30. Someone Who Makes You Jealous

239 58 28
                                    

Happy new year gaiseu...
Hehe... Telat emang ngucapinnya, tapi gapapa lah ya.
Oh iya, mau ngingetin juga, kalo besok udah hari senin ya.
Buat yang besok udah mulai berkegiatan setelah liburan, semangat ya!

BTW, Kimmi up cepet dari biasanya ya?
Biasanya Kimmi kan up dua minggu sekali, eh ini Kimmi malah up seminggu sekali.

Sengaja, soalnya Kimmi ga yakin kalo minggu depan bisa up.
Jadi ya sudahlah, dengan draft dan revisi yang seadanya, Kimmi memutuskan untuk up.

Oh iya, harapan kalian tahun ini apa nih, kasih tau Kimmi dong.
Nanti Kimmi bantu aminin deh 😁

Udah segitu aja openingnya.
Sekali lagi happy new year!!
And happy reading.

-
-
-

"Brengs*k. Bedebah. Sialan!"
Seorin mengumpat sebal seraya melempar tasnya keatas sofa di samping Jimin yang sedang duduk seraya menonton TV di ruang tengah apartemennya.

Jimin menolehkan kepalanya dan menatap Seorin yang kini sedang berjalan ke arah dapur. Membuka kulkas milik Jimin dan mengeluarkan sekaleng soft drink untuk ia tenggak. Berharap itu akan mendinginkan kepalanya.

"Kau kenapa?" tanya Jimin tenang dari ruang tengah.

"Aku sedang kesal!" ucap Seorin masih dengan emosi yang berada di ubun-ubun.

"Dilihat dari bagaimana kau mengumpat saja, aku sudah tahu jika kau sedang kesal. Tapi masalahnya apa yang membuatmu kesal sampai seperti ini?"

"Bedebah sialan itu, Kim Seokjin!"

"Seokjin? Kakak Taehyung?"

"Ya! Siapa lagi?!"

"Ada apa dengannya? Apa yang dia lakukan padamu?"

Jimin berjalan kearah dapur setelah sebelumnya mematikan saluran TV yang di tontonnya. Duduk di depan meja bar seraya menatap Seorin yang masih berdiri di depan kulkas.

"Si berandal itu mengatakan agar aku membatalkan pernikahanku dengan Taehyung. Dia bilang Taehyung tidak mencintaiku dan mengatakan bahwa aku hanya akan membuang-buang waktuku saja jika aku masih berharap untuk menikah dengan Taehyung. Gila bukan? Memangnya dia siapa berani mengatur-ngaturku begitu?!"

Sorot kekesalan masih nampak jelas di wajah cantik Seorin. Hatinya benar-benar dongkol mengingat perkataan Seokjin siang tadi. Seorin kira ada sesuatu yang penting yang akan di katakan pria itu sampai harus menunggunya selesai dengan acara fanmeetingnya. Tapi ternyata itu tidak berguna sama sekali. Omong kosong. Membuat Seorin kesal saja.

Melihat raut kekesalan Seorin membuat Jimin tak kuasa untuk menahan tawa. Adiknya terlihat sangat lucu jika sedang marah-marah begitu.

"Oppa! Kenapa oppa tertawa?! Ini tidak lucu, kau tahu?!" Seorin murka melihat sang kakak yang menertawakannya. Memangnya apanya yang lucu? Tidak ada yang lucu.

"Ah maaf maaf. Aku hanya terhibur dengan wajahmu. Kau terlihat sangat lucu jika sedang marah-marah begini," ucap Jimin mencoba meredakan tawanya.

"Tapi menurutku itu tidak lucu!" Seorin masih sebal melihat bagaimana sang kakak malah menertawakan dirinya dan bukan malah menghiburnya.

"Baiklah baiklah, aku minta maaf."

Seorin menggembungkan pipinya karena sebal. Menenggak kembali soft drink yang di genggamnya dengan sembrono hingga membuat Jimin jadi khawatir jika nanti gadis itu akan tersedak.

Consent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang