❄bagian 9

57 16 0
                                    

Mata angelia masih belum berkedip melihat edward terus-menerus.

"Apa aku begitu tampan hingga matamu ingin keluar."

Angelia memalingkan wajahnya,merasa malu karna tertangkap basah oleh edward.

"Ayo turun,sepertinya harimau itu sudah tidak ada lagi."ucap angelia menatap ke bawah.

"Kau tau dia ada dimana?"tanya edward.

"Mungkin sudah pergi."

"Tidak dia masih disini?"

"Dimana kok aku nggak lihat?"angelia balik bertanya.

"Ada di sampingku."jawab edward santai.

Angelia menoleh ke samping kiri dan betapa terkejutnya dia menemukan harimau itu tengah menatap mereka berdua dengan tajam.

"Hei!Lakukan sesuatu."teriak angelia ketakutan.

Edward melompon turun ke bawah tidak lupa angelia yang masih berada dalam gendongannya.

Setelah ada di bawah,angelia langsung turun dari gendongan edward.

Edward mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke harimau itu,setelah itu api tiba-tiba muncul dalam bentuk seperti naga dan dengan cepat menerkam harimau itu.

"Sudah selesai."edward menatap ke arah angelia.

"Hoi!"panggil edward.

"Kau sangat berdosa sekali,"teriak angelia.

"Kenapa?"

"Kau membunuh seekor harimau yang tidak bersalah."

"Dan membiarkan kau yang mati dimakan oleh harimau itu."ucap edward.

"Kan kau bisa mengusirnya tanpa harus membunuhnya."

Edward menghela napas.

"Dia bukan harimau,makhluk itu adalah siluman yang menyamar menjadi seekor harimau."

"Bohong!"

"Seterah jika kau tidak percaya,tapi aku hanya mengingatkan agar kau selalu waspada jika bertemu makhluk seperti itu."

Angelia melirik edward dengan wajah julidnya.

"Dengan makhluk sepertimu pun aku harus hati-hati."ucap angelia.

"Dasar tidak tau diri."

Edward menatap ke segala arah.

"Kau kenapa?"

"Ck,bagaimana kita bisa pergi dari sini jika kuda saja tidak ada."kesal edward.

Angelia terlihat berpikir.

"Hmm,aku punya ide."jawab angelia dengan senyum merekah.

"Apa?"

"Bagaimana jika kau memanggil kembali nagamu itu agar dia bisa membawa kita ke desa."

Edward menyentil dahi angelia.

"Dasar bodoh,kau pikir bisa naik di atas punggung naga itu."

"Memangnya tidak bisa?"tanya angelia polos.

"Tentu saja tidak bisa bodoh,"

"Baiklah aku bodoh dan aku diam."angelia mengunci mulutnya.

Edward menepuk jidatnya melihat kelakuan putri bar-bar itu.

"Angelia."

Bisikan itu kembali terdengar di telinga angelia,bahkan sekarang terdengar sangat jelas di telinganya.

PRINCE AND PRINCESS(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang