Chapter 12 || Diandra

1K 60 0
                                    

Maaf l-liona tadi mungkin tali sepatu aku yang terlepas" ucap ana

Banyak bisik bisik yang menghujat liona dengan alasan terlalu berlebihann dan semacam nya membuat Reva dan Liona mendengus kasar. Sedangkan Diandra hanya tersenyum menyeringai saat mendengar.

Saat liona hendak membuka suaranya lagi tiba tiba suara dingin seseorang menyela nya.

"Btw, Lo ga pake sepatu tali Anabelle sipaling polos, lain kali kalau mau drama yang berkelas dikit ya cantik" ucap Diandra sarkastik membuat seluruh penghuni kantin menatap ke arah sepatu ana, dan boom! Ternyata sepatunya tidak menggunakan tali.

Lahiya anjir gapake tali

Dih najis banget ga si?

Cara Diandra berkelas banget nanggepin drama kampungan itu

Muak banget anjir liat drama tiap hari

Diandra makin hari makin badasss

Calon gue tuh biasalah

Remahan rempeyek kaya Lo gaussh ngehalu tinggi tinggi nantijatohnya di rumah sakit jiwa

Sialan Lo

Begitulah bisik bisik penghuni kantin, membuat ana menahan malu dan berlari menjauhi kantin dengan air mata yang masih membekas di wajahnya, Diandra pun memandang punggung ana dengan tatapan rumit. Mereka pun segera melanjutkan langkahnya menuju meja kosong yang berada di pojok.

"Muak banget liat tingkah si ana" gerutu liona

"Ga caper ga tenang hidupnya" timpal Reva

"Pesen gih na" titah Reva

"Yaudah Lo pada mau pesen apa?" Tanyanya

"Bakso jumbo , air mineral" ucap Diandra dengan pandangan fokus ke gadgetnya

"Samain aja" ucap Reva lalu liona pun pergi menuju stand makanan.

Tak membutuhkan waktu lama pesanan pun datang mereka pun makan dengan khidmat dan tenang .

Tak terasa waktu sudah menunjukkan untuk pulang, mereka pub berhamburan keluar untuk pulang kerumah masing masing.

Namun justru Diandra tidak segera pulang kerumah karena sangat malas sekali rasanya, akhirnya ia pun membelokan stir nya menuju apartemen pribadi nya.

Setelah tiba di apartemen nya Diandra langsung merebahkan tubuhnya sejenak setelah bersih bersih dan memejamkan matanya untuk menetralisir rasa lelahnya hari ini.

Tring... Motif di handphone nya berbunyi

El
Siang bri...

Ternyata notif itu dari tunangan nya.

Me
Jga...

El
Are you alright?

Me
Ya

El
Jangan sampai terluka lagi
Jika itu sampai terjadi lagi,
Aku tidak bisa berjanji padamu
Untuk tidak menghajar Raymon
Meski itu temanku sendiri.

Me
Tdk bs janji, dn tetap lanjtkn
rencana ku.

El
Aku tidak ingin kau terluka
Mengertilah Bri...

Me
Y, ak tau it
Ak sngt mngntk

El
Baik lah kalau begitu
Selamat beristirahat syg,💕

Read

Diandra tersenyum kecil membaca pesan terakhir yang dikirim El, ia pun langsung mematikan ponselnya dan segera terlelap 'lo pasti menyesal Diandra telah menyiakan laki laki tulus seperti nya" batin Alexa berharap Diandra asli bisa mendengar. Setelah itu hembusan nafas teratur terdengar menandakan sang mpu telah terlelap

Disisi lain kevan tengah cemas dengan mondar mandir memegang handphone nya menelpon Diandra yang tak kunjung aktif 'lo kemana sih dek' batinnya risau, pasalnya hari sudah semakin gelap

"Lo kenapa sih bang, pusing liatnya" ucap Kevin sedikit ngegas

"Diandra blm pulang" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Yaelah paling lagi ngejalang" sinis Kevin

"Tutup mulut lo kalo sampe Diandra denger pasti Lo masuk rumah sakit detik ini juga" peringat kevan dengan tatapan tajamnya sedangkan Kevin hanya mampu meringis melihat tatapan kembarannyaitu

Beberapa menit kemudian akhirnya yang ditunggu tunggu datang terbukti mobil metalik ungu memasuki perkaranyan rumahnya.

"Lo dari mana sih dek" semprot kevan saat Diandra baru saja memasuki mansion itu

"Main" jawabnya singkat

"Lain kali kabarin dulu biar Abang ga cemas" ucap nya lagi sedangkan Diandra hanya mengangguk kan kepalanya

"Iya maaf" jawaban lagi

"Alah paling ngelontre" nyinyir Kevin dengan sinis, Dinda segera melangkah menuju Kevin dengan Kevin yang menatap nya was-was 'gue yang lonte atau Lo yang kaya gigolo? Bercocok tanam terus?" Bisik Diandra pelan dengan nada dinginnya yang mengandung unsur ancaman sedangkan Kevin membelalakkan matanya kaget dan langsung terdiam seribu bahasa

"Bang ara kekamar dulu" pamitnya kepada kevan dan diangguki pemuda itu lantas ia pun segera bergegas kekamarnya, sebelum itu ia sempatkan menendang tulang kering Kevin membuat nya meringis kesakitan

"Makannya jangan lemes mulutnya kena batunya kan" nasehat kevan dengan muka puasnya melihat kembaran nya yang ternistakan

'sial'

Transmigrasi Badgirls (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang