12. Kembali Kasih

398 76 14
                                    

Bahagia selalu 💚

~~~~~

Selamat membaca
Monggo enjoy

~~~~~

NCT 127 – Cherry Bomb

~~~~~

“Putus cinta itu tidak sakit, yang sakit itu putus tapi masih cinta.”

~~~~~

“Aku mau bantu Mas Yasa kalau aku udah cuti semesteran, gak lama kok tinggal seminggu lagi.”

“Tidak apa, aku akan menunggu.”

Elsa dijebak, perempuan itu dijebak harus membantu Yasa menemukan kerajaan megahnya yang mungkin sekarang sudah rata dengan tanah. Dia salah bicara, bagaimana tidak jika Yasa terus menembakinya dengan pertanyaan random dan membuatnya menjanjikan suatu hal yang sangat sulit jika harus dilakukan sekarang.

“Emang bisa harus nunggu seminggu lagi?”

Yasa menggelengkan kepala pelan, berjalan pelan melihat beberapa penghuni kost yang sudah mulai beraktifitas di pagi hari. “Jangankan seminggu, bertahun-tahun saja kulewati dengan sepenuh hati.”

Benar juga, pria inikan jelmaan siluman tampan.

Elsa menghentikan pergerakan jarinya di atas keyboard laptop dan fokus menatap Yasa dengan kepala sedikit dimiringkan. “Jika benar-benar Mas Yasa dikutuk sejak masa penjajahan, lalu kenapa kutukan itu baru musnah saat ini? Bukankah ada batas waktu tertentu dan juga syarat yang diajukan oleh penyihir hitam? Aku gak suka pembohong lho ya,” ucap Elsa panjang lebar.

“Aku belum menceritakan ini kepada Bunda?”

“Belum.”

Pria itu menghela nafas, berjalan mendekat ke arah Elsa dan duduk tepat di sebelahnya. Matanya fokus menatap kata-kata yang terangkai rapi di layar laptop, namun bibirnya berbicara banyak hal.

“Beruntungnya tidak ada batas waktu yang diberikan penyihir itu kepadaku, dia hanya berucap kutukan ini lebur jika ada seorang perempuan yang tulus menyayanginya dan membubuhkan sepuluh ribu kecupan sayang di bibir kucingku tersebut.”

“What?!” Elsa kaget bukan main, menjauhkan sedikit tubuhnya dari Yasa, entah kenapa dia sedikit was-was saat ini. “Sepuluh ribu kali?” tanyanya sekali lagi.

“Bunda tidak percaya?”

“Ya kali Mas aku nyium Jandu sepuluh ribu kali, bisa jontor bibir aku,” sanggah Elsa.

Yasa hanya mengendikan bahu ke atas, perempuan ini susah diberitahu. “Kau hitung saja Bunda, selama dua tahun ini kau selalu menciumku tidak kurang dari empat belas kali perhari. Dari sini kau bisa menghitungnya bukan?”

Elsa meraih kalkulator miliknya dengan cepat, mengalikan angka yang dibicarakan Yasa dengan sedikit ragu. Jika sehari 14 kali, maka seminggu bisa 98 ciuman, sebulan bisa 420 ciuman, 1 tahun bisa 5.040 ciuman, jika 2 tahun maka bisa 10.080 ciuman. Luar biasa, sangat luar biasa bibirnya ini. Elsa juga tidak menyangkal jika dia mencium Jandu seperti candu, mengingat betapa dinginnya sikap kucing itu kepadanya atau ke setiap orang.

Kepalanya menggeleng dengan cepat, entah kenapa suhu udara di sekitarnya mulai berubah menjadi panas.

“Akhh lupakan saja, lalu sekarang Mas Yasa mau kerja apa?”

Ora NgiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang