Chapter 3 || Diandra

1.3K 78 1
                                    

Saat telah sampai di depan pintu mansion kediaman Geraldine Alexa menarik nafas nya pelan sebelum memasuki mansion itu.

"Dek, ayo masuk. Ko malah bengong disitu" suara kevan membuyarkan lamunan nya. Dan langsung menganggukan kepalanya, dan mengikuti kevan dari belakang.

Saat sebentar lagi akan mendekati ruang keluarga terdengar suara gelak tawa bahagia dari keluarga. Namun gelak tawa itu seketika terhenti, dan digantikan dengan keheningan.

Tiga manusia yang sedang berkumpul itu menolehkan pandangannya kepada seseorang yang baru saja datang.

"Darimana kamu kevan?" Suara bariton dari tuan besar Bramantyo Geraldine yang tak lain yaitu ayah dari si pemilik tubuh itu terdengar.

"Jemput Diandra" jawabnya singkat, ya memang kevan ini memiliki kepribadian yang kaku dan terkesan sedikit dingin . Namun itu semua tidak berlaku jika ia sedang bersama adik kesayangannyaitu.

"Gausah di jemput bang biarin aja sih pulang sendiri" ketus wanita paruh baya, yang tak lain adalah Davina rexa Geraldine.

"Iya bener banget, biarin aja sih bang . Biar jera dasar jalang cilik" sinisnya. Ya dia adalah Kevin Narendra Geraldine adik kembar kevan, kakak dari Diandra.

"Saya hanya melakukan tugas saya sebagai kakak yang baik untuk adik saya. Sudah seharusnya saya memberikan kasih saya yang melimpah kepada adik saya, setidaknya meskipun adik saya tidak memiliki kasih sayang dari orang tuanya dia masih memiliki saya sebagai kakakny" ucap kevan dingin, dengan nada yang penuh penekanan di setiap katanya.

"Dan untuk Lo, jangan sesekali menghina adik saya dengan mulut kotor Lo" tegas kevan sambil menunjuk adik kembarnya. Sedangkan Diandra yang malas melihat drama keluarga di depannya hanya berdecak malas.

"Udah bang biarin aja i'm okay" ucap nya dingin dan menatap tajam ketiga manusia yang sedari tadi menghina nya.

Tanpa basa basi, Diandra pun langsung menarik tangan kevan untuk menjauh dari mereka.

Setelah kepergian Diandra dan kevan, mereka yang masih berada di dalam ruang keluarga itu termenung sebentar melihat tingkah Diandra. Biasanya saat ia dimarahi maka Diandra akan bermanja dan menarik perhatian mereka, walaupun ujungnya akan mendapatkan cacian dari ketiga nya.

Namun sekarang? Diandra yang biasanya menatap mereka dengan binar dimatanya, sekarang hanya menatap mereka dingin dan jangan lupakan dengan tatapan tajam nya.

Tampa disadari, hati mereka mencelos namun karena ego mereka yang tinggi mereka langsung menepis perasaan itu.

Disisi lain, Diandra dan kevan sudah berada di lantai dua tepat nya di depan kamar Diandra .

"Jangan fikirkan omongan mama sama papa tadi juga omongan Kevin ya dek" ucap kevan dengan mengusap Surai Diandra sayang.

"Gapentig juga' ucapnya singkat dan di balas senyum tipis oleh kevan

"Yaudah masuk sana dan banyakin istirahat" ucapnya , dan langsung dibalas anggukan oleh Diandra.

Setelah sampai di kasur kingsize dan kamar baru yang akan ia tempati, Diandra pun menghempas kan tubuhnya diatas kasur. Seraya matanya menelusuri setiap sudut ruangan yang bernuansa purple, senyum tipis pun terbit dibibirnya. 'seleranya sama ternyata' batinnya.

