❄Bagian 27

76 25 77
                                    

Angelia menghela napas gusar, Wanita itu saat ini tengah berbaring di kasurnya sendirian. Irene baru saja pulang ke Rumahnya.

Angelia merasa sangat kesepian malam ini, biasanya akan ada Laki-laki yang memeluknya erat dan mengusap lembut perut Wanita itu. Namun sepertinya itu hanya akan menjadi kenangan semata saja, karena Angelia bahkan tidak tau apakah yang dia alami bersama Edward hanya sebuah mimpi.

Wanita itu menutup matanya, pertemuan dengan Samuel tadi siang membuat dirinya senang sekaligus kecewa. Senang karena Wanita itu dapat bertemu seorang yang mirip Edward dan kecewa karena Samuel bukanlah sosok Edward.

Sesak, hatinya kembali sesak ketika kenangan-kenangan bersama Edward teringat di benaknya, namun Angelia berusaha kuat. Dia tidak ingin menangisi Laki-laki itu sepanjang malam.

Namun Angelia kembali membuka matanya karena merasa gelisah dan tidak bisa tidur, Wanita itu menatap langit-langit kamar.

"Ed, kenapa rasanya sangat sakit. Membayangkan dirimu yang tidak bisa lagi Aku peluk dan tidak bisa lagi menjadi tempat bersandar bagiku"ucap Angelia.

"Aku capek Ed, Aku lelah."lanjut Angelia lagi, menumpahkan semua rasa sakit dan rasa sesak yang ada di dadanya.

Mungkin Angelia terlalu cengeng, padahal baru saja dia berjanji tidak akan menangis lagi, namun sekarang air mata itu kembali tumpah.

Angelia membekap mulutnya, hatinya terlalu perih jika membayangkan semua kejadian yang telah Dia lalui, Wanita itu ingin pergi dan menemui Edward.

"Di dunia ini, Aku sana sekali tidak punya alasan untuk bertahan, jadi untuk apa Aku bertahan sejauh ini?"lirih Angelia.

"Ed, Aku ingin bersamamu, Wanita cerewet ini sangat merindukan pelukan hangatmu."ujar Angelia pedih.

****
Seorang Laki-laki memasuki Bangunan yang terlihat sangat mewah, Orang itu berjalan menuju kamarnya, di depan sudah berbaris para pelayan yang bersiap menyambut Laki-laki itu.

"Selamat datang Pangeran."para pelayan menunduk ketika Laki-laki itu berjalan melewati mereka.

Laki-laki itu tetap berjalan dengan raut wajah dingin dan datar, hingga dia masuk ke dalam kamar.

Brak...

Orang itu menutup pintu kamarnya dengan kasar, dengan langkah pelan dia berjalan ke arah jendela. Laki-laki itu membuka jendela kamar hingga menampakkan bulan sabit yang berwarna putih cerah.

Tangan Laki-laki itu mencengkram kuat besi yang melekat di jendela.

"Pulanglah ..... "suara lirih terdengar dari bibir Laki-laki itu. "Aku merindukanmu."lirihnya lagi.

Air mata terjatuh di pipi Laki-laki itu, matanya yang hitam dan tajam kini menjadi sayu, Dia menatap lekat bulan sabit itu.

"Hei, Apa kau melihatnya? Bulan hari ini terlihat sangat indah, sayang untuk di lewatkan. Aku harap kau dapat melihatnya juga."ucap Laki-laki itu lirih.

***
"Angelia, kau sudah siap?" Irene menatap ke arah Angelia yang tengah sibuk dengan Novelnya.

Angelia mengangguk.

"Ayo berangkat,"ajak Irene sembari menarik tangan Angelia agar segera berdiri.

Angelia dengan malas mengikuti langkah Gadis itu.

"Ayo bersemangatlah, apa kau tidak senang akan bertemu dengan Chris?"oceh Irene.

Angelia menghela napas.

"Senang,"jawab Angelia singkat.

Irene berdecak, Dia masuk ke dalam mobil kursi pengemudi sedangkan Angelia juga ikut masuk ke mobil di samping pengemudi.

PRINCE AND PRINCESS(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang