𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. NSFW. 17+. kissing, more like a make-out session.
𝐍𝐎𝐓𝐄. i think i had it cleared enough for ya, if yer cringing in the middle of it just stop reading, take a deep breath, enough internet for today.Aomine melepas tasnya yang kemudian dia lempar secara kasar ke dalam ruangan, sebelum mendorong kamu masuk, menutup pintu di belakangnya dengan keras menggunakan kakinya.
Kamu hampir terjengkang ke belakang tapi Aomine memastikan kamu menabrak dinding dan seketika kamu bisa merasakan bibirnya menekan milik kamu dengan tegas.
Butuh beberapa saat sebelum kamu bereaksi menciumnya balik, mendorong kepala kamu ke arah Aomine, memiringkan wajah supaya mendapatkan angle yang nyaman.
Dada kamu rasanya mau meledak, wangi mint dan parfum Aomine menguasai penciuman kamu, bikin kepala kamu pening ketika Aomine bernafas tepat di mulut kamu, rasanya manis dan hangat.
Aomine membiarkan tangan kamu menelusuri lengan bisepnya, naik ke bahu lebarnya, satu tangan meremas rambut birunya, tangan yang lain bermain dengan kancing baju seragamnya.
Cowok jangkung itu menikmati setiap inci dari bibir kamu yang dia kecup dengan terburu-buru. Hidung berkali-kali bergesekan, nama kamu terselip di setiap kali Aomine mengambil nafas.
Kecupan itu kemudian meningkat menjadi kecupan penuh gairah ketika Aomine mulai mempekerjakan tangannya, menelusuri lengkungan tubuh kamu yang lebih mungil darinya.
Bulu kuduk kamu seketika berdiri dengan sensasi hangat dan kasar telapak tangan Aomine menyentuh kulit paha kamu, mengusapnya lembut dibalik rok pendek yang kamu pakai.
“Lompat,” Gumam Aomine di sela bibir kamu, kedua tangannya berada di pangkal paha kamu.
Kamu melompat, Aomine menangkap kamu dan melingkarkan kaki kamu ke pinggangnya sebelum kembali mengecup ujung bibir kamu, yang kamu balas dengan mengeratkan genggaman di rambut birunya.
Aomine membawa kamu pergi dari dinding, berjalan ke ruang tamu dan mendudukkan diri di sofa bersama kamu di pangkuannya, sedang menciumi lehernya.
Dengan kedua kaki kamu di kedua sisi paha Aomine, kamu mendudukkan diri tepat di selangkangannya yang mengeras.
Aomine menghela nafas rendah ketika kamu menekannya dengan tubuh kamu, merasakan dada kamu bersentuhan dengan dadanya membuat celana seragam Aomine menjadi lebih ketat karenanya.
Kesah lembut kamu kecupkan ke mulut Aomine, dia merespon dengan meremas paha kamu, bergumam pelan di mulut kamu, membuat kamu membuka mulut sekilas dan Aomine gunakan kesempatan itu untuk menyelipkan lidahnya.
Cowok kamu kemudian mengetes batasan dengan meluncurkan telapak tangannya ke perut kamu, ujung jarinya tepat berada di bawah dada kamu.
Aomine udah siap mengurungkan tangannya ketika tangan kamu memegangnya, tapi kemudian kamu tahan dan membawanya ke atas, tepat di dada kamu. Sebagai tanda bahwa kamu memberi lampu hijau untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐈𝐑𝐎𝐒, aomine daiki.
Fanfiction𝐤𝐚𝐢𝐫𝐨𝐬. (n.) the perfect, delicate, crucial moment. a propitious moment for decision or action. 𝒂𝒐𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒅𝒂𝒊𝒌𝒊 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒕𝒖𝒕𝒐𝒓𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌...