❄bagian 8

52 18 0
                                    

Seharian angelia mengurung dirinya di kamar,gadis itu sangat malas untuk beranjak dari kasurnya itu sebabnya ketika matahari sudah meninggi dia tetap berbaring di kasur.

Kejadian sore kemarin kembali terngiang di pikiran angelia,apalagi ketika makan malam tiba angelia melihat edward yang menangis sendirian di bawah pohon besar yang biasa di tempati edward.

Angelia merasa bersalah melihat edward waktu itu,sehingga sekarang dia masih enggan untuk bertemu dengan laki-laki itu.

Cklek...

Pintu kamar angelia terbuka lebar,gadis itu merasa terkejut.

Angelia berbalik badan sudah ingin memarahi seseorang yang menggangu ketenangannya.

Namun gadis itu urung melakukannya ketika melihat sosok laki-laki berdiri dengan tegap menatapnya.

"Pangeran arthur."gumam angelia.

"Anda masih belum bersiap?"tanya arthur.

Angelia menatap bingung pangeran itu.

"Untuk apa?"

"Agenda kita hari ini adalah mengunjungi salah satu desa yang di pimpin oleh adik bungsuku."

Angelia terkesiap mendengarnya.

"Baiklah saya akan segera bersiap."

"Hm,kami menunggu di luar."

Pangeran itu pamit undur diri.

Setelah kepergian arthur,angelia menghembuskan napasnya.

"Hah,lagi-lagi akan bertemu dengannya."

****
"Semuanya sudah siap?"tanya arthur dengan tegas.

"Siap!"jawab kedua pangeran dan ketiga putri.

"Baiklah,ayo."

Semuanya berangkat memakai masing-masing kuda,begitu juga dengan angelia yang memacu kuda dengan perasaan bahagia.

Gadis itu sudah sering menaiki kuda bahkan berjalan-jalan dengan kuda itu ketika berada di dunia nyata,itu sebabnya angelia bisa mengendarai kuda putih miliknya sekarang.

Mereka semua mengikuti pangeran arthur yang menunggangi kuda dengan gagah,bahkan semua orang menatap kagum dengannya kecuali angelia.

Sedari tadi gadis itu melihat punggung laki-laki yang sedari tadi terkesan cuek dan pendiam,padahal biasanya dia akan menghampiri angelia dan menghujat gadis itu semaunya.

Dari belakang,dapat angelia liat edward yang dengan gagah menunggangi kuda itu bahkan menurut angelia edward benar-benar prince di dunia dongeng.

Setelah 10 menit perjalanan,angelia beserta pangeran dan putri beristirahat sejenak.mereka mengikat tali kuda dan setelah itu duduk di bawah pohon.

Putri arabella memberikan isyarat pada angelia untuk duduk bersamanya di pohon yang rindang,gadis itu hnya tersenyum tipis dan berjalan ke arah salah satu pohon yang juga cukup rindang.

Angelia duduk di pohon itu,gadis itu cukup lelah dengan perjalanan kali ini.mungkin karna dia tidak tidur semalaman karna penyakit insomnia gadis itu kumat.

Gadis itu memejamkan matanya menikmati sepoi-sepoi angin.

Krek...

Angelia langsung membuka matanya ketika mendengar seseorang yang menginjak ranting berasal dari depannya.

Disana berdiri seorang pangeran dengan sorot mata menatap gadis itu,angelia menoleh ke arah lain ketika melihat laki-laki itu.

Dapat angelia lihat dari sudut matanya,pangeran itu duduk di dekatnya.

PRINCE AND PRINCESS(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang