Disebuah markas yang cukup besar, sedang berkumpul para anggota perkumpulan terkuat, siapa lagi kalau bukan anggota black rose.
Disinilah para inti black rose berkumpul. Anggota inti yang terdiri dari tujuh orang. Mereka termasuk orang terdekat sekaligus orang kepercayaan Alexa. Tidak semudah itu untuk menjadi anggota inti, ada beberapa tantangan yang harus mereka lewati.
Soal kepemipinan black rose, tidak ada yang mengetahui siapa sosok sang ketua yang sangat tangguh itu, termasuk anggota black rose itu sendiri. Kecuali, inti dari blackrose.
Markas anggota dengan markas inti pun tentunya berbeda gedung, markas inti terletak di gedung paling belakang.
"Mau kemana ale?" Tanya seseorang di belakang sofa yang Alexa duduki.
"Mau pulang Lio" Ucap Alexa kepada orang itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Axelion Emilio Bagaskara
Atau yang kerap disapa Axel. Kecuali Alexa yang memanggil nya dengan sebutan Lio. Ingat ya hanya Alexa yang boleh. Begitupun sebaliknya hanya Axel yangboleh memanggil Alexa dengan sebutan Ale."Gimana kalau hari ini nginap aja disini Ale?" Pinta Axel sambil menyender kepalanya di bahu Alexa. Sedangkan Alexa tangannya terulur untuk mengusap rambut Axel dan menciptakan kenyamanan tersendiri untuk mereka.
"Gue mau pulang aja Lio, lagian dirumah ada mami papi baru balik. Males debat gue kalo mereka tau gue ga ada di rumah"
"Plis le, perasaan gue gaenak banget. Gue takut kenapa kenapa sama Lo" gumam Axel yang masih bisa di dengar oleh Alexa.
"Kan cuman perasaan, gue gaakan kenapa Napa lio" ucap Alexa tetap kekeuh pada pendiriannya, meskipun perasaan nya juga sama tidak enak. Tapi alexa langsung menepis semua itu dan mencoba positif thinking.
"Yaudah Lio anterin ya?" Tawar Axel dan di balas gelengan oleh Alexa.
"Yaudah deh, hati hati tapi ya! Jangan ngebut, udah malem. Kalau ortu Lo ngapa ngapain Lo bilang langsung sama gue" ucapnya dengan penuh tekanan di setiap kalimat nya. Pasalnya lio adalah orang yang sangat posesif jika menyangkut tentang Alexa.
Apalagi Alexa itu anak broken home, orang tua nya selalu saja sibuk dengan pekerjaan nya. Dan jarang memiliki waktu untuk Alexa. Orang tua Alexa hanya mengirimkan uang saja kepada Alexa. Namun, Alexa tidak membutuhkan semua itu. Yang dia butuhkan adalah perhatian dari mereka. Namun apalah daya dia hanya bisa berangan saja.
Dan ketika mereka pulang tidak menemukan Alexa berada dirumah, pasti mereka akan memarahi Alexa tanpa mau mendengarkan penjelasan nya. Dan semua itu membuat ia sangat muak.
Alexa pun berjalan keluar markas dengan menggunakan masker dan hodie hitam untuk menutupi dirinya , takut takut ada yang melihatnya.
Alexa mengendarai motor sport nya dengan kecepatan diatas rata rata, karena situasi abis hujan dan jalanan pun licin. Akhirnya konsen dari Alexa pun pecah dan motor yang ia kendarai tergelincir di aspal yang licin itu. Akhirnya motor Alexa pun hilang keseimbangan dan dari arah berlawanan ada mobil yang berlaku kencang tanpa bisa dihindari oleh nya akhirnya ia pun terpental, sehingga jatuh ke aspal, dan kepalanya pun mengeluarkan banyak darah.
Saat penglihatan nya mulai kabur, iya melihat banyak orang orang yang mengerubungi nya berbarengan dengan suara ambulance yang datang.
Dan saat itu pun tubuhnya terasa sangat sakit dan akhirnya semuanya gelap.
Hai guys jangan lupa support cerita aku ya hehe. Jangan lupa juga follow, vote,dan komen ya bila ada typo yang bertebaran!
Selamat membaca!❤️
Minggu,16 Januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Badgirls (HIATUS)
Teen FictionAlexa Modiescha Gilbert, seorang gadis yang sangat cantik namun sayang sekali sifatnya yang sangat dingin. panggil saja Alexa sang pemimpin perkumpulan Black Rose, yang terkenal dengan kepemimpinan nya yang tegas dan sekumpulan geng yang kuat dan ta...