𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. injuries, mixed emotions.
𝐍𝐎𝐓𝐄. anyway i start my new semester last week and it was terrific i might throws up.Alex memeriksa tubuh kamu dan akhirnya menemukan tangan kamu yang Alex udah bisa mengira-ngira paling nggak tangan kamu mislokasi.
“Aomine,” Kamu berhasil mengeluarkan sepatah kata, melirik ke segala arah mencari sosok cowok kamu.
Masih memeluk kamu, Alex yang memahami situasi pun langsung memanggil Aomine yang masih dijaga oleh beberapa orang biar nggak mendekati ke arah Haizaki.
“Aomine!” Seru Alex.
Aomine yang masih menggebu-gebu menoleh menatap ke arah asal suara dimana kamu sesenggukan dipeluk Alex di dinding samping toilet.
Seketika semua emosi dia terbuang, dan bergegas menghampiri kamu. Telapak tangannya yang kasar menyentuh lembut kening kamu yang berkeringat akibat menahan sakit.
Aomine menelan ludah melihat keadaan tangan kamu, amarahnya hampir aja kembali memuncak, tapi tertahan setelah menatap wajah kamu dengan mata yang sembab, terduduk lunglai gak berdaya.
Kamu belum mendengar suara dia sama sekali.
Dia langsung memangku kamu dan hendak dia bawa ke rumah sakit terdekat. Sementara Kagami dan Kise menceritakan kejadiannya, kamu bersama Aomine dan Alex pergi lebih dulu.
Alex memegangi lengan kamu dengan hati-hati selama di perjalanan, dan saat sampai di rumah sakit, luka kamu segera ditangani oleh tim dokter.
“Jangan banyak gerak dulu ya dek,” ujar salah satu suster pendamping setelah segala macam penanganan dilakukan, kamu harus pake arm sling, dan keadaan kamu udah kembali normal.
Setelah suster meninggalkan ruangan, orang pertama yang masuk adalah Alex dan Momoi. Kamu bisa denger lebih banyak orang di luar, pasti mereka anak-anak basket yang ikut nyusulin.
“Maaf banget yaa,” Momoi bahkan sampe berkaca-kaca ketika meluk kamu.
“Emang ada apa sih kak, kenapa masalahnya jadi panjang begini?” Tanya kamu. “Padahal urusannya cuma aku, Miura, sama Haizaki. Kok temen-temen kakak sampe pada ngurus juga?”
“Haizaki emang anak gak bener, dulu juga gue pernah kena sama dia tapi gak sampe separah ini.” Cetus Alex.
Momoi melanjutkan, “Haizaki ini dulu sempet satu tim sama kita di SMP, ada satu masalah yang gak terselesaikan, jadinya begini sampe sekarang.”
“Gue denger dulu pas masalah Haizaki sama Kise aja Aomine sampe mukul dia. Apalagi kalo urusannya sama lo, ceweknya sendiri.” Papar Alex.
Adegan Aomine yang menghajar Haizaki habis-habisan kembali terulang di ingatan kamu.
“Maaf ya kak gak bilang soal ini.” Cetus kamu ngerasa gak enak mereka harus tau hubungan kalian dari kejadian ini.
“Astaga udah gak apa-apa, gak usah mikirin itu, kita ngerti kok.” Momoi menenangkan kamu sambil memeluk sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐈𝐑𝐎𝐒, aomine daiki.
Fanfiction𝐤𝐚𝐢𝐫𝐨𝐬. (n.) the perfect, delicate, crucial moment. a propitious moment for decision or action. 𝒂𝒐𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒅𝒂𝒊𝒌𝒊 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒕𝒖𝒕𝒐𝒓𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌...