21. Guardian Angel

1.4K 110 10
                                        

❗Chapter ini berisi flashback tentang kisahnya Jisung dan Chenle ya❗

••●══════••●۩۞۩●••══════●•




































Jam kini menunjukkan pukul sebelas malam. Namun, Chenle terlihat masih terjaga dalam diamnya. Dalam keheningan malam, Chenle melepas lelahnya di atas kasur dengan nyaman. Mata indah itu menatap kosong ke atas langit - langit kamar, dapat ia lihat betapa indah pancaran warna lampu tidur miliknya. Lampu itu membuat pemandangan langit - langit kamar Chenle berhias dengan banyak bintang. Indah, sangat indah pikir Chenle.

Entah mengapa akhir - akhir ini perasaan Chenle kurang nyaman. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, tapi Chenle pun tidak tahu perasaan apa itu.

Apa karena rindu sahabatnya? Sepertinya bukan, bahkan ia baru saja bertemu tadi sore.

Kalau karena orang tuanya juga tidak, rasanya berbeda Chenle sudah hafal sekali bagaimana rasanya.

Oh benar-

Dengan cekatan Chenle meraba - raba nakas di samping tempat tidurnya, jelas saja ia mencari handphone yang ia taruh di sana. Tanpa banyak kata dan tanya Chenle memutuskan untuk langsung menghubungi Jisung. Chenle tau mungkin ini terasa kurang sopan karena menghubungi seseorang pada larut malam, tapi untuk saat ini ada hal yang lebih penting. Chenle mana bisa menunggu sampai pagi nanti.

"Eung? Kok lele belum tidur...." Jisung menjawab panggilan tersebut dengan suaranya yang memberat. Jujurnya Jisung tadi ketiduran tapi begitu ia dengar dering telfon khusus untuk Chenle berbunyi, Jisung langsung terbangun dari tidurnya.

"Hey kok diem aja sih, kenapa sayangnya Jijie ada apa uhm?" tanya Jisung sekali lagi, entah mengapa kata - kata itu mampu membuat Chenle mengigit bibirnya sendiri.

"Jijie..." cicit Chenle ragu - ragu.

"Iya sayang kenapa? Lele mimpi buruk atau belum bisa tidur?"

"Jijie" ulang Chenle.

"Jijie disini sayang. Lele mau cerita sama Jijie gak?"

"Mau! Lele mau cerita, tapi lele bingung huh" Chenle berujar jujur kemudian menutup matanya sebentar untuk menghilangkan rasa gelisah.

Jisung tersenyum di sebrang sana, lucu sekali mendengar suara Chenle di tangan malam begini. "Jadi lele mau cerita apa? Sini Jijie mau dengar ceritanya Lele" ucap Jisung dengan semangat mampu membuat Chenle menahan tawanya, apa - apaan Jisung ini.

"Lele bingung mau gimana, Lele bingung Lele kenapa aduh gimana ya Jie?"

"Loh kenapa bingung sayang, coba pelan - pelan deh omongin apa yang mau Lele omongin duluan. Aku nunggu loh disini gak bakal ketiduran, i promise" Jisung berucap berusaha menenangkan.

"Jie, jangan marah..." nada bicara Chenle seketika berubah ketika melanjutkan membuat Jisung terbingung di sebrang sana. Ada apa?

"Janji jangan marah ya?"

"Kenapa aku harus marah coba, aku mana bisa marah sama kamu Le" jujur Jisung meski ia tau bisa saja apa yang di bicarakan Chenle memancing amarahnya tapi Jisung tidak mungkin marah.

Lee Chenle - Chenji/JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang