13

14 2 0
                                    

Riuh suasana pagi hari di kelas Almira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riuh suasana pagi hari di kelas Almira. Karena pagi ini kelas biologi pak Dirga tidak masuk dan jamkos sampai pulang.

Namun, Almira hanya diam menundukkan kepalannya di mejanya. Ia masih cukup bingung akan jawaban yang akan ia berikan ke ayah dan bundanya nanti.

Tiba-tiba suara sound yang ada di kelasnya berbunyi.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kepada siswa yang bernama Almira Luffy mohon segera menemui pak Dirga di kantor. Sekali lagi, kepada siswa yang bernama Almira Luffy mohon segera menemui pak Dirga di kantor. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Semua siswa yang berada dikelas langsung menoleh ke arah Almira.

"Ra lu kenapa dapat panggilan dah?" Tanya Riko sang ketua kelas.

Almira lalu mendongakkan kepalanya menatap Riko dan mengendikan bahunya tanda ia tak tahu.

"Gue keluar dulu." Ucap Almira dengan tersenyum tipis.

Yang dijawab dengan anggukan kecil Riko. Ia merasa heran kenapa gadis tengil yang satu ini tiba-tiba terdiam tanpa suara hanya menundukkan kepalanya dimeja. Biasanya Almira yang membuat kelas ricuh namun kali ini tidak.

Almira yang saat ini berada di depan pintu kantor pun mengucapkan salam dan bertanya ke guru bahasa Inggris dimana Pak Dirga.

"Assalamu'alaikum Pak, mau mencari Pak Dirga dimana ya?"

"Oalah Almira to, itu duduk dipojok sambil ngopi orangnya." Jawab Pak Yusuf dengan menunjuk ujung ruangan.

Almira mengikuti arah pandang yang ditunjuk Pak Yusuf lalu mengangguk dan berterima kasih ke Pak Yusuf.

Ia berjalan mendekati Pak Dirga. Yang sedang ngopi sambil memainkan ponselnya.

"Assalamu'alaikum. Bapak ada apa ya kok manggil saya suruh ke kantor?"

Pak Dirga yang merasa ada seseorang didepannya pun mendongak. Ia menyeruput kopinya sedikit lalu berdiri dan pergi duluan keluar.

"Kamu ikuti saya!" Ucap Pak Dirga dengan tegas. Almira hanya mengangguk dan menyetarakan langkah kaki gurunya tersebut.

"Kita mau kemana pak?" Tanya Almira sambil mengikuti Pak Dirga dengan tergesa-gesa karena langkah kaki Pak Dirga sangat besar sedangkan dirinya sangat kecil jadi ia harus berlari untuk menyetarakannya.

"Ada yang perlu saya bicarakan dengan kamu"

"Kan bisa dikantor tadi Pak?"

"Masalah pribadi." Jawab singkat Pak Dirga.

Almira hanya menghela nafas dan mengikuti Pak Dirga.

Setelah beberapa menit. Mereka sampai di parkiran lalu menuju ke mobil Pak Dirga.

"Masuk!"

"Ha? Mau kemana Pak?" Jawab Almira dengan ling lung.

"Masuk saja!" Almira langsung masuk kedapan mobil Pajero hitam tersebut. Pas masuk Almira tercengang dodalam mobil tersebut sangat harum.

Wanginya seperti wangi kesukaannya. Ia memejamkan mata sejenak saat sadar mobilnya belum jalan Almira membuka matanya dan menoleh ke Pak Dirga yang juga sedang menatapnya tajam.

"Pake seat beltnya Almira!"

Almira yang ditatap seperti itu pun langsung gelagapan dengan cepat ia memasang seat beltnya.

Pak Dirga pun menjalankan mobilnya keluar dari sekolahan. Almira yang merasa ada yang kurang dari tubuhnya pun mengingat-ingatnya.

Setelah mengingatnya Almira langsung melotot bisa-bisanya ia melupakan tasnya!

"BAPAK!!! TAS SAYA KETINGGALAN!!!" Almira yang tiba-tiba teriak membuat Pak Dirga terlonjak kaget dan langsung mengerem mobilnya mendadak yang membuat Almira kepentok dasboard.

"ASTAGFIRULLAH! BAPAK MAU BUAT KEPALA SAYA BENJOL HA?!!" Sentak Almira. Ia langsung melihat ke kaca. Ia terkejut melihat jidatnya berwarna ungu.

"TUHKAN BAPAK JIDAT PARIPURNA SAYA JADI UNGU NIH!" Keluh Almira yang masih memijat jidatnya ya memar itu.

"Maaf Almira saya tidak sengaja. Saya tadi terkejut mendengar kamu berteriak."

"UNTUNG AJA BELAKANG GA ADA KENDARAAN LAIN KALAU ADA NYAWA KITA UDAH KEBAWA ANGIN BAPAK!"

"Iya-iya maaf ya. Nanti saya belikan bakso, mau kan?" Tawar Pak Dirga.

"Iya udah kalau gitu terus tas saya gimana?"

"Nanti saya suruh assisten saya ambilkan"

Setelah kejadian yang membuat jidat Almira memar itu pun mereka berdua melanjutkan perjalanannya.

Mereka telah sampai di cafe langganan Pak Dirga. Almira hanya diam dan mengikuti Pak Dirga sebab ia masih kesal dengan tingkah gurunya yang membuat jidatnya memar.

Dug

"Aww shh" tanpa sengaja Almira menabrak punggung kekar Pak Dirga.

"Bapak kenapa suka banget berhenti mendadak. Sakit lagi ni jidat saya."

"Salah kamu. Siapa suruh jalan dibelakang saya?" Jawab ketus Pak Dirga lalu meninggalkan Almira didepan pintu masuk.

"Dia kalau bukan guru gue udah gue tempeleng palanye! Greget banget as*!!" Batin Almira dengan kesal kemudian ia menyusul memasuki cafe

Ia sudah melihat gurunya tersebut duduk dimeja pojok yang dekat dengan ac.

"Jadi, mau bicarain tentang masalah apa Pak?" Tanya Almira.

Bukannya menjawab Pak Dirga malah memanggil waiters.

"Kita baru saja sampai. Pesan makanan dulu. Kamu mau apa?"

"French fries"

"Hanya itu? Minumnya?"

"Ice matcha latte"

"Samakan. Minumnya ganti hot coffee"

"Ada tambahan lagi kak?" Tanya waiters itu sambil mencatat pesanan Pak Dirga dan Almira.

"Tidak. Terimakasih" Jawab Pak Dirga sambil mengembalikan buku menu ke waiters itu.

"Iya ditunggu pesanannya ya kak"

"Jadi, bagaimana Pak?" Tanya Almira dengan serius.

"Kamu akan dijodohkan bukan?"

Almira tersentak mendengar satu kalimat yang ucapkan Pak Dirga. Ia sangat terkejut mengetahui bahwa sang guru tahu jika ia akan dijodohkan.

"Bapak tau darimana? Jangan ngarang deh!"

"Saya juga dijodohkan. Jadi, saya mau ajak kerjasama kamu buat batalin perjodohan orang tua kita berdua."

Almira hanya diam menundukkan kepalanya. Ia memejamkan matanya sejenak. Ia pikir ini akan menggagalkan rencana ayahnya yang akan menjodohkannya.

Almira membuka matanya perlahan dan kembali menatap mata coklat Pak Dirga. Ia membalasnya dengan anggukan.

"Saya harus apa?"

"Kamu cukup berpura-pura jadi pacar saya dan itu sebaliknya saya di orang tua kamu."

"Kapan kita mulai rencananya?"

"Nanti malam saya ada acara makan malam dengan keluarga yang akan dijodohkan dengan saya. Kamu nanti malam ikut saya."

Almira hanya mengangguk. Beberapa menit kemudian pesanan mereka tiba. Mereka makan dengan pikiran yang campur aduk.








Hallo!!!!

Aku gabut jadi up.

Nanti kalau moodnya udah balik lagi saya up yah..

Bubay bestie😗❤️

DIRGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang