Rose tersenyum semakin lebar. "Paman Chris yang mengatakan! "
"Tck, lelaki sialan itu, " gerutu Edward.
"Tidak boleh seperti itu Ayah," tegur Rose tajam.
'Rasain!" seru Arabella tertawa kecil.
Arabella beranjak pergi meninggalkan Edward dan Rose. Edward memegang kedua bahu Rose dan menatap anak itu dengan wajah serius.
"Sweety, ayah ingin kau melakukan sesuatu untuk ayah, " tukas Edward.
"Apa itu ayah?"
"Dengar, sebelum ayah memberitahu, kau tidak boleh mengatakan ini kepada siapapun, walaupun itu bibi arabella sekalipun! "
Rose bertepuk tangan gembira. "Ayah, apa ini misi rahasia untukku? " mata gadis itu berbinar.
Edward terkekeh kecil. "Tentu saja, jadi tidak ada yang boleh tau, hanya ayah dan rose, mengerti? "
"Baik ayah! "
"Sweety, kau pasti tau ayah dan ibu saat ini tidak bisa bersama karena satu hal, ibu sangat enggan untuk berbicara dengan ayah, ayah pun tidak tau alasannya."
Wajah rose berubah murung. "Aku tau ayah, aku bisa melihat dari wajah ibu ketika melihat ayah. "
"Itu sebabnya ayah ingin agar rose mendekati ibu mulai dari sekarang. Rose harus pergi setiap hari ke kamar ibu dan berusaha untuk mengambil hati ibu, jika ibu sudah luluh maka ayah yang akan beraksi nanti. "
Rose tersenyum lebar. "Rose bisa menemui ibu? Kalau begitu Rose ingin melakukan tugas dari ayah sekarang juga! "
Edward mengelus surai gadis kecil itu, dan tidak lupa mengecup kening rose. "Terima kasih rose, ayah menyayangimu. "
Kedua tangan kecil itu memeluk leher Edward, di dekapnya Edward dengan tangan kecilnya. "Rose juga menyayangi ayah. "
Tanpa mereka sadari, sedari tadi Angelia sedang melihat mereka dari balkon kamarnya. Ada perasaan hangat yang merebak ke dalam hatinya melihat keromantisan ayah dan anak itu, hal itu juga mengingatkan ia pada masa kecilnya, di saat ia begitu sangat di manja oleh ayahnya.
"Aku berdoa semoga kalian selalu bahagia, " lirih Angelia tulus.
****
Angelia sedang menjahit sebuah gaun, ia sengaja menjahit gaun itu karena dua hari lagi Arthur akan menikah, jadi seluruh keluarga kerajaan akan merayakan. Angelia ingin tampil berbeda di antara yang lain, itu sebabnya ia memilih menjahit daripada membeli.Tok.. Tok.. Tok..
Ketukan pintu terdengar, Angelia menghela napas panjang. Siapa yang berani menganggu dia di saat jam istirahat seperti ini. Dengan langkah enggan Angelia berjalan menuju pintu dan membukanya.
Cklek...
Kening Angelia mengeryit bingung, tidak ada siapapun di luar.
"Hai, aku di bawah. "
Angelia terjengkit kaget, ia sontak menurunkan pandangannya. Sosok gadis kecil tengah berdiri dengan memakai gaun berwarna putih, terdapat juga mahkota kecil di kepalanya.
Senyum di bibir Angelia terbit, ia membungkukkan badannya menyamai gadis kecil itu.
"Hai putri, " sapanya lembut.
"Maaf telah menganggu waktu putri Angelia. " Rose menekuk lututnya dan mengangkat sedikit gaunnya.
Angelia tidak tahan untuk tidak mencubit pipi bulat berwarna pink kemerahan itu. Bukannya marah, Rose malah terkirim geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE AND PRINCESS(End)
FantasyCerita Fantasy adalah dunia dimana kita dapat berimajinasi ketika membacanya, begitu juga denganku seorang Gadis yang sangat menyukai hal yang berbau cerita seperti itu. ANGELIA ROOSTER itulah namaku, nama yang akan membawaku menemui takdir dalam hi...