33. Already Love You

241 65 42
                                    

Vote vote vote ⭐⭐⭐
Hargai Kimmi yang udah usaha buat up cepet cuma demi kalian.
Ga mau kan nanti Kimmi slow update kaya dulu?
Makannya tinggalkan jejaknya.

-
-
-

"Aku rasa kau salah orang. Kami tidak memesan cake."

Sohyun yang kebingungan di antari dua potong kue-masing-masing satu untuk Sohyun dan Ryujin-segera menginterupsi sang pelayan yang membawakan kue itu ke atas mejanya. Dirinya dan Ryujin tidak memesan itu.

Tapi dengan senyuan ramah pelayan itu menjawab.. "Tidak nona, cake ini memang untuk anda. Seseorang meminta saya untuk mengantarkan ini pada anda."

"Seseorang? Siapa?" tanya Sohyun lagi. Namun wanita itu tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya pelan sebelum akhirnya pergi dari sana.

Usai kepergian wanita itu, Sohyun dan Ryujin saling berhadapan seolah sedang melakukan telepati. Tapi tetap mereka tidak menemukan jawaban apapun. Sampai tak lama berselang, meja mereka kembali di datangi oleh seseorang. Bukan orang asing seperti tadi, tapi seseorang yang sangat Sohyun kenal, dan cukup Ryujin kenal.

"Babe?" panggil orang itu yang tak lain adalah Jimin.

Sohyun menengadahkan kepalanya menatap Jimin yang memang posisinya lebih tinggi darinya.

"Aku ada urusan sebentar. Tidak akan lama, mungkin sekitar lima belas sampai dua puluh menit. Jadi selagi menunggu aku menjemputmu, kau bisa memakan itu," ucap Jimin merujuk pada kue yang tersaji apik di atas meja.

"Kau akan kemana?" tanya Sohyun memastikan. Dia ingin tahu kemana tujuan Jimin agar nanti Sohyun bisa mengira-ngira pria itu benar-benar akan kembali tepat waktu atau tidak. Karena jika tidak, Sohyun mungkin akan pulang lebih dulu menggunakan taxi.

"Tidak jauh, hanya menemui kawanku untuk mengambil sesuatu. Setelah itu aku akan kembali."

"Kau yakin?" tanya Sohyun memastikan, Jimin mengangguk mantap.

"Aku tidak perlu pulang menggunakan taxi?"

"Tidak, babe. Ini benar-benar tidak akan lama, aku berjanji," ucap Jimin meyakinkan.

"Baiklah," putus Sohyun.

"Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu ya. Ryujin-ssi, aku titip Sohyun ya," ucap Jimin bergantian menatap Sohyun dan Ryujin.

"Kau bisa mengandalkanku. Kekasihmu aman bersamaku," ucap Ryujin dengan sebuah acungan jempol.

"Baiklah. Aku pergi."

Sebelum Jimin pergi, pria itu menyempatkan dirinya untuk mencium kening Sohyun mesra. Setelahnya ia segera melenggang meninggalkan tempat itu.

Awalnya Sohyun terpekur mendapatkan perlakukan manis dari Jimin. Memang ini bukan yang pertama, tapi entah kenapa Sohyun masih juga belum terbiasa.

Dan sepeninggalan Jimin dari sana, dapat Sohyun lihat ada senyuman aneh yang terpatri pada wajah ayu sahabatnya. Sohyun menaikkan alisnya bingung dan menatap gadis itu seolah bertanya 'kau kenapa?'

"Kenapa kekasihmu sangat manis? Apakah dia selalu memperlakukanmu semanis ini?" tanya Ryujin masih dengan senyumannya.

"Tidak selalu, tapi sering."

"Benarkah? Ah beruntung sekali kau. Apakah kau memiliki duplikatnya yang sama seperti dia? Jika ada tolong berikan aku satu. Aku juga mau yang seperti dia."

"Kau pikir dia kunci sampai memiliki duplikat," cibir Sohyun yang langsung memantik tawa Ryujin.

Sohyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sedikit tidak paham dengan jalan pikiran sahabatnya yang satu itu.

Consent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang