𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. mild swearing, major injuries, bullying, graphic violence.
𝐍𝐎𝐓𝐄. ini scene klasik sih, agaknya gue gak jago bikin drama tapi yaudah it is what it is.“Okay, akhirnya selesai juga.” Ucap kamu sambil menutup buku, menatap ketiga cowok di hadapan kamu. “Aku cuma bantu sebisanya, kakak-kakak semangat ya belajar lagi buat siap-siap ujian, semoga lancar.”
“Makasih banyak yaa cantikkk~!” Seru Kise dengan antusias.
Kagami ikut berkata, “thanks, sorry juga pasti sering bikin lo repot.”
“Gak apa-apa kak, santai aja.” Sahut kamu sambil membereskan tas, hendak pulang setelah kelas tutor terakhir pada hari ini. “Gue juga jadi sama-sama belajar bareng kok.”
“Jangan langsung pulang dek,” cetus Kise yang mulai membereskan meja dan kursi di kelas, “ikut kita jajan ke Maji Burger.”
Kamu terdiam di ambang pintu kelas, bibir membentuk segaris tipis kemudian ketawa kecil setelah menatap Aomine.
“Okay, aku tunggu di parkiran aja ya.” Ujar kamu yang gak mungkin nolak ajakan mereka buat jajan, kemudian kamu pergi duluan ke parkiran.
Nggak lama, mereka bertiga menyusul kamu yang lagi bayar uang parkir.
“Lo kenapa wangi stroberi?”
“Hehe. Gue minta parfum anak cewek tadi abis olahraga.”
“Gak modal banget.”
“Aomine lo ikut patungan ‘kan? Awas aja kalo nggak.”
“Iya bacot.”
Kamu cuma nontonin mereka ribut-ribut gak jelas bahkan pas pada mau ngambil motor masing-masing, kecuali Kise yang nebengin Aomine.
“Jemput Alex dulu gak apa-apa ‘kan ya?” Tanya Kagami sebelum kalian berangkat bareng.
“JEMPUT DONG!” Pekik Kise bersemangat. Mengingat pelatih Kagami dari Amerika itu sangat atraktif meski di usia kepala tiga.
Kalian berangkat beriringan, menjemput Alex di gym kemudian sampai di Maji Burger.
“Hey~!” Sapa Alex ketika kalian bersamaan memasuki tempat itu.
Baru aja kamu mau membalas sapaan, tapi terurungkan karena tiba-tiba saja Kagami menarik Alex untuk menjauh, Kise berdiri di tengah-tengah antara kamu dan Alex, lalu Aomine yang menutupi mulut kamu.
“AH! GAK USAH TARIK-TARIK GUE!” Jerit Alex.
“DIEM GAK? JANGAN ASAL SOSOR ANAK ORANG!” Omel Kagami.
Kamu yang gak ngerti cuma bisa menatapi Aomine yang membuka mulut kamu setelah keadaan dirasa cukup aman.
“Kenapa kak?” Tukas kamu ke Aomine.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐈𝐑𝐎𝐒, aomine daiki.
Fanfiction𝐤𝐚𝐢𝐫𝐨𝐬. (n.) the perfect, delicate, crucial moment. a propitious moment for decision or action. 𝒂𝒐𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒅𝒂𝒊𝒌𝒊 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒕𝒖𝒕𝒐𝒓𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌...