Chapter 2 || Diandra

1.3K 86 0
                                    

Eunghh, seorang gadis yang sudang terbaring lemah selama seminggu akhirnya membuka matanya, matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.

Saat semuanya sudah benar benar jelas tiba tiba ada seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan raut wajah sangat sangat ketara di wajahnya.

"Non, non Diandra udah sadar? Ada yang sakit? Biar bibi panggilin dokter ya non" cemas bi asih yang di ketahui adalah asisten rumah tangga sekaligus pengasuh dari gadis itu.

"Diandra?" Gumamnya, tiba tiba kepalanya merasakan sangat sakit lagi dan akhirnya gadis itu tak sadarkan diri, dengan cepat bi asih menekan tombol yang berada disamping ranjang.

Tak berselang lama, dokter beserta perawat dengan segera mengecek keadaan pasiennya itu. Setelah selesai meriksa gadis itu dokter pun segera menjelaskan kepada bi asih.

"Nona Diandra tidak apapa, tidak ada cidera yang terlalu serius, hanya tinggal masa pemulihan saja. Sebentar lagi nona akan segera sadar kalau begitu saya ijin pamit" setelah menjelaskan bi asih pun dapat bernafas lega dan mengangguk sebagai jawaban untuk dokter.

7menit berlalu akhirnya gadis itupun membuka matanya kembali dan menatap sekitar. Lalu menghembuskan nafas kasar saat mendapatkan memori memori kecil yang bermunculan diingatannya. Dan bisa ia duga bahwa ia telah bertransmigrasi.

Ya, gadis itu adalah Alexa modiescha Gilbert, yang kerap disapa lexa. Alexa pun menatap wanita paruh baya yang ada di hadapannya. Dia pun berdehem sebentar sebelum melontarkan beberapa pertanyaan.

"Bi asih?" Sedangkan bi asih hanya tersenyum saat gadis itu memanggilnya.

"Iya non? Non butuh sesuatu?" Tanya nya, sedangkan Alexa menghembus kan nafasnya pelan. Benar dugaannya bahwa ia telah bertransmigrasi ke tubuh orang lain.

"Bi, saya abis jatuh dari tangga?" Tanya nya lagi untuk memastikan

"Iya non, non jatuh dari tangga dan terkena benturan. Non sempat koma selama seminggu ini" ucap nya menjelaskan, sedangkan Alexa hanya manggut manggut saja.

'kenapa juga harus masuk ke tubuh cewe ini, udah bodoh kaya tante Tante pula dandanannya" dumel nya dalam hati.

Ah ya, saat ia tak sadarkan diri tadi ia sempat bertemu dengan pemilik tubuh yang sedang ia tempati.

Flashback on.

"Hai" sapa seseorang , sedangkan Alexa memberikan tatapan datar kepadanya.

"HM" jawabnya singkat, sedang kan gadis yang menyapanya tadi hanya terkekeh.

"Hai Alexa , gue Diandra. Diandra Brigitta Geraldine, pemilik tubuh yang Lo tempati" jelasnya.

"Maksud Lo?" Tanya Alexa yang masih dengan wajah datarnya. Ia menerka nerka kemungkinan dari ucapan yang dilontarkan Diandra.

" Ya, Lo benar Alexa. Tebakan dalam fikiran Lo sangat tepat, jiwa Lo sekarang berada di dalam tubuh gue" ucapnya seraya tersenyum tipis.

"Kalau gue di ragalo, raga gue yang asli gimana?" Ucapnya dengan tatapan tajamnya.

"Santai xa santai, gue jelasin ya. Raga Lo yang asli telah mati, disebabkan karena kecelakaan yang Lo alami malam itu. Tepat pada siang harinya raga gue terjatuh dari tangga. Dan nanti memori memori ingatan gue akan datang dengan sendirinya dan menjelaskan sebabnya gue bisa seperti ini."

"Dan saat itu jiwa gue memutuskan untuk pasrah dengan semuanya, karena gue terlalu lelah dengan dunia yang kejam ini. Dan jadilah jiwa gue yang mati, dan jiwa Lo yang berada di raga gue. Karena raga gue belom mati lexa, hanya jiwa gue aja yang mati"

"Gue cuman minta satu hal lexa, tolong cari bukti yang menyebabkan gue menderita semasa hidup gue. Dan mengubah pandangan mereka terhadap gue, terutama orang tua gue. Sekaligus buat mereka menyesal dengan semua perbuatannya. Gue mohon lexa, karena kalau itu semua sudah terungkap jiwa gue bisa tenang disini" ucapnya seraya memohon

"Untungnya buat gue apa?" Ucapnya dengan wajah datar.

"Raga gue buat Lo sepenuhnya, dan tolong jagain keluarga gue, Lo boleh buat mereka menyesal tapi jangan terlalu menyakiti mereka, terutama Abang tertua gue. Dia sangat sayang sama gue disaat semua orang membenci gue" ucapnya sendu

"Oke, gue mau bantu Lo. Tapi untuk balasan buat keluarga Lo nanti gue ga bisa janji" ucapnya dingin

"Baiklah jika itu mau Lo, waktu gue udah ga banyak. Gue pamit, terimakasih Alexa modiescha Gilbert" setelah mengucap perpisahan akhirnya jiwa Diandra menghilang bersama cahaya putih.

Dan seketika Diandra a.k.a Alexa siuman dari pingsan nya.

Flashback off.

"Non, non kenapa melamun? Ada yang sakit? Biar bibi panggilkan dokter" tanya bi asih panik saat Diandra melamun.

" Tidak saya baik baik saja. Dan saya mau pulang hari ini" ucapnya dengan nada dingin dan raut wajah tanpa ekspresi. Sedang kan bi asih terkejut dengan perubahan sikap Diandra saat ini.

"Tapi non, sebaiknya non disini dulu untuk beberapa hari sampai benar benar pulih" ucap bi asih, karena khawatir jika nona mudanya ini kenapa napa

"Saya mau pulang hari ini juga. Dan saya sudah lebih baik" ucapnya tegas dengan nada yang tak terbantahkan. Sedangkan bi asih hanya menghela nafas lalu tak ayal tetap menuruti kemauan anak majikan nya ini.

"Baik non, kalau begitu bibi berkemas barang dulu. Tadi juga den kevan ngabarin bibi katanya sudah sampai parkiran, dan keruangan dokter dulu baru kesini" ucap bi asih, lalu dibalas deheman saja. Dan bi asih pun segera berkemas barang yang akan dibawa pulang.

Lima belas menit berlalu, kevan pun sampai di ruang rawat sang adik. Kevan
Danendra Geraldine kakak pertama dari seorang Diandra Brigitta Geraldine.

"Hali dek, gimana ? Udah mendingan? Yakin mau pulang?" Pertanyaan beruntun keluar dari mulut kevan sedangkan Diandra yang raganya ditempati oleh jiwa Alexa hanya mendengus .

"Hm" balasnya, sedangkan kevan pun sama terkejutnya dengan perubahan adiknya itu.

"Yaudah yuk, udah selesai semua kan bi?" Tanya kevan melirik bi asih. Sedangkan bi asih hanya mengangguk kan kepalanya.

Dimobil yang dikendarai kevan hanya tercipta keheningan. Sedari awal tidak ada yang membuka pembicaraan, kevan yang fokus mengemudi, Diandra yang mengalihkan pandangannya keluar jendela, dan bi asih yang hanya diam saja.

Tak terasa setelah menempuh waktu beberapa menit di perjalanan akhirnya sampai juga di kediaman keluarga Geraldine. Alexa hanya memandang bangunan megah di depannya dengan pandangan yang sulit di artikan.

🕊️🕊️🕊️🕊️


Kira kira setelah ini apa ya yang akan di lakukan Alexa kepada keluarga Diandra?

Yu bantu vote dan support supaya author semangat update nya guys!

To be continue.




Transmigrasi Badgirls (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang