Yuk vote dulu yuk
Udah? Oke matursuwun 🙏~~~~~
Selamat membaca
Monggo enjoy~~~~~
WayV - Kick Back
~~~~~
"Hati ini terlalu dalam mencintaimu, sehingga untuk melupakanmu saja aku masih ragu."
~~~~~
"Wait, wait, wait! Jadi ini gimana? Gue masih belum paham anjir, gimana ceritanya bisa jadi kayak gini?!"
"Lo gila bro ngambil barang orang lain kayak gini?"
"Kita nyuri Mas?!"
Yasa memijat kening dengan pelan, dia terlalu pusing mendengar pertanyaan beruntun dari ketiga orang di depannya ini. Bahkan Elsa yang sudah mengetahui seluk-beluknya pun masih tidak percaya dengan benda berharga di depan mereka.
Keadaan gaduh dan ricuh membuat Pandu membanting stir ke arah rest area yang terdapat di jalan tol, mengingat dirinya sendiri juga kepo bagaimana pemuda yang diketahui sebagai tunangan baru Elsa itu mampu menemukan barang peninggalan prasejarah milik kerajaan kaya. Bagaimana bisa?!
"Kita makan dulu bisa? Aku laper mas Pandu, ayo makan dulu aja," ucap Yasa sembari keluar dari mobil.
"Aku mau makan nasi pecel sama ayam goreng dua, minumnya jeruk hangat. Terserah kalian mau makan apa, yang penting aku disuapin sama Bunda."
Elsa shock melihat bagaimana lancarnya Yasa mengatakan itu semua, pemuda ini menghiraukan Pandu dan juga Vega yang masih menatap mobil putih itu, bukan mobilnya melainkan isi di dalamnya. "Yaudah bentar Mas duduk disini, aku pesan dulu yah."
"Udah kamu kunci mobilnya Ve?" tanya Yasa kepada Vega.
"Bentar ya mas Yasa, sumpah aku sekarang kepo banget lho sama keahlian kamu, kok bisa? Dapet peta darimana?!" Pandu mengangguk setuju mendengar ucapan sang kekasih. "Lo harus jelasin semuanya sama kita Yas, sumpah bisa mati penasaran nih gue."
Yasa mengangguk singkat bersamaan dengan datangnya makanan yang mereka pesan, Elsa memutuskan untuk menyamakan pesanan, mengingat Pandu, Vega, beserta dirinya adalah omnivora, tidak lain dan tidak bukan adalah pemakan segala. Apapun masuk ke dalam perut, yang terpenting adalah makanan.
"Matursuwun Ibu."
Setelah mengucapkan itu, Elsa dengan cepat mencuci tangannya dan mulai membuat kepalan nasi, menyuapkannya kepada Yasa yang tengah sibuk dengan ponselnya. Pemuda itu sejak kemarin malam tengah sibuk belajar gadget, agar dia pun dengan mudah menghubungi Elsa.
"Sshhhh, jangan digigit juga dong Mas."
Yasa tersentak dan mengangkat kepala, masih dengan menguyah dia menjawab. "Aku pikir tadi daging, maaf."
Vega menepuk lengan Pandu dengan brutal, memperlihatkan adegan 18+ di depan mereka. Kedua sejoli itu melihat dengan jelas bagaimana Yasa mengecup ujung jari manis Elsa, dilumat sebentar seolah untuk menghilangkan bekas luka.
"Anjir."
Elsa menggelengkan kepala, mencubit perut keras Yasa dengan kuat. "Jangan seperti ini Mas," ucap Elsa dengan berbisik, dirinya sangat malu.
Acara makan mereka selesai dengan sedikit lama karena nyatanya Pandu dan Yasa menambah 1 porsi lagi, membuat Elsa mau tak mau harus menyuapi sang pangeran tampan itu. Vega dibuat kesal, dirinya sudah sangat penasaran mendengar cerita dari Yasa, namun Pandu justu mengulur waktu sedikit lama.
"Elsa saja yang menceritakan semuanya."
"Lho kok aku?"
"Kamu kan tunangan aku, udah tahu lah asal-usul aku dari mana aja."
Perempuan itu menghela nafas, mengedarkan pandangan memantau daerah sekitar, beruntung rest area ini cukup sepi. "Mas Yasa sebenarnya adalah cucu pangeran Kerajaan Singasari, dia dikutuk menjadi seekor kucing selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Kutukan itu bisa hilang jika bibirnya dicium sebanyak sepuluh ribu kali oleh perempuan, jika kalian bertanya bagaimana bisa, jelas bisa karena Jandu yang selama ini aku cium. Mas Yasa ini Jandu, kucing hitam ngeselin itu," ucap Elsa panjang lebar.
"Ini bukan prank kan?"
"Bukan, mas Pandu."
"Lo tau gue gak suka dibohongin kan beb?"
"Yaampun enggak, aku gak bohong. Coba kalian liat mas Yasa, dia kelihatan bisa main HP atau gak? Dan tadi mas Pandu kan nanya, bisa naik mobil atau enggak, memang pada dasarnya mas Yasa gak bisa bawa mobil. Di kehidupannya yang dulu cuma ada kuda, kalian juga tahu dong era penjajahan kayak gimana."
"Terus kenapa bisa jadi kucing?"
Elsa menghela nafas, lihatlah Yasa sekarang yang bahkan tidak terusik dengan kehebohan yang ada. "Mas Yasa nolak pinangan putri Jendral Belanda, cinta ditolak dukun bertindak. Bisa dibilang mas Yasa jadi korban ilmu hitam, kasihan banget kan?"
Pandu masih menggelengkan kepalanya tidak percaya, menatap sosok pemuda yang tengah asik dengan ponsel barunya. Kenapa otak pintarnya baru menyadari gelagat aneh Yasa? "Terus mau dikemanain perhiasana sebegitu banyak?"
"Aku gak tahu, mau kamu kemanain mas Yasa?" tanya Elsa kepada Yasa.
"Kok masih nanya sih, buat investasi kitalah sayang. Bangun rumah, buka usaha, buat panti asuhan, buat Rangga, lagian anak-anak kita nanti harus tercukupi bukan?"
Elsa membuka mulut lebar, ucapan Yasa sama sekali tidak terbayang olehnya. Anak-anak kita?
"Lho lho, Rangga kenapa?" Vega heboh, ada apa dengan brondong satu itu?
"Rangga mau masuk polisi kan, iya kan sayang?" Elsa yang masih shock hanya bisa menganggukkan kepala.
"Mas Yasa masukin Rangga jadi abdi negara?!"
"Aku lihat dia punya niat besar jadi aparat, kasian juga fisik sama tingginya kalau gak dimanfaatin baik-baik kan.
Pandu menggelengkan kepala pelan. "Bukan maen."
"Aku mau kita buka usaha mas Pandu, kita berempat buka usaha dan bisa buka cabang ke seluruh pelosok negeri. Aku juga butuh bantuan dari bisnis marketing kalian, secara aku nol besar soal ha itu. Lagipula tidak ada salahnya bukan jika membuka usaha di usia muda?" tanya Yasa meminta pendapat dari semua orang.
"Tapi kita mencuri Mas."
Yasa menghela nafas, menggenggam tangan Elsa dengan lembut dan menatap mata indah itu dalam. "Kita tidak mencuri sayang, semua perhiasan yang berada di mobil itu milik keluargaku. Semua ahli waris kerajaan Singasari telah habis di medan perang, entah dibunuh ataupun terbunuh, sudah pasti bukan jika perhiasan itu sah menjadi milikku?"
Cup
Yasa mengecup punggung tangan Elsa, mencium telapak tangannya dalam dan sesekali menggeseknya dengan hidung. "Aku lupa, maksud aku milik kita berdua."
"Ayo muleh yoh muleh, ayo muleh mas Pandu muleh....."
Perempuan seksi itu sudah tidak kuat menahan keromantisan orang-orang di depan mereka, bahkan sudah sedari tadi menyeret Pandu agar meninggalkan tempat kejadian perkara, dadanya sudah sesak melihat ini semua.
.
.
.STAY SAFE
Jangan lupa sama kewajibannya yah 💚
10 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Ora Ngiro
FanfictionSemua berada di luar nalar, siapa yang menyangka jika legenda itu masih ada hingga sekarang? Elsa Rahmawati memungut seekor kucing yang kedinginan di pinggir pintu masuk perpustakaan kota. Dia masih mengingat benar bagaimana dekilnya kucing kurus it...