"Gimana ya keadaan markas black rose, bisa gue tebak pasti Lio sama yang lain lagi mewek mewek bombai deh. Apalagi Lio, pasti tambah dingin" monolognya memikirkan itu semua. Lagi dan lagi helaan nafas terdengar di bibirnya.

Diandra pun bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah meja rias dan gotcha! Ia sangat terkejut saat melihat penampilan nya yang berlapiskan makeup tebal.

Dengan cepat ia membersihkan makeup sialan yang digunakan oleh Diandra asli. Saat wajahnya sudah bersih dan makeup dan betapa terkejutnya saat melihat wajah barunya itu.

'ck, udah cantik begini malah dandan kaya badut, pantes aja dihina jalang' kutuknya dalam hati.

"Baiklah, karena raga ini yang mengendalikan Alexa maka bersiap siap ikuti alur pemainanku" ucapnya menyeringai. Lalu setelah itu Diandra pun mencari keberadaan handphone di pemilik tubuh, saat layar itu terbuka tanpa kunci, betapa terkejutnya saat melihat wallpaper yang berisikan foto seseorang, dan galerinya pun kebanyakan foto seseorang dibandingkan foto dirinya sendiri. Mengabaykan itu semua Diandra Pun menelpon seseorang.

"Baik saya sendiri yang akan kesana" Ucapnya pada seseorang ditelpon. Setelah panggilan berakhir, Diandra pun melangkah kan kaki nya kearah walk in closet.

Dan betapa terkejutnya saat melihat isi lemari pakaian Diandra yang sebagian besar isinya baju kurang bahan, ia pun bergidik jiji melihat pakaian pakaian itu. Tanpa berfikir panjang, ia pun segera membuang pakaian itu dan tersisa lah beberapa pakaian yang ada.

'huft seperti nya gue membutuhkan beberapa perlengkapan, baiklah bsk pagi gue akan ke mall" fikirnya di dalam hati.

Setelah dirasa semua sudah beres Diandra pun membersihkan diri terlebih dahulu, dan segera menuju ke alam mimpi.

Jam makan malam pun telah tiba, kevan segera mengetuk pintu kamar Diandra. Namun tak mendapat balasan dari sang pemilik. Dengan perlahan pintu itu terbuka dan menampilkan sosok gadis cantik dengan bulu mata lentik, bibir tipis yang berwarna merah alami, kevan yang melihat itu tertegun sejenak. Karena ia baru kali ini melihat adiknya yang tidak menggunakan make up. Ia tak menyangka bahwa adiknya ini memiliki paras yang sangat cantik.

"Dek, bangun dulu yu. Kita makan malam dulu" ujar kevan seraya menggoyang kan lengan adiknya pelan.

"Eunghh, tunggu dibawah" balasnya singkat, lalu kevan pun menggangguk, dan segera keluar untuk menunggu di meja makan.

Diandra pun segera bangkit dan mencuci mukanya lalu segera bergegas kebawah.
Saat sudah sampai diruang makan hanya ada kevan yang tersenyum lembut. Sedangkan Diandra hanya mengangkat sebelah alisnya saat melihat meja makan yang hanya ada mereka berdua. Seolah mengerti arti tatapan itu kevan pun menjawab

"Mama sama papa sedang makan malam bersama kolega bisnis nya, dan Kevin lagi keluar" jelasnya, sedang kan Diandra hanya mengangkat bahunya acuh dan segera melakukan makan malam.

"Gue udah selesai" ucap Diandra singkat dan pamit menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar ya Diandra pun langsung berbaring dan memejamkan matanya sambil bergumam 'baiklah mulai sekarang panggil Alexa Diandra, dan bersiap siap lah gue akan membuat kalian menyesal ' gumamnya dengan seringaian licik.

Setelah itu langsung terdengar suara nafas teratur dari Diandra.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️



Halo guys author update hari ini dua part yak! Jangan lupa vote dan coment nya guys, dan selalu support cerita ini! Terimakasih.

To be continue

Transmigrasi Badgirls (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang