00

336 41 6
                                    

—Dua tahun kemudian..

Seorang insan lelaki memakai gelang pemberian orang yang ia sukai telah melewati masa lalunya. Kini ia keluar dari toko bunga dan berjalan menuju mobil.

Menghidupkan mesin mobilnya dan perlahan menjalankannya. Tangan sebelahnya mengerakkan memegang setir mobil sementara tangan satunya lagi memutar lagu kesukaan Adena.

Satya tersenyum mendengar alunan lagu kesukaan Adena. Kini, Satya lebih sering tersenyum sangat berbeda dengan Satya di masa lalu.

Mobilnya berhenti dan diparkirkan sana. Keluar dari mobil sambil membawa bunga. Ia berjalan mendekat melihat pemandangan di sana tak pernah berubah.

Satya mendekat. Menurunkan sebelah lututnya lalu meletakkan bunga tersebut sambil mengelus batu insan tertulis nama Adena Yumna.

"Sayang..selamat ulang tahun." Satya mengulas senyuman sementara pelupuk matanya hampir saja ingin meneteskan air beningnya.

"Kamu..sudah melakukannya dengan baik. Setidaknya kamu tak merasa sakit, 'kan." Satya menunduk, gagal mempertahankan air matanya kini tumpah di depan batu insan Adena.

Di belakangnya, Anggota keluarga Adena dan juga Kamal melihat Satya menangis disana dan sedih. Tepat hari ulang tahun Adena, gadis itu justeru meninggalkannya.

"M-maafkan aku, aku benar-benar laki-laki yang bodoh..egois." Tubuh Satya gemetar, tangannya meremas tanah.

Kamal menelan salivanya dengan berat. Kamal juga merasa tak adil padanya. Melihat kepergian Adena benar-benar membuat hatinya penuh rasa bersalah.

Setelah enam bulan tahun lalu, Adena benar-benar kesakitan hingga Raka memukulnya dan menangis di depannya.

Dan Kamal sadar, menyimpan kebenaran dari keluarganya itu lebih sakit. Kamal terus mengatakan kalimat maaf pada mereka.

Begitu juga, Kamal langsung menghampiri Satya meminta pria itu datang ke rumah sakit agar melihat Adena yang lemah baring di ranjang rumah sakit.

Satya masih menangis sebelum ia mendengar suara yang ia paling cintai sebelum dirinya benar-benar pingsan di tempatnya.

Dan yang terakhir mendengar dari semua kericuhan adalah; "Satya, terima kasih."

Dan Satya tahu, suara itu adalah Adena. Cinta pertama dan terakhirnya kini di depannya dengan senyuman lebar sebelum penglihatan matanya memudar dan menghitam.






E N D
24/12/21 ★ Theorz.

Adena Yumna • Sunghoon Yuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang