12

14 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pukul 19.00

Keluarga Almira berkumpul di meja makan sambil makan malam. Ayah Doddy juga ingin membicarakan suatu hal kepada keluarganya.

Diruang makan tersebut sunyi dan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu.

Ekhm

Terdengar deheman dari Ayah Doddy. Mereka semua serentak menoleh ke Ayah Doddy.

"Ayah mau bicara sama kalian semua, terutama kamu Ira"

"Berbicara soal apa yah?" Tanya Almira dengan mengangkat sebelah alisnya

Ayah Doddy pun menoleh ke sang istri. Ia takut jika sang putri menolak keinginannya.

Bunda Lila yang dipandang suaminya tersebut hanya tersenyum dan mengangguk.

"Jadi, Ayah dulu punya perjanjian sama sahabat Ayah. Jika, kita mempunyai seorang anak yang berlawanan jenis, kita akan menjodohkan mereka."

"Terus yah?" Tanya Shaka sambil menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.

"Anak sahabat ayah cowok dan ga mungkin kalau ayah jodohin sama kakak. Otomatis, kalian mengerti maksud ayah kan?"

"Berarti, Ira dong yah?" Tanya Almira dengan ragu-ragu

Ayah Doddy hanya menggangguk sebagai jawaban.

"Ira mau kan sayang?" Tanya bunda Lila

Almira hanya menunduk sambil memainkan sendok dan garpunya.

"Nanti Ira pikirin dulu yah,bun."

"Pikirin baik-baik sayang,"

"Kalau kamu ga mau gapapa." Ucap bunda Lila sambil mengusap punggung Almira.

Almira hanya mengangguk sebagai jawaban. Sudah pasti ia akan memikirkan ini matang-matang. Ini juga menyangkut masa depannya kelak.

Beberapa menit kemudian, mereka semua sudah selesai makan.

"Yah, Bun, Kak. Ira ke kamar dulu ya soalnya mau tidur ngantuk hehe." Ucap Almira dengan cengengesan.

"Kamu baru makan loh sayang. Masa langsung tidur."

"Gapapa bun, udah ngantu banget soalnya Ira."

"Yaudah, ira ke kamar ya. good night semuanya."

"Too sayang"

Almira memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di kasurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya dan memikirkan ucapan sang ayah tadi.

Ia takut jika dapat suami yang galak, kejam kayak di novel-novel gitu. Almira memang suka membaca novel dan ia memiliki rak untuk novel mungkin, novel yang ia miliki sudah mencapai puluhan.

"Gimana nanti kalau gue dapet suami yang galak?"

"Ntar kalau om-om gimana?"

"Mana ntar perutnya buncit lagi ga kayak perutnya Aa Jaehyun"

"Daripada pusing mikirin gituan, mending gue nelfon babu gue aja"

Almira mengambil handphonenya di meja kecil samping kasurnya.

Ia ingin meminta saran kepada dua temannya itu. Biasanya mereka paling bijak pasal menasehatinya.

Novi
Ringing
00.00

Assalamualaikum pipiku sayang

Wa'alaikumsalam.
Ngapain nelfon gue malem-malem?

Gue pengen curhat nii, tambahin Nisya dong

Ntar!

Okay bestiee

Novi, Nisya, You
00.20

Assalamualaikum Nisya ku sayang

Ngapain nelfon gue?-Nisya

Gue mau curhat ni ges

Yaudah kita dengerin ni.-Novi

Mau cerita apaan emang Ra?-Nisya

Jadi, gue mau dijodohin

Ha! Apaan Ra? Gue ga salah denger?-Novi

Ni sampe lo becanda ga lucu lo!-Nisya

Gue ga becanda anjir!
Dengerin dulu napa nyrocos mulu

Sorry.
Lanjut cerita coba, gue masih kaget denger omongan lo barusan-Nisya

Jadi, tadi pas keluarga gue makan malem. Ayah gue ngomong gitu ma gue.
Nyeritain kalau dulu die punya janji, kalau ayah gue punya anak yang berlawanan jenis dengan anak sahabat ayah gue, mereka sepakat mau jodohin gitu.
Nah, ank temen ayah gue tu cowo. So, ga mungkin kan sama kakak gue bisa-bisa ngegay.

Sorry Ra gue potong bentar.
Jadi, ini lu mau dijodohin ma bokap lo?-Novi

Iye!
Dan yang gue takutin kalau tu anaknya jahat trus om-om gimana?
Ya kali anjir gue yang cantik kayak Mami Irene gini dapet cowo kayak om-om

Bisa jadi ga kek om-om loh Ra
Sape tau cakep, tajir pa lagi!-Nisya

Iye Ra bener kata Nisya.
Biasanya tu pilihan orangtua ga pernah salah-Novi

Tapi, gueasihau nunggu dia..

Lu kenapa masih nunggu orang ya ga ada kepastiannya sih Ra?!
Gedeg banget gue!-Nisya

Ya karena, gue masih sayang sama dia Nisya! Kalau ga sayang ngapain gue nungguin dia sampe bertahun-tahun bege!

Serah lu deh Ra, cape gue nasehatin lu.-Nisya

Gue udahan dulu, mau maskeran -Novi

Gue juga Ra mau pergi sama nyokap gue.
Lu pikirin mateng-mateng jawaban lu. Jangan sampe lu nyesel di kemudian harinya. -Nisya

Yaudah, Assalamu'alaikum gue matiin. -ucap mereka berdua

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Setelah dua temannya itu mematikan telfonnya. Almira lantas menaruh handphonenya di nakas.

"Ribet banget dah! Gue mau tidur aja mana tau besok, ujan duit plus tau jawabannya."

Ia mulai memejamkan matanya dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan.







Assalamu'alaikum mateman!!!!

Karena cerita saya sepi, pake banget!

Saya mau rest dulu ya, ntah kapan baliknya kalau, mood saya bagus saya up lagi.

Oke see ya

Bubay bestie-bestieku😗❤️

DIRGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang