Hallo gaiseu...
Kangen Kimmi ga nih? 😁😁
Hehe... Ga ya?
Ya udah gapapa, kangennya sama Sohyun aja kalo gitu.
Oh iya, selamat berbuka puasa ya buat kalian yang menjalankan.
Gimana, puasanya lancarkan?
Buka sama apa nih?
Kasih tau Kimmi dong.Udah baca part sebelumnya kan?
Kalo gitu coba tulis satu kata buat Taehyung di story ini.Kalo udah, jangan lupa tap bintang ⭐ di ujung kiri bawah ya gaiseu.
Enjoy....-
-
-Siang ini keadaan Seorin dan Taehyung tampak baik-baik saja. Walau sedikit mengalami perdebatan pagi tadi, tapi semuanya kembali baik-baik saja saat Taehyung akhirnya mengungkapkan penyesalannya dan menggantinya dengan menemani Seorin di apartemen seharian. Tidak benar-benar di apartemen, karena setelah ini mereka berniat untuk pergi jalan-jalan keluar sebagai ganti pertemuan mereka semalam.
"Sudah siap?" tanya Taehyung diambang pintu, menyandarkan salah satu sisi tubuhnya dengan kedua tangan yang terlipat diatas dada. Sedangkan Seorin masih bersiap di dalam kamar, mengecek barang bawaannya juga penampilannya sebelum pergi dengan Taehyung.
"Aku lupa meletakan ponselku dimana," ucap Seorin sambil mengacak isi tasnya. Taehyung yang melihat itu pun hanya bisa merotasikan bola matanya dengan kepikunan dan kecerobohan gadis itu.
"Kau meninggalkannya di atas meja ruang tengah. Kau lupa?" ucap Taehyung sambil berjalan kearah Seorin dan berhenti tepat di sampingnya. Kemudian tangannya terulur untuk menyodorkan ponsel gadis itu yang ia ambil dari meja ruang tengah seperti yang di katakannya. Sejenak Seorin menatap benda persegi itu dan Taehyung secara bergantian. Benar, ia meninggalkan benda itu disana dengan wine yang diminumnya semalam.
Seorin tak menjawab, memilih meraih benda itu dan lalu menunjukan senyum pasta giginya pada Taehyung. Menununjukkan wajah polos tak berdosanya agar Taehyung tidak mengomelinya. Dan yah, apa yang ia lakukan berhasil membuat Taehyung urung mengomeli Seorin. Jadi ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan memaklumi sifat pelupa sang kekasih.
"Ada lagi yang kurang?" tanya Taehyung memastikan.
"Ku rasa tidak."
"Kau yakin? Kau sudah memastikannya? Aku tidak mau jika nanti ada barangmu yang tertinggal dan mengharuskan kita kembali kesini di perjalanan nanti."
"Tidak, aku yakin."
"Baiklah," ucap Taehyung pada akhirnya. Seorin kemudian meraih tasnya dan segera memakainya. Setelahnya ia langsung melingkarkan tangannya pada lengan kekar kekasihnya tersebut. Bermanja-manja pada Taehyung dan kembali menunjukan wajah cerianya untuk mengawali dating hari ini. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum kecil mendapati kekasihnya yang kini sedang menunjukan sifat manjanya. Tapi walau begitu Taehyung tak merasa keberatan sama sekali. Karena ia menyukainya.
"Kaja."
***
Pada sebuah tempat luas nan khusus. Dengan kacamata juga penutup telinga khusus, seorang pria nampak sangat fokus dengan kegiatannya. Kedua tangannya memegang erat sebuah senjata yang terapit di antara kedua tangannya. Pandangannya fokus pada sebuah titik dimana ia akan menembakan peluru dari senapan yang di pegangnya. Wajah yang biasa nampak tenang dan manis, kini sedikit berubah tegas dengan sorot mata tajam. Tangannya yang terbalut kemeja yang sengaja di gulung hingga siku terulur sejajar dengan pundak hingga menampakan vein yang cukup kentara. Terlihat berbeda tapi nampak sangat kharismatik. Bahkan saat salah satu jarinya menarik pelatuk hingga timah panas itu meluncur pada titik yang diinginkan, dia terlihat sangat seksi. Membuat seorang pria yang sejak tadi menemaninya di tempat itu cukup terpukau pula dengan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consent ✔
RandomIni bukanlah kisah cinta dari sebuah naskah drama. Bukan pula kisah cinta sederhana dengan dua orang yang saling mencintai dan ingin memiliki. Tapi ini adalah kisah cinta dimana para pemerannya memiliki sebuah consent dan tujuan masing-masing. Awaln...