ch.22 : mantu?

1.2K 68 0
                                    

☆     . ˚ +    .     .✫ ✧ .    ✦     *   .   °  ・*:.  .  。..   。:*゚: *: ✼  ✿  •     *    · * ✿✼.  ⊹ · · +  ⋆ ·  . ˚   ✧ · .  ⊹ *   · .。・:. . . *:・゚★。  ・ :*: ・゚☆。★,。・. *. *: ✼  ✿  •  :・゚☆. *・゚ ゚・* : .。. .  。  ✿✼.  *゚ : . * ゚ ✦ ·. ·  ⋆ * ˚ ✫ ˚· . . · ✵.  ✦   • °.   ✦  •.   '  *   °   ✦  ⁺  ˚.* ✦  .  ⁺✿✼.   .⁺  ˚. .  *✦ .  ⁺ *. ゚☆. *✵ ✧ *⁺⁺ ・.  ✧ .    ✦     * ⊹ ˚ ✵ ✧ *  °•
═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═
─•~❉✿❉~• ᑎᏆᏦᗩᕼ ᑭᗩᏦᔑᗩ •~❉✿❉~•─ ═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═

Disiang hari Minggu, keluarga Jeon sudah berkumpul di mereka makan.

"Bunaaaa~" panggil Jisung.

"Bentar lagi kelar, sabar ya" ucap Jimin.

"Bubuunnnnn~" panggil Jisung lagi.

"Kenapaaa?" Tanya Jimin.

"Koko bawa pacar kerumah gapapa kan?" Ucapan Jisung membuat suasana menjadi hening.

Bahkan Jungkook dan Yuna yang sedari tadi berisik pun terdiam. Mereka semua menunggu respon dari Jimin.

"Pacar? Siapa? Perempuan atau laki-laki?" Tanya Jimin yang kembali melanjutkan masaknya.

"C-chenle, laki-laki bun" jawab Jisung yang gugup setengah mati.

"Laki-laki yaa.."

"I-iya, bun"

"Yaudah, hari ini aja. Buna mau liat siapa orangnya" ucap Jimin sembari menaruh masakannya diatas meja.

"E-ehh hari ini?"

"Kalau gitu ya gausah, Buna mau liat orangnya, dia baik buat kamu atau engga" kata Jimin.

"Yaudah iya, jam makan malam Koko ajak kesini" kata Jisung dan hanya di balas anggukan dari Jimin.

Setelahnya hanya dentingan piring yang terdengar, sesudah makan siang pun mereka berpencar. Jimin sibuk dengan tanaman yang ada di halaman belakangnya, Jungkook memilih membaca buku tak jauh dari Jimin, dan kedua anaknya memilih duduk di depan TV.

"Menurut lo Buna setuju apa engga?" Ucap Jisung.

"Ga tau juga, soalnya tadi ekspresi Buna ga kebaca. Antara suka apa engga." Kata Yuna.

Jisung hanya diam, ia menggigit bibirnya gelisah. Telapak tangannya pun berkeringat sangking gugupnya.

Yuna mengelus lembut rambut kakaknya itu,

"Buna ga bakalan aneh-aneh kok, percaya sama Buna. Jangan gugup berlebihan, entar jantung lo copot gimana." Canda Yuna.

"Gue takut Buna ga suka sama Chenle" ucap Jisung.

"Itu ketakutan lo sendiri, belum tentu juga Buna ga suka sama Chenle. Setau gue Chenle anaknya baik-baik kan, pasti Buna suka. Udah, jangan terlalu dipikirin. Yang harusnya gugup setengah mati itu Chenle, bukan Lo. Gimana sih" kata Yuna yang masih mengelusi rambut kakaknya.

"Chenle bukan dari keluarga berada, Buna suka ga sama---"

Plak

Yuna memukul keras bibir Jisung,

"Buna bukan orang yang kek gitu, dia ga pandang derajat. Semuanya sama dimata Buna, lo kenapa sih. Gue tau lo gugup, tapi ga boleh berburuk sangka kek gitu." Omel Yuna.

"Gue takut"

"Dih apaan sih, mana nih jiwa gangster yang ditakutin satu sekolah. Koko ga boleh takut ihh" kata Yuna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah Paksa | KMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang