"Pagi Ra" sapa kedua sahabat Diandra, saat ia telah duduk di kursinya
"Pagi" jawab nya singkat dan ia pun langsung menenggelamkan kepalanya di lipiatan tangan ,membuat kedua sahabatnya menggeleng
Beberapa menit kemudian tiba tiba handphone nya berbunyi membuat sang mpu yang merasa terganggu berdecak kesal, namun tak ayal ia langsung segera mengangkatnya.
"rapport madame, l'une des cinquièmes plus grandes entreprises demande de l'aide avec des honoraires assez fantastiques, accepterez-vous cette mission ?" Ucap seseorang disebrang sana
"Pour la mission, envoyez des données maintenant, puis je déciderai après avoir vu la mission cette fois" ucapnya dengan tegas
"ok mademoiselle, faites-le" ucap seseorang itu, Diandra pun langsung menutup telponnya. Ya yang menelpon kali ini adalah asistennya bernama baren. Akhirnya setelah sekian lama ini adalah misi pertamanya saat memasuki tubuh Diandra .
Reva yang mendengar obrolan Diandra pun mengerut kan kening dengan bahasa yang digunakan Diandra.
"Lo dapet telpon dari siapa Ra?" Tanya Reva sedikit penasaran
"Teman" jawabnya singkat
"Lo pake bahasa apa tadi?" Tanya Reva lagi karna tak mengerti dengan bahasa yang diucapkan Diandra
"Prancis" jawabnya enteng , sontak liona dan revanka pun melebarkan matanya sempurna saking terkejutnya!
"APA? BAHASA PRANCIS!" teriak liona heboh
"CK! Berisik babi, kuping gue budek ni" sentak Reva tak santai
"Hehe maap va maap" ucap liona cengengesan sambil mengusap tengkuknya yang tak terasa gatal
"Sejak kapan Lo bisa bahasa Prancis?" Tanya liona penasaran,pasalnya ia baru pertama mendengar Diandra mengucapkan bahasa itu
"Udah lama, otodidak" setelah mengucapkan itu ia pun melanjutkan tidurnya yang sedikit terganggu, sedangkan liona hanya menampilkan wajah bodohnya
Reva yang gemas dengan tingkah liona langsung meraup wajah gadis cerewet itu.
"Biasa aja mukanya jangan kaya orang dongo gitu" ucap Reva seraya meraup wajah liona membuat sang mpu mendengus
Tak lama kemudian guru mapel matematika pun memasuki kelas, dengan liona yang sibuk membangunkan Diandra namun dihiraukan oleh sang MPU membuat liona mendengus kesal
"Awal Lo ya kalo diomelin Bu Endang gue ga tanggung jawab" ucapnya dengan nada kesal .
"HM" jwbnya singkat
Bu Endang pun sibuk menjelaskan rumus rumus baru kepada para murid, tak sengaja netranya menangkap Diandra yang sedang menelungkup kan kepalanya dilipatan tangan dengan segera mendekati meja itu dengan liona yang terus menyenggol lengan sang mpu namun tak di gubris juga hingga..
Brak! Kayu rotan menggebrak mejanya dengan sangat keras.
"CK! Ganggu ajasi" Diandra berdecak kesal
"Kamu ya enak enak kan tidur ibu lagu nerangin bukannya diperhatikan! Nilai kamu tu selalu kecil dimapel ibu bukannya perhatikan" cerocos Bu Endang, sedangkan yang ditegur hanya menampilkan raut datar yang membuat Bu Endang semakin kesal dengan satu murid bebalnya itu
"Kamu kerjain soal soal yang ibu terangkan tadi beserta rumus nya! Jika kamu salah kamu ibu hukum hormat bendera sampe pulang" tegasnya, dengaan ogah Ogahan Diandra pun menuliskan jawaban beserta rumus yang mudah dipahami itu dengan waktu 7menit dengan 10 soal yang tercantum dipapan tulis.
"Udah nih" ucap Diandra segera menuju meja nya kembali, sedangkan Bu Endang langsung mengecek jawabannya dan yak! Matanya melotot sempurna dengan jawaban yang benar semua dan rumus yang mudah dipahami.
"Baik jawabannya benar semua , baik lah anak anak catat rumus nya dan pahami, karena sebentar lagi akan bel istirahat ibu pamit selamat siang" ucap Bu Endang lalu segera meninggalkan kelas dengan memberi tugas menyuruh para muridnya mencatat hasil yang ditulis oleh Diandra.
Kring..kring... Waktu istirahat pun berbunyi, para siswa berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi cacing cacing di perutnya.
Namun, lagi dan lagi tiba tiba bruk..
"Lo jalan liat liat dong anjing" bentak liona karena bahunya tertabrak seseorang saat memasuki kawasan kantinSontak mereka bertiga menjadi sorotan penghuni kantin.
"Lo lagi Lo lagi, ga bosen cari muka terus?" Sinis Reva saat melihat siapa pelaku tersebut
"Hiks..hiks.. m-maaf o-na aku ga sengaja"ucapnya dengan air mata yang mengalir
"Ga sengaja gimana udah jelas Lo sengaja nabrak ke bahu gue. Biar apa? Biar dikasianin? Jangan manggil gue ona karena gue sama lo ga sedekat itu" ucap liona dengan nada tak suka.
"Maaf l-liona tadi mungkin tali sepatu aku yang terlepas" ucap ana
Banyak bisik bisik yang menghujat liona dengan alasan terlalu berlebihann dan semacam nya membuat Reva dan Liona mendengus kasar. Sedangkan Diandra hanya tersenyum menyeringai saat mendengar.
Menurut kalian apa yang di fikirkan Diandra kali ini? Apa itu akan membuat Anabelle malu untuk kesekian kalinya? Atau malah Anabelle yang kali ini akan memenangkan sandiwara nya?
Kalian team siapa nih?
✓ Diandra
✓ Liona
✓ Revanka
✓ AnabelleKalian pilih siapa nih guys?
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Badgirls (HIATUS)
Novela JuvenilAlexa Modiescha Gilbert, seorang gadis yang sangat cantik namun sayang sekali sifatnya yang sangat dingin. panggil saja Alexa sang pemimpin perkumpulan Black Rose, yang terkenal dengan kepemimpinan nya yang tegas dan sekumpulan geng yang kuat dan ta...