Angelia Rooster, seorang Gadis berusia 20 tahun yang tengah duduk di bangku kuliah, Dia adalah sosok gadis yang cantik jelita. Bahkan banyak yang mengatakan kalau dia sangat cocok dinamai oleh tokoh seorang Putri, karena wajahnya cantiknya yang terlihat tidak seperti nyata.
Namun sayangnya wajah cantiknya tidak menjamin perilakunya, Angelia merupakan seorang gadis yang ketus, jutek, dan jangan lupakan mulut tajamnya yang mampu membuat orang sakit hati ketika mendengarnya.
Walaupun perilakunya tidak semenyenangkan itu, tapi Angelia tetaplah menjadi Gadis yang di incar oleh para pria.
"Angel,"
Seseorang menyadarkan Angelia dari imajinasinya.
Angelia menoleh kesal ke arah irene yang tengah merebut buku yang baru dia baca.
"Balikin,"ketusnya.
Irene menggeleng.
"Lo kalau lagi baca buku bakalan nggak ingat siapapun, dari tadi gue duduk disini tapi lo sama sekali nggak nganggap Gue."
"Salah sendiri, ngapain lo ada disini."
"Ha? Lo nanya Gue ada disini?"
Angelia dengan wajah lempengnya mengangguk.
"Dasar pikun! Bukannya lo yang nyuruh gue buat nemenin lo,"
"Kapan gue nyuruh?"
Irene gregetan sudah ingin mencakar wajah cantik Angelia, namun dia masih punya hati.
Angelia dengan santai merampas kembali bukunya dan beranjak pergi meninggalkan Irene yang mencak-mencak di tempatnya.
Angelia berjalan menuju parkiran, Dia saat ini ingin cepat pulang ke rumah agar bisa bebas membaca buku tanpa ada gangguan dari orang lain.
Setelah mengendarai mobilnya dan sampai ke dalam rumah, Angelia langsung masuk ke dalam dan naik ke lantai dua menuju kamarnya.
Disana Dia langsung berbaring di ranjangnya, membiarkan tasnya yang Dia buang asal hanya untuk membaca buku yang sangat menarik menurutnya.
Dengan serius angelia membaca buku itu, sesekali bibirnya akan berkedut senyum dan bahkan dia bisa tertawa terbahak-bahak.
"Angelia,"sebuah suara lembut terdengar.
Angelia yang tadinya serius membaca seketika berhenti, bulu kuduknya tiba-tiba merinding mendengar suara itu.
"Angelia ini aku,"
Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri namun sama sekali tidak menemukan seorang pun.
"Siapa!"teriak Angelia.
Senyap, suara itu hilang dengan angin yang tiba-tiba muncul. Angelia dapat melihat gorden kamarnya yang melambai-lambai.
Angelia mengangkat bahunya, cuek. Kembali dia membaca bukunya dengan tenang.
Setelah 1 jam lamanya membaca buku cerita, Angelia yang merasa kelaparan segera turun menuju dapur. Rumahnya yang terlihat kosong dan sepi entah kenapa membuat dada Angelia menjadi sesak.
Dengan cekatan Angelia menyelesaikan acara memasaknya, Dia berjalan menuju meja makan dan dengan diam menyantap makanan itu dengan kesendirian.
Sudah dua tahun lamanya Angelia merasakan kesendirian ini, semenjak hilangnya ayah dan ibunya akibat kecelakan yang menimpa mereka yang hanya menyisakan Angelia sendirian.
Di usianya yang saat itu masih 18 tahun, Dia harus menjalani hidup dengan sebatang kara tanpa ada belas kasihan dari keluarga Ayah dan Ibunya.Sekarang, sudah dua tahun lamanya sekarang Angelia sudah kuliah dan bisa mencari uang dari hasil kafe yang ditinggalkan orang tuanya. Itu sebabnya Angelia sedikit bersyukur orang tuanya meninggalkan rumah yang megah serta kafe yang besar untuk kehidupannya.
Penghasilannya juga dia dapatkan dari hasil menulis novelnya, di usianya yang berumur 20 tahun. Angelia sudah menerbitkan lebih dari sepuluh buku, bahkan sekarang dia tengah menulis naskah untuk di novelkan.
Angelia kembali naik ke dalam kamarnya, Gadis itu duduk di meja belajarnya dan mengambil kertas yang berada di atas mejanya.
"Naskah ini sebentar lagi akan di bukukan tapi aku masih belum menyelesaikannya."Angelia menghela napas.
Entah kenapa akhir-akhir ini Gadis itu sedang tidak mood untuk menulis, bahkan sehariannya hanya Dia habiskan untuk membaca novel dan buku cerita lainnya.
Angelia menopang tangannya.
"Apa aku batalkan aja ya,"gumamnya.
Matanya memandang lurus ke arah naskah yang tengah dia tulis.
Drrt..
Telponnya berbunyi, Angelia dengan segera mengangkatnya ketika melihat nama yang tertera di layar telpon.
"Halo pak,"
"Angelia, bagaimana? Apa kamu sudah menandatangini kontrak kerjasama yang saya berikan kemarin,"
Angelia dengan bergembira menyahut.
"Sudah pak, nanti saya akan mengirmkan kembali suratnya ke bapak."
"Baiklah terima kasih, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."
Tut...
Angelia meloncat senang mendengar kabar itu.
Sebentar lagi naskah yang sudah dia novelkan akan segera di filmkan dan Angelia benar-benar tidak sabar untuk menunggunya.
Angelia mengambil novel itu dan memeluknya dengan erat, Gadis itu bahkan mencium buku itu.
"Akhirnya setelah penantian lama novel Princess In Castle di filmkan juga,"
Rencananya film itu akan di filmkan di bioskop dan akan di rilis satu bulan lagi.
Angelia meletakkan kembali novel itu di meja ketika sudah menciuminya berapa kali.
Senyuman di bibirnya tidak henti-hentinya dia layangkan, hingga ketika Angelia berbaring di kasurnya Dia masih sempat tersenyum hingga tertidur dengan pulas.
Tanpa Dia sadari novel yang tadinya tertutup tiba-tiba terbuka lebar dan mengeluarkan cahaya yang menyilaukan bahkan cahaya itu sampai menyinari kamar angelia.
*****
Gimana pendapat kalian tentang part ini??
Ini pertama kalinya Aku buat cerita fantasi, jadi tolong kritik dan sarannya jika ada kata yang salah
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE AND PRINCESS(End)
FantasíaCerita Fantasy adalah dunia dimana kita dapat berimajinasi ketika membacanya, begitu juga denganku seorang Gadis yang sangat menyukai hal yang berbau cerita seperti itu. ANGELIA ROOSTER itulah namaku, nama yang akan membawaku menemui takdir dalam hi...