21: Gibah

274 68 3
                                    

Nadia sesekali memerhatikan pemandangan di sisi kanannya. Kata Keenan mereka sudah hampir tiba di tempat tujuan alias rumah keluarga Dasa.

Tadi, ketika baru jalan 5 menit Nadia masih bersemangat mengambil dokumentasi dan membagikannya di akun sosial medianya.

Tapi sekarang...

"Huhushhdjsjsb masih lama gak? Nadia mau tidur aja deh," rengeknya.

Juan lalu menepuk bahu kanannya membuat Nadia tersenyum manis. Salah satu kembar yang satu ini memang peka, tidak seperti Yuan yang masih asik dengan angry bird di ponselnya.

Nadia lalu membenahi posisinya dan menempelkan kepalanya pada bahu Juan yang cukup lebar.

"Mas Juan tuh, punya pacar gak sih?"

Juan sendiri hanya memerhatikan kembarannya bermain game. "Gak ada, kenapa?"

Dibelakang Nadia, ada Leo ditemani Nanang dan Lucas yang sudah tertidur sejak beberapa menit lalu.

"Mas lo kagak ada yang laku tau," celetuk Leo.

Yuan yang mendengarnya hanya membalikkan badan lalu memincingkan mata dan kembali bermain game. Tersinggung agaknya.

"Berarti lo juga gak laku," balas Juan.

Leo hampir saja mengumpat.

"Tapi Mas Leo ada benernya, selama ini Nad gak pernah tuh liat kalian bawa cewek ke rumah," timpal Nadia. Oh, jangan lupa kini ia asik memainkan jari-jari Juan.

"Eh kalian gak tau ya? Mas Hendrik meski wibu gitu dia punya pacar tau," kata Leo.

Nanang yang tidurnya agak terganggu karena obrolan bocah-bocah ini akhirnya membuka matanya, hanya beberapa detik sih.

"Hustt, masih aja ngatain Hendrik wibu."

"Tapi Mas Hendrik emang wibu, Mas. Buktinya tuh kamar gak tau dah bentukannya udah kayak toko komik."

Sebenarnya pembahasan 'Hendrik wibu' ini selalu menjadi topik yang tak pernah mati di rumah mereka. Ditambah lagi ada Dean yang suka mengompori saudaranya yang lain.

"Untung si Hendrik di mobil satunya," tukas Dasa yang sedari tadi hanya diam. Dia harus fokus dengan mobil yang dibawanya.

Leo mengambil nafas lagi, lalu berkata, "Mana ceweknya Mas Hendrik wibu juga."

"Masih aja nih anak!"

Nanang memukul paha Leo cukup keras hingga membuat Nadia menoleh ke belakang untuk menertawakan Leo.

"Mbak Wanda bukan sih? Se-circle juga kan sama Mas Hendrik?" tanya Yuan.

Leo menganggukkan kepalanya meskipun tak dilihat oleh Yuan.

"Tapi nih ya, kayaknya emang dimanapun Mas Hendrik berada, disitu dia ngewibu. Orang temen se-circle nya aja wibu semua."

"Gak kaget sih."

Padahal tadi niat Nadia ingin tidur, tapi malah berujung menggibahkan Hendrik.

"Eh kayaknya Mbak Dona enggak deh, kapan hari ketemu aku bahasanya nggak kewibu-wibuan," ucap Nadia.

Iya, Nadia pernah bertemu Dona di pinggir jalan saat ia sedang bermain dengan trio tampan.

Juan tertawa keras hingga bahunya bergetar, sesekali ia menepuk pahanya untuk menahan agar tawanya tidak lebih keras.

"ANJIR GUE KETAWA BANGET, KEWIBU-WIBUAN."

Ini kalau di grup chat, Juan pasti sudah membombardir emoji menangis (😭).

"Sssttt Juan jangan keras-keras heh," peringat Dasa sambil mengintip lewat kaca spion.

"Setau gue, Dona tuh kayak kejebak diantara wibu gitu, kasian dah," balas Nanang.

Yahaaa dia jadi ikut menggibah juga.

"Tapi emang dia pure temenan sih. Gue pernah denger dari Lucas katanya Dona ngejar-ngejar Dean mulu," tambah Nanang.

"Mbak Dona digalakin gak tuh?"

Nanang hanya mengangkat bahu dan tangannya. Siapa yang tahu kalau Dean, Lucas atau Hendrik tidak cerita?

☆☆☆

Konfliknya jeda dulu yah dik adik 🙏

Nadia The Explorer [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang