❄bagian 20

56 14 1
                                    

Angelia terbangun dari tidurnya, Gadis itu merasa tenggorokannya terasa sangat kering, dengan tertatih-tatih Angelia berjalan keluar dari tenda.

Di luar hari masih terlihat gelap, Gadis itu bingung ingin mengambil air dari mana, namun tatapannya langsung terhenti ke arah satu sosok yang tengah duduk di dekat api unggun, dari punggungnya saja Angelia dapat mengetahui siapa orang itu.

Angelia menghampirinya, tatapan matanya langsung terenyuh melihat Edward yang rupanya tengah tertidur dengan posisi duduk.

Hati Gadis itu jadi tidak tega melihat Edward yang memeluk dirinya sendiri dengan kaki yang meringkuk.

Angelia menghela napas.

"Gimana Aku bisa membencimu, jika melihatmu seperti ini saja aku tidak tega."gumam Angelia.

Angelia menggoyangkan bahu Edward.

"Hei, bangunlah."ucap Angelia.

"Engh .... "mata Edward terbuka, laki-laki itu menyipitkan matanya.

"Siapa?"tanya Edward.

"Ini aku,"

Pandangan Edward yang tadi kunang-kunang sekarang sudah terlihat sangat jelas, matanya langsung mengarah ke wajah Angelia.

"Ada apa? Kau perlu sesuatu?"

Angelia menggeleng.

"Masuklah,"ucap Angelia.

"Tidak, Aku tidur disini saja."

Angelia berdecih.

"Jangan keras kepala Edward, pinggangmu bisa sakit jika kau tidur dengan salah."

Edward merenggangkan badannya, laki-laki itu tersenyum tipis ke arah Angelia.

"Tenanglah, Aku laki-laki jadi sudah terbiasa dengan tidur yang seperti ini."

"Di dalam lebih hangat dan tidur jadi nyaman, jadi masuklah sebelum aku semakin marah denganmu."Angelia mencoba mengancam Edward.

"Kau tidak keberatan?"tanya Edward.

Angelia terdiam sesaat.

"Wajahmu terlihat sangat berat."ucap Edward.

Angelia menyodorkan tangannya pada Edward.

"Ayo masuk."tekan Angelia.

Edward menatap ragu Angelia.

"Ed."

"Baiklah-baiklah."

Edward berdiri dari duduknya tanpa meraih tangan Angelia yang tersodor di hadapannya, Gadis itu langsung menarik kembali tangannya.

Namun perlakuan Edward yang tiba-tiba langsung membuat tubuhnya menjadi kaku.

"Ayo,"Edward meletakkan tangannya di pinggang Angelia.

"Hei, lepaskan aku."

"Jika aku melepaskanmu kau bisa jatuh."

Edward menuntun Angelia berjalan kembali menuju tenda.

"Ck, Aku seperti nenek-nenek saja."Angelia berdecih.

"Diam,"

Edward dan Angelia masuk ke dalam tenda, Edward membaringkan Angelia kembali.

"Berbaringlah juga."ucap Angelia.

Edward dengan ragu ikut berbaring di samping Angelia.

Jantung Angelia mendadak menjadi berdebar kencang karna Edward yang terlalu dekat dengannya, bayangkan saja jarak tubuh mereka hanya 10 cm, itu pun mereka harus berbaring menyamping agar bisa muat.

PRINCE AND PRINCESS(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang