SEMBILAN BELAS

290 46 1
                                    

Karena ayah Nizam sudah acc. Akhirnya Kanaya bersama keluarga cemara nya pergi ke rumah nenek Askara.

Sebenarnya sih, ayah Nizam dan mama Nilam memang sudah punya rencana untuk pergi menjenguk nenek Aksara, tapi belum kesampaian karena ayah Nizam sibuk di tempat latihan.

Setibanya di rumah nenek Aksara, mereka semua segera turun dari mobil. Udara sejuk dan aroma khas pedesaan mengingatkan Kanaya dengan kampung halaman sang Mama. Beda cerita sama ayah Nizam yang gak punya kampung.

”Pelan-pelan, Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

”Pelan-pelan, Ya.” Aksara membantu Kanaya turun dari mobil.

Sebelum datang kemari, Aksara sudah menghubungi sang bunda kalau keluarga Kanaya ingin menjenguk sekaligus menginap semalam di sana.

”Assalamualaikum bunda ... Buset, udah siang bolong masih nyapuin halaman.” Aksara mendatangi bundanya seraya mencium punggung tangan sang bunda.

”Atuh gimana, orang tadi ada kucing berantem di halaman, sampai potnya ada yang pecah.”

”Ah itu mah paling kucingnya Tante Anya yang gatel kawin mulu, bukannya kawin di rumahnya malah ngerusuh di rumah orang.” sang bunda hanya tertawa kecil sebagai responnya.

”Aya, gimana kakinya?” tanya bunda Aksara yang menghampiri Kanaya.

”Udah gapapa, kok. Sebentar lagi juga sembuh,” jawab Kanaya lalu ia ikut mencium punggung tangan bunda Aksara.

”Macet ya mas?”

”Lumayan, namanya juga kita pergi hari weekend.”

”Yaudah yuk, masuk. Udah di tunggu Mama di dalem,” ajak bunda Aksara dan mereka semua masuk ke dalam rumah.

Aksara mendapati sang nenek tengah merajut di ruang tengah. Sepertinya kondisi sang nenek mulai membaik setelah hampir seminggu lebih di rawat akibat diabetes.

”Assalamualaikum, Bu. Gimana keadaannya? Udah mendingan?” tanya ayah Nizam yang menyalami nenek Gianti, di ikuti oleh yang lainnya.

”Udah, cuma sekarang ini harus di jaga pola makannya biar gula darahnya gak naik,” jawab nenek Gianti.

”Ini Kanaya?” nenek Gianti memegangi tangan Kanaya, gadis itupun akhirnya menjatuhkan bokongnya di sebelah nenek Gianti.

”Iya, nek. Jadi cantik kayak artis Korea ya?” kelakar Kanaya dan nenek Gianti mengangguk.

”Iya ih, nenek pangling. Kamu udah ada pacar belum?”  tanya nenek Gianti yang sukses membuat Aksara tersedak air liurnya.

”Udah nek, tapi udah putus. Namanya juga anak muda.” Kanaya tersenyum getir sambil sesekali melihat wajah Aksara.

”Kalo udah putus mah, pacaran aja sama Aksara. Kan nanti kita bisa jadi besanan.” Kanaya langsung tertawa hambar, dia melirik Aksara yang tiba-tiba jadi salah tingkah di tempatnya.

”Jodoh mah gak kemana, Bu. Kalo semisal jodoh pun nanti kita besanan, ya kalo emang gak jodoh kita tetap bersaudara.” Mama Nilam buka suara.

”Tapi nenek mah lebih srek kalau Kanaya yang jadi istrinya Aksara di masa depan.” Kanaya tertegun, otaknya blank untuk sesaat. Namun, Kanaya memutar otak untuk mengalihkan topik pembicaraan.

”Siapa yang mau minum? Tenggorokan Aksa seret nih,” celetuk Aksara dan Kanaya ikut menyahut.

”K-kalo gitu gue bantuin bikin minumnya.” Aksara mengangguk.

”Semuanya, silakan kalian ngobrol-ngobrol dulu karena baristanya mau bikin minum,” kelakar Aksara yang beranjak dari bangkunya di susul Kanaya.

Setibanya di dapur, mereka segera bekerja sama untuk membuat minuman.

”Menurut lo mending es jeruk apa teh anget?” tanya Aksara yang minta pendapat Kanaya.

”Kalo gue sih mending es jeruk, siang-siang gini minum teh anget yang ada malah tambah gerah.”

”Ya kalo gerah tinggal masuk kulkas.”

Kanaya yang gemas dengan ucapan Aksara lantas menendang kaki belakang pria itu.

Aksara membekap mulutnya, dia berusaha untuk tak mengeluarkan suara agar orang-orang di ruang tengah tidak mendengarnya.

”Eh, Sa. Lo buat sendiri dulu deh, gue mau jawab chat.” Aksara kemudian duduk di bangku.

Baskara

|Nay, katanya lo pergi? Berati nanti malem gue latihan sama siapa ya?

Gue lupa ngasih tau, nanti gue kasih tau Alkan deh|

Latihan yang bener, kalo lo jago, lo bisa bales mereka dengan tangan kosong|

Yang penting fokus buat kuatin pertahanan diri lo, karena badan lo itu lembek banget|

|Cepet balik Nay

Kanaya hanya membaca pesan tersebut.

”Dari siapa?”

”Baksara.”

”Tiba-tiba kok jadi deket sama Baskara sih.”

Kanaya pergi ke kulkas untuk mengambil sirup jeruk dan es batu di freezer.

”Gak ada yang mustahil di dunia ini, bisa aja besok gua pacaran sama Baskara. Who knows?” Aksara meremas teko air kaca di tangannya.

Gak tau kenapa tiba-tiba dada Aksara ini sesak.

”Gantengan juga gue kemana-mana daripada Baskara.”



🔸🔸🔸




Tanda-tanda apakah ini haha

Aksara kalo mode ngambek pasti lucu banget sih, jadi kebayang mukanya kek apa wkwk

Jangan lupa vote dan komennya bestieee

FRIENDSH!T✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang