❄Bagian 4

79 22 1
                                    

Hari ini ketiga Putri akan berjuang untuk mendapatkan hati para Pangeran dengan menggunakan bakat yang mereka punya.

Agenda hari ini adalah memanah, ketiga Tuan Putri akan menunjukkan bakat memanah mereka.

Dan sekarang Angelia dan kedua Putri sudah berkumpul lengkap dengan ketiga Pangeran dan Pengawal.

Jujur, Angelia cukup percaya diri dalam memanah. Karena di dunia nyata pun dia sering memanah dengan Irene.

Pertandingan dimulai, Putri Arabella dengan keanggunannya maju pertama menuju tempat memanah. Di sisi kanannya ketiga Pangeran tengah memperhatikan dengan seksama.

Putri Arabella membidik busur panahnya tepat di tengah titik lingkaran.

Semuanya terlihat kagum bahkan dapat Angelia liat kedua pangeran tersenyum bangga melihatnya.

Angelia hanya diam menunjukkan wajah datarnya.

Peserta kedua adalah Putri Elissa, dengan anggun dia mengambil busur panah dan melesetkan mata panahnya, tapi sayangnya mata panah itu tidak tertancap di pinggir lingkaran.

Angelia yang melihat itu sontak tertawa.

"Pfft kupikir anda akan berhasil mengenai titik tengah karna wajah anda yang terlihat yakin, tapi dugaanku benar-benar tidak sesuai dengan kenyataan."

Sontak seluruh mata memandang ke arah Angelia yang tertawa. Putri Elissa yang melihat itu menahan malu, dia segera berlari meninggalkan lapangan memanah.

Putri Arabella memandang tidak percaya kepada Angelia yang tega berkata seperti itu.

"Tuan Putri anda seharusnya tidak mengatakan hal seperti itu."setelah mengatakan itu Putri Arabella beranjak pergi mengejar Putri Elissa.

Angelia seketika menutup mulutnya, dengan takut-takut dia menatap ke arah tiga Pangeran.

Dapat Angelia liat mereka yang memandang dingin Angelia.

"Apakah anda tidak punya sopan santun hingga melayangkan perkataan menyakitkan kepada Putri Elissa?"dengan tegas Pangeran Arthur berucap pada Angelia.

Angelia menatap tidak suka Pangeran pertama.

"Apakah salah? Aku hanya menertawakannya."

Pangeran Fynn terlihat terkejut melihat Angelia yang berani melawan perkataan kakaknya, sedangkan Pangeran Edward hanya melihat dengan wajah datarnya.

"Anda adalah seorang Putri, seharusnya anda mempunyai tata krama."

Angelia melipat tangannya di dada.

"Apakah dengan tertawa seperti itu, aku tidak menghormatinya."

"Keras kepala! Aku baru tau Putri dari kerajaan Magic tidak punya sopan santun terhadap calon suaminya."geram Pangeran Arthur.

Angelia memutar matanya malas.

"Sejak kapan kau jadi calon suamiku?"

"Sejak Putri mengikuti kompetesi menjadi ratu di kerajaan Ethelia."

Angelia menghela napas, Gadis itu dengan senyum mengejek menatap lekat Pangeran Arthur.

"Sayang sekali anda bukan calon idaman saya."jawab Angelia enteng.

Pengawal yang ada disitu terkejut mendengarnya begitu juga dengan para Pangeran.

"Sudah cukup!"bentak seseorang.

Bentakan dari seseorang membuat Angelia dan Arthur menoleh, Edward dengan tatapan tajamnya menghampiri mereka berdua.

Tepat di hadapan Angelia, Pangeran itu berdiri tegap dengan tatapan mata bak elang yang siap menerkam lawannya.

PRINCE AND PRINCESS(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang