"Apakah sudah tersematkan namaku di hati bapak?"
Apa arti cinta menurut kalian?
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda beda tetapi, cinta menurut Mira adalah sebuah kesepakatan antara dua hati. Namun, apakah di katakan cinta jikalau diantara dua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teng Teng Teng
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Almira mulai mengumpulkan tugas biologi anak kelasnya.
"Cepet kumpulin. Gue mau cepet balik!" Mereka semua mulai mengumpulkan tugasnya.
Disangka Almira sudah semuanya. Ia beranja pergi ke ruangan pak Dirga yang tak jauh-jauh amat dari kelasnya.
Sesampainya didepan pintu ruangan pak Dirga Almira mulai mengetuk pintu ruangannya.
Tok tok tok
"Masuk." Terdengar suara seseorang yang ia cari, Almira mulai masuk dan memunculkan kepalanya terlebih dahulu dan ia mulai berjalan mendekati meja pak Dirga.
"Assalamu'alaikum bapak."
Pak Dirga menoleh melihat siapa yang masuk keruangannya dan ternyata siswi yang membuatnya naik darah.
"Sudah selesai semua tugasnya?"
"Sudah pak."
"Letakan disofa sana." Jawab pak Dirga dan melirik arah letaknya sofa disamping rak buku.
Almira meletakkan soal-soalnya disana. Kemudian, mulai kembali kehadapan pak Dirga.
"Pak sudah saya taruh semuanya di sofa kalau begitu saya izin pamit pulang ya, Assalamu'alaikum."
Setelah itu, Almira mulai keluar dari ruangan gurunya tersebut. Ia mulai mengambil handphonenya dan membuka aplikasi berwarna hijau untuk memesan Gra*.
Sesampainya Almira di gerbang Gra* yang ia pesan pun juga sudah sampai.
"Atas nama mbak Almira Luffy?" Tanya bapak Gra*
"Iya saya pak."
"Monggo, silahkan masuk mbak."
"Iya, terimakasih pak"
"Sama-sama mbak"
Mobil Gra* itu mulai melaju membelah jalanan menuju rumah Almira.
Beberapa menit kemudian..
Almira sudah sampai dirumah. Ia mulai berjalan membuka pagar besi rumahnya dan mulai berjalan ke pintu utama.
Saat akan membuka pintu utama, Almira dikejutkan dengan sepatu seseorang yang sangat ia kenali.
Buru-buru Almira masuk rumah sampai lupa mengucapkan salam. Ia berlari menuju salah satu kamar rumahnya yang pasti bukan kamarnya sendiri.
Setibanya didepan kamar seseorang tanpa pikir panjang ia langsung membuka pintu kamar tersebut.
Seketika ia terpaku di depan pintu. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia dilanda rasa rindu yang amat mendalam dengan seseorang didepannya.
Ia tidak kuat untuk berjalan mendekati seorang itu dan hanya bisa meneteskan air matanya.
"Ini pasti mimpi ga mungkin dia di depan gue. Bukan dia kan?" Batin Almira
Almira terpaku menatap punggung kekar seorang pria didepannya. Tanpa sengaja isak tangis Almira mulai terdengar dan membuat pria tersebut menoleh.
Pria tersebut tersenyum saat tau siapa yang berada di depannya saat ini. Ia tersenyum lalu mengangguk dan merentangkan kedua tangannya sebagai isyarat agar Almira masuk kedalam dekapannya.
Yap, dia adalah Arshaka Dewangga. Kakak Almira Luffy yang sudah 5 tahun meninggalkan rumah untuk berkuliah di Canada.
Shaka yang melihat adiknya tak percaya bahwa itu dirinya. Ia berjalan mendekati Almira dan memeluknya.
Tak bisa dibendung lagi, air mata Almira pecah di dalam dekapan kakak tersayangnya.
"Hush! kakak pulang kok kamu nangis si?" Tanya Shaka dengan lembut sambil mengelus kepala adiknya yang tertutup dengan jilbab sekolah.
Almira memang dari kecil lebih dekat dengan kakak daripada dengan ayah dan bundanya namun, saat ditinggal sang kakak kuliah diluar negeri ia mulai belajar membuka diri ke orang tuanya.
Sebab, dulu Almira sangat jarang bercanda gurau dengan orang tuanya. Ia selalu bersama sang kakak. Jika curhat ia akan lari ke kakaknya.
"Udah cup cup cup. Masa pulang sekolah nangis sih? Lihat baju kakak kena ingus kamu semua ni." Gurau sang kakak yang tak dihiraukan oleh Almira. Ia malah mempererat pelukannya.
"Kakak kenapa lama ga pulang? Ga kangen Ira? Kakak ga sayang sama Ira ya?" Ucap Almira sambil mendongakkan kepalanya.
Shaka gemas memandang adiknya. Lihatlah! Mukanya memerah karena menangis, hidungnya mengeluarkan ingus.
"Nanyanya satu-satu dong. Kakak jawab yang mana dulu ni?" Ucap Shaka dengan kekehan kecil.
"Jawab semuanya dari awal sampe akhir." Jawab Almira sambil melepaskan pelukan sang kakak dan menarik kakaknya untuk duduk di sisi kasur.
"Oke. Kakak kan kuliah jadi lama, kakak kangen banget sama adek kakak yang satu ini, ga usah ditanya sayang apa enggak yang pasti sayang bangetlah." Jawab Shaka dengan mengecup sekilas kening adiknya.
Saat akan kembali memeluk kakaknya, Almira dikejutkan dengan bundanya yang berdiri di ambang pintu.
"Kangen-kangenannya ditunda nanti dulu bunda udah masak tuh keburu dingin kalau nanti." Ucap bunda sambil tersenyum saat, melihat kedua anaknya yang sangat saling merindukan.
"Aaa! Bunda mah Ira masih mau sama kakak."
"Kakak kamu ga bakal ngilang, karungin aja sana"
"Udah ah ayo makan. Perut bunda udah laper nih."
"Ayo dek kita makan." Ajak Shaka ke adeknya.
"Tapi, sama kakak ya?" Tanya Almira
"Iya sama kakak." Jawab Shaka sambil mengelus kepala adiknya.