11

10 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Semilir angin sore menerpa paras cantik Almira yang sedang memakan cimol ditaman. Senja disore hari pun menambah kesan indah suasananya.

Ia menikmati jajanannya dan meminum es teh manis. Sembari menunggu kakaknya yang entah sedang membeli apa di Alfaapril sebrang jalan.

Ia menoleh kesana kemari dan tatapan matanya terpaku pada suatu objek yang menurutnya sangat menarik.

Ia melihat ada seorang gadis kecil menangis sendirian dibawah pohon. Karena kasihan, Almira menghampiri gadis kecil itu.

Almira pun berjongkok didepan gadis kecil tersebut.

"Hai, dedek manis kenapa menangis?" Tanya Almira dngan lembut dan menghapus pelan air mata yang mengalir di pipi gadis kecil itu.

"Mama hilang." Jawab gadis kecil itu yang masih sesenggukan.

"Mama kamu tadi kemana?"

"Engga tau kak daritadi aku nunggu disini tapi mama ga jemput aku"

"Yaudah cari Mama kamu yuk!" Ajak Almira dan mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan gadis kecil itu.

Gadis kecil itu pun dengan sangat antusias menerima uluran tangan Almira.

"Nama kamu siapa?"

"Aku Syifa kak"

"Hai Syifa, nama kakak Almira panggil kak Mira aja ya." Jawab Almira dengan mengelus puncak kepala Syifa.

Mereka berdua mulai berjalan mengelilingi taman untuk mencari orang tua Syifa.

"Syifa!!" Teriak seseorang pria dari arah belakang. Serentak mereka berdua menengok ke belakang.

"Abang!!" Jawab Syifa lalu berlari ke arah pemuda tersebut dan memeluknya erat.

"Kamu kemana aja? Mama nyariin kamu tadi"

"Syifa tadi nyari abang yang jual es krim tapi tadi ga ada trus, pas aku mau pulang Mama dah ga ada bang. Aku tadi ditolong kakak Mira itu." Jawab Syifa dan kemudian, menunjuk Almira yang sedari tadi menyaksikan kakak beradik itu.

"Hallo pak hehe"

Kalian tau siapa abangnya Syifa?

Yap, pak Dirga.

"Iya. Terimakasih sudah menolong adek saya" ucap pak Dirga sambil tersenyum tipis.

Almira yang melihat pak Dirga tersenyum tipis itu seperti mengingatkan pada seseorang yang selama ini ia cari.

Kenapa ia baru sadar jika, senyum pak Dirga mirip dengan seseorang di masa lalunya.

"Aa.. mungkin hanya sama bukan dia kan?" Batin Almira.

"Iya sama-sama pak, kalau begitu saya a pamit dulu ya. Takut di cari kakak soalnya tadi pergi sama kakak saya."

"Iya sekali lagi terimakasih."

Almira pun meninggalkan mereka berdua. Lalu, ia kembali ke taman itu.












Okay bestie

Sampai sini dulu ya.

Jan lup vote and kita tunggu puncak masalahnya.

Kalian siap?

Saya si siap hihi

Oke bubayy girls

DIRGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang