45. Let Go To Be Happy

231 45 50
                                    

Drop senin malem karena Kimmi lagi gabut.
Ini Kimmi udah up cepet ya.
Awas aja ga voment, Kimmi kirim rudal ke rumah nanti.

BTW part ini Kimmi revisi kebut karena Kimmi lagi males baca.
Tolong jangan di tiru.
Jadi untuk typonya sorry ya.
Tandai aja kalo itu mengganggu.

Enjoy ⭐⭐⭐

-
-
-

Setelah beberapa hari lalu Seokjin datang ke rumah orang tuanya untuk menemui Ayahnya, hari ini Seokjin kembali datang ke sana saat Ayahnya tidak disana. Karena kedatangannya saat ini memang bukan untuk bertemu Ayahnya, melainkan bertemu dengan Ibunya.

Seokjin sudah bertekad untuk membantu masalah Taehyung. Tapi karena Seokjin tidak berhasil meminta Ayahnya untuk menghentikan niat buruknya, akhirnya Seokjin memutuskan untuk menemui sang Ibu dan meminta bantuannya. Karena Seokjin pikir saat ini hanya Ibunya lah yang bisa membantunya. Hanya Ibunya lah yang tahu kelemahan Ayahnya.

Kali ini Seokjin pastikan rencana sang Ayah akan hancur. Lihat saja.

"Eomma?! Eomma?!"
Seokjin berteriak memanggil-manggil sang Ibu sambil memasuki rumah orang tuanya. Menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan sang Ibu.

"Eomma?!" panggil Seokjin sekali lagi yang untungnya segera di jawab oleh sang Ibu yang terlihat sedang menuruni anak tangga. Jika tidak, Seokjin mungkin akan terus berteriak seperti sedang berada di hutan.

"Ada apa? Kenapa teriak-teriak?"

Nyonya Kim menghampiri putra tunggalnya itu dengan anggun meski sedikit terusik dengan teriakan Seokjin.

Seokjin hanya tersenyum malu saat Ibunya menghampirinya. Dan nyonya Kim hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Seokjin.

Setelahnya beliau berjalan kearah sofa diikuti oleh Seokjin.

"Eomma?"

"Hmm?"

"Boleh aku minta bantuanmu?"

"Kau baru saja datang. Tidakkah kau ingin basa-basi dulu? Menanyakan bagaimana kabar eomma atau bagaimana. Beberapa hari lalu kau hanya datang untuk menemui appamu dan langsung pergi setelah bicara dengannya. Sekarang kau datang mencari eomma dan langsung meminta tolong. Apakah itu pantas anakku sayang?" tanya nyonya Kim dengan tenang tapi sarat akan sindiran.

Seokjin menggaruk tengkuknya menyadari sindiran sang Ibu terhadapnya. Seokjin sadar seharunya dirinya tidak langsung mengatakan tujuannya datang kemari sesaat setelah bertemu Ibunya. Tapi sungguh dirinya tidak bisa menahan perasaan yang menggebu itu.

"Maaf eomma. Jadi bagaimana kabar eomma?" tanya Seokjin meski tahu itu sudah terlambat.

Nyonya Kim terlihat menarik sudut bibirnya, merasa konyol dengan pertanyaan Seokjin.

"Meski sudah terlambat, tapi yah... Eomma baik-baik saja. Jadi sekarang katakan pada eomma apa yang kau inginkan dari eomma hingga melupakan tata krama yang ada?"

Sekali lagi Seokjin meringis mendengar sindiran Ibunya.

"Aku minta maaf eomma."

"Iya iya. Jadi katakan saja ada apa?"

Seokjin terlihat membenarkan posisi duduknya sebelum menjawab pertanyaan Ibunya. Sedang nyonya Kim terlihat sabar menunggu apa yang akan Seokjin katakan.

Consent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang