☆ . ˚ + . .✫ ✧ . ✦ * . ° ・*:. . 。.. 。:*゚: *: ✼ ✿ • * · * ✿✼. ⊹ · · + ⋆ · . ˚ ✧ · . ⊹ * · .。・:. . . *:・゚★。 ・ :*: ・゚☆。★,。・. *. *: ✼ ✿ • :・゚☆. *・゚ ゚・* : .。. . 。 ✿✼. *゚ : . * ゚ ✦ ·. · ⋆ * ˚ ✫ ˚· . . · ✵. ✦ • °. ✦ •. ' * ° ✦ ⁺ ˚.* ✦ . ⁺✿✼. .⁺ ˚. . *✦ . ⁺ *. ゚☆. *✵ ✧ *⁺⁺ ・. ✧ . ✦ * ⊹ ˚ ✵ ✧ * °•
═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═
─•~❉✿❉~• ᑎᏆᏦᗩᕼ ᑭᗩᏦᔑᗩ •~❉✿❉~•─ ═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═"Kalian berdua akan menikah 2 bulan lagi. Jadi selama 2 bulan kedepan, lakukanlah pendekatan." Ucap tuan jeon.
"Apaa?!! Ayah tidak bisa seenaknya saja. Aku tidak mengenal dia dan lagi pula aku sudah memiliki kekasih ayah." Tolak Jungkook.
"Jimin-ssi, bagaimana?"tanya tuan jeon tanpa menghiraukan Jungkook yang terlihat sangat kesal.
"A-aku--"
"Sudah pasti Jimin menerima pernikahan ini. Lagi pula Jimin juga tidak memiliki kekasih, jadi sudah jelas Jimin akan menerima pernikahan ini. Benar bukan?"potong tuan Park sambil menatap Jimin dengan memohon agar menerima pernikahan konyol ini.
Melihat tatapan ayahnya, membuat hati Jimin sedikit terenyuh. Karena selama ini orangtuanya tidak pernah meminta atau melarang apa yang Jimin inginkan. Apakah Jimin harus menerima pernikahan bodoh ini? Ia sendiri pun tidak tau.
Kedua orangtua Jungkook dan orangtuanya menatap Jimin dengan penuh harapan. Begitu juga dengan Jungkook, berharap bahwa Jimin menolak pernikahan ini. Ini semua membuat Jimin sedikit tertekan. Ayolah, ini terlalu tiba-tiba untuknya.
"Apa hal ini benar-benar harus dilakukan? Maksudku, Jungkook sudah memiliki seorang kekasih. Dan aku sendiri masih ingin fokus pada karirku."ucap Jimin dengan hati-hati.
"Intinya kau setuju atau tidak, Park Jimin?" Kata tuan jeon. Ia sedikit kecewa dengan jawaban Jimin tadi.
"Ayah, kau bisa lihatkan? Jimin masih ingin fokus pada karirnya. Ayah tidak bisa memaksakan kehendak--"
"Aku menerima perjodohan ini"
"Apa maksudmu, Park Jimin?"ucap Jungkook dengan menahan amarahnya. Ia pikir Jimin berada di pihaknya, tenyata tidak seperti yang ia harapkan.
"Aku akan menikah dengan Jungkook, tuan jeon."ucap Jimin lagi.
"Bagus, seharusnya kalimat itu dari awal kau ucapkan, Jimin. Aku tak menyangka kalau kita akan menjadi besan, Park." Ucap tuan jeon dengan gembira. Ia benar-benar merasa bahagia saat ini.
🐰🐥
Besok harinya, Jimin baru saja ingin keluar dari ruang kerjanya untuk makan siang hari ini, namun pintu terbuka dengan kuat dan menampilkan sosok yang benar-benar harus ia hindari. Jeon Jungkook."Ayah memaksaku untuk makan siang bersamamu. Cepat, jangan buang waktuku" ucapnya dengan ekspresi dinginnya.
"Tidak perlu repot-repot, Jeon. Sebaiknya kau pergi dengan kekasihmu saja."tolak Jimin tanpa menoleh kearah Jungkook sedikit pun.
"Kau pikir aku mau makan denganmu? Asal kau tahu, ayah mengirim anak buahnya untuk mengikutiku. Memastikan aku benar-benar makan bersamamu atau tidak. Jadi cepat lah."
"Itu urusanmu, Jeon. Bukan urusanku." Ucap Jimin sambil mengambil Dompet, handphone, beserta kunci mobilnya mewahnya.
"Tentu saja ini urusanmu juga. Jelas-jelas kau sendiri yang menerima perjodohan bodoh ini. Kau juga harus bertanggung jawab, Park." Ujar Jungkook dan menarik tangan Jimin dengan paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | KM
Fanfiction[repost & on going] Warn 🔞 Desainer ternama harus terpaksa menikah dengan pengusaha sukses yang begitu sempurna. "Kalian berdua akan menikah 2 bulan lagi. Jadi selama 2 bulan kedepan, lakukanlah pendekatan." - tuan jeon. "Apaa?!! Ayah tidak bisa se...