❗WARNING❗
Chapter panjang,
semoga gak bosen bacanya ya!••●══════••●۩۞۩●••══════●••
Chenle gelisah saat ini.
Tentu saja ia merasa gelisah, Chenle sudah menunggu kedatangan Jisung sejak siang tadi dan hingga kini sosok yang ia nantikan tidak terlihat batang hidungnya sedikit pun. Seingat Chenle tadi daddy-nya bilang sudah menghubungi Jisung bahkan daddy Jeno dan papa Nana, apakah ini artinya Chenle tertolak?
"Lele gak mau bobo sayang? Nanti kalau Jisung dateng papa bilangin kok" tegur Haechan ketika melihat kegelisahan anaknya.
"Lele gak mau bobo sebelum Jijie datang! Huehh apa daddy belum hubungin Jijie ya?" fikir Chenle mengira - ngira.
"Di tunggu aja ya? Kamunya bobo dulu dong sayang, nanti capek waktu Jisung datang gimana?" bujuk Haechan sekali lagi.
Chenle menatap sebal ke arah Haechan sembari mengerucutkan bibirnya, "Gak mau bobo! Nanti Chenle gak bangun lagi gimana? Kan nanti gak ketemu Jijie dulu."
"Hey kok ngomongnya gitu sih jelek tau" tegur Haechan sembari mengelus - elus kepala Chenle lembut, Haechan benar - benar tidak suka dengan kalimat yang Chenle lontarkan tadi.
Chenle menghela nafas kasar sembari menatap ke arah luar jendela, pemandangan langit senja begitu indah rasanya Chenle jadi mengantuk. Diam - diam Chenle berfikir apakah Jisung sedang sibuk hingga tidak bisa datang ke sini?
"Jangan melamun sayang, mau papa hubungi papa Nana lagi?" tawar Haechan tidak tega, bagaimana pun Chenle terlihat begitu menantikan kehadiran Jisung.
"Gak usah papa, terimakasih tawarannya hihi. Chenle eum mau pakai baju bagus kalau Jijie ke sini boleh?"
"Tapi kan susah sayang..."
Mendengar jawaban Haechan Chenle menekuk bibirnya perlahan, ia hampir lupa kalau saat ini sedang sakit. Padahal Chenle kan hanya ingin tampil menawan di depan Jisung memangnya salah ya?
Chenle kembali menatap ke arah luar jendela, bagi Chenle menatap pemandangan di luar itu membuat ia menjadi banyak berandai - andai. Kadang Chenle berfikir dari banyaknya manusia yang hidup di dunia ini, kenapa harus ia yang merasakan sakit ini? Apa tidak terlalu kejam rasanya bila di ingat - ingat?
Chenle memiliki banyak mimpi yang belum ia raih, banyak sekali rencana - rencana kecil yang ia ingin lakukan tapi kenapa ia justru di paksa untuk menyerah dengan dunia? Chenle tau, sangat tau bahwa ia tidak boleh menyerah dalam hidupnya namun apabila ia hanya memiliki waktu 12 bulan bahkan bisa saja kurang, apa yang ia harapkan?
Tidak tau ia harus berbangga hati atau merasa miris, tapi Chenle merasa senang sekaligus sedih melihat keutuhan keluarganya kembali. Chenle senang karena penyakitnya membuat kedua orang tuanya kembali berbaikan namun Chenle sedih ketika mengingat bahwa ia tidak akan lama merasakan hangat keluarganya. Jadi untuk saat ini Chenle memilih untuk merasa senang, setidaknya ia masih bisa merasakannya walau hanya sebentar bukan?
Tenggelam dalam lamunannya, tanpa Chenle sadari kini Jisung tengah berdiri di samping ranjangnya. Jisung menatap wajah sendu milik kekasih hatinya, entah mengapa rasanya Jisung ingin menangis. Chenle terlihat, lelah.
Haechan yang melihat hal tersebut memilih untuk keluar ruangan, kedua pemuda itu membutuhkan waktu untuk berbicara empat mata. Mereka memiliki banyak masalah yang belum selesai sepertinya? Begitulah kira - kira hal yang di fikirkan Haechan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Chenle - Chenji/Jichen
Fanfiction▶[ JICHEN - CHENLE ANGST ] - On Going Ini semua berisi kisah tentang Lee Chenle. Lelaki mungil yang menyembunyikan segala luka dan rasa sakitnya dibalik kesempurnaan yang ia miliki, ck miris bukan? "Tidak semua yang terlihat bahagia di luar itu bena...