ch.12 : bumil

2.6K 145 2
                                    

☆     . ˚ +    .     .✫ ✧ .    ✦     *   .   °  ・*:.  .  。..   。:*゚: *: ✼  ✿  •     *    · * ✿✼.  ⊹ · · +  ⋆ ·  . ˚   ✧ · .  ⊹ *   · .。・:. . . *:・゚★。  ・ :*: ・゚☆。★,。・. *. *: ✼  ✿  •  :・゚☆. *・゚ ゚・* : .。. .  。  ✿✼.  *゚ : . * ゚ ✦ ·. ·  ⋆ * ˚ ✫ ˚· . . · ✵.  ✦   • °.   ✦  •.   '  *   °   ✦  ⁺  ˚.* ✦  .  ⁺✿✼.   .⁺  ˚. .  *✦ .  ⁺ *. ゚☆. *✵ ✧ *⁺⁺ ・.  ✧ .    ✦     * ⊹ ˚ ✵ ✧ *  °•
═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═
─•~❉✿❉~• ᑎᏆᏦᗩᕼ ᑭᗩᏦᔑᗩ •~❉✿❉~•─ ═━─•~❉✿❉~•─━✥◈✥━─•~❉✿❉~•─━═

Warn🔞

Semenjak kehamilan pertama Jimin ini, Jimin benar-benar sensitif. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit marah, tak lama setelah itu jadi manja, yang jelas sikapnya suka berubah-ubah.

Jungkook benar-benar harus bersabar sekali. Seperti saat ini.

"Sayang, kamu mau kemana?" Tanya jimin sambil memasangkan dasi dileher Jungkook.

"Tentu saja bekerja, sayang." Jawab Jungkook dengan santai.

"K-kookie jahat hiks" tiba-tiba saja Jimin berlari masuk ke kamarnya. Jungkook yang terkejut langsung berlari mengikuti Jimin.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Jungkook sambil menggedor-gedor pintu kamar.

"K-kookie jahat hiks, pokoknya kookie jahat huwaaa" teriak Jimin dengan sangat kencang.

"Jiminie, kamu kenapa sayang? Kookie salah apa hmm?" Tanya Jungkook baik-baik.

"Pikir sendiri!" Teriak Jimin.

Jungkook hanya bisa menghela nafas, ia harus sangat bersabar jika seperti ini.

"Apa Ji tidak mau kalau kookie bekerja?" Kata Jungkook.

"Kalau kookie tidak bekerja, bagaimana kookie bisa menghasilkan uang?" Kata Jungkook lagi. Seketika pintu kamar terbuka, Jungkook segera masuk.

"Maafkan Ji huwaaaa. Ji egois, Ji kekanak-kanakan, Ji minta maaf hiks" tangis Jimin sambil memeluk tubuh bongsor Jungkook. Jungkook hanya tersenyum, ia sudah terbiasa akan hal ini.

"Jangan menangis lagi yaa, tidak apa-apa. Kookie tidak akan marah." Ucap Jungkook.

Jungkook mencium mata Jimin dan menghapus jejak air mata Jimin. Ia mencium kedua pipi Jimin dan menciumi bibir manis Jimin.

Jungkook melumatnya dengan lembut. Jimin membalas ciumannya dan suka rela membuka mulutnya, memberi akses Jungkook untuk masuk kedalam mulutnya.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Lidah Jungkook masuk dan mengabsen gigi Jimin. Ia sangat senang, karena biasanya Jimin tidak mau di cium sama sekali.

Olahraga malamnya? Sudah satu bulan yang lalu mereka hentikan. Karena apa? Karena Jimin terus menolaknya. Padahal setiap saat selalu manja, ketika mau disentuh lebih malah ngambek. Dasar bumil.

"Ngghh~" desah Jimin.

Jungkook semakin menarik tubuh Jimin masuk kedalam pelukannya. Ia menahan tengkuk Jimin agar Jimin tidak melepas ciumannya. Ayolah, ia sudah sangat rindu sekali dengan bibir jimin. Apalagi meremas pantat montok Jimin.

Jimin menepuk pelan pundak Jungkook. Mau tak mau Jungkook melepaskan ciumannya.

Jimin yang sedang mengatur nafasnya yang memburu, terlihat sangat seksi Dimata Jungkook. Mata sayunya, nafas yang tersengal-sengal, dan bibir merah yang mengkilap dan membengkak akibat ciumannya tadi. Jungkook bisa gila jika seperti ini.

Nikah Paksa | KMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang