JAIM

04 : Chit Chat

Jaci merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Ia baru saja selesai mandi. Dan rambutnya yang masih sedikit basah, dibiarkan tergerai.

Tangan gadis itu terjulur pada stop kontak dekat nakas, dimana terdapat charger dan sebuah ponsel yang sudah dipastikan adalah miliknya. Mencabut charger, ia mulai menekan tombol power untuk menghidupkan ponselnya yang mati total. Sebab, sebelum pergi dengan Hasta, ia lupa men-charger benda itu.

Ketika benda pipih itu mulai menyala, dengan segera Jaci membuka aplikasi berlatar biru dengan gambar burung yang diketahui bernama Larry. Jarinya dengan cepat mengetik sebuah caption untuk postingannya.

Setelah beres, ia meng-klik dan tersenyum puas atas postingannya.

Jaci tertawa begitu melihat respon dari sosok yang menjadi subjek dari postingannya. Pasti sebentar lagi Hasta akan menemuinya dan menyuruh nya untuk menghapus postingan itu.

Ia juga membaca komentar Kama, namun tidak menanggapinya. Ia sudah mengajak Kama dan Fagan tadi untuk menyusul. Hanya saja, keduanya disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Kama dengan rapat OSIS nya, dan Fagan dengan buku pelajarannya. Ini juga salah satu alasan kenapa Jaci terlihat lebih sering bersama dengan Hasta saja, dibanding pergi berempat.

Meredakan tawanya, gadis itu keluar dari aplikasi twitter dan membuka aplikasi chat. Ia baru saja mendapat nomor seorang laki-laki manis yang diakui sebagai pacarnya didepan Karel. Tentu saja, sumber nya adalah dari Kama. Sahabatnya itu dapat diandalkan jika dimintai informasi atau nomor telepon siswa-siswi SMA Himpun.