu ibunya bilang sangat mencintai sang ayah, namun akhirnya malah perasaan cinta itu yang membuat ibunya lemah dan pasrah saat sang ayah selalu berbuat kasar padanya.

"Siapa yang gak sensi?! Semenjak lo muncul jadi anak baru di tempat latihan, semuanya berubah. Aya selalu memprioritaskan lo seolah gue ini udah gak berati, padahal gue yang lebih lama temenan dan kenal sama dia. Sementara lo? Lo cuma orang baru yang-- argh! Gue gak bisa tahan lagi!" pria itu kembali menyerang Baskara, namun dengan cepat ia menghindar.

Tak ada yang mau mengalah atau saling mendengarkan. Keduanya sama-sama tersulut emosi sehingga terjadilah perkelahian yang tak dapat di hindari.

Mereka bahkan tak peduli saat hujan deras mulai mengguyur tubuh mereka, yang mereka lakukan hanya berkelahi sampai salah satu di antaranya kalah dan mengibarkan bendera putih.

"Sa, udah woy. Lo gak malu kita berantem di pinggir jalan cuma karena salah paham?" Baskara mencengkram kerahnya. Keduanya kini sudah babak belur. Niat ingin berangkat ke Surabaya secepatnya sirna begitu Aksara mengulur waktunya dengan mengajaknya berkelahi.

"Berisik!" Bugh! Aksara meninju kembali wajah Baskara hingga mulutnya mengeluarkan darah.

"Bangsat! Lo gak bisa di ajakin ngomong baik-baik." Baskara naik pitam. Emosinya meledak tatkala Aksara terus menghujani pukulan.

Baskara tidak tinggal diam. Pria itu balas menghajar Aksara tanpa rasa iba atau belas kasih lagi.

Baskara yang emosi lalu meninju sisi wajah Aksara dan menendang perut pria itu hingga ia terhempas ke jalanan.

Tanpa keduanya sadari, rupanya dari kejauhan ada sebuah mobil yang jalan dengan kecepatan tinggi.

Tin .....!

Aksara yang baru bangkit dari aspal, langsung di hantam oleh mobil pick up yang melaju dengan kecepatan tinggi hingga tubuhnya terpental cukup jauh dari mobil.

"AKSARA!" teriak Baskara histeris. Pria itu langsung berlari menyusul Aksara yang terpental jauh dan tak sadarkan diri.

Baskara menegang tatkala melihat genangan air hujan di aspal tercampur oleh darah yang bercucuran dari kepala Aksara.

Matanya memanas dan dadanya mendadak sesak.

Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus di salahkan?

Argh, sialan. Kenapa jadi gini?! Aksara gak akan mati kan? 

🔸🔸🔸

Nah loh gara" adu mekanik salah satunya ada yang apes, emang ya, susah kalo jadi kembang komplek perumahan, banyak yang rebutin si Aya

Semoga ayang beb gapapa, kalo semisal nanti Aya sama Baskara, gua maju paling depan buat nyalonin diri haha

Jangan lupa vote dan komennya bestieee

Follow: sugartea__

FRIENDSH!T✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